Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ikan batu yang sedang mengubur dirinya (Wikimedia Commons/Bernard Dupont)

Stonefish atau ikan batu serta yang memiliki nama latin Synanceia merupakan salah satu spesies ikan yang termasuk ke dalam familiki Scorpaenidae bersama dengan ikan kalajengking. Ikan batu merupakan species ikan yang banyak ditemukan di perairan Indo-Pasifik dan perairan Karibia.

Ikan ini pertama kali diidentifikasi sebagai genus pada tahun 1801 oleh dua orang naturalis asal Jerman bernama Marcus Elieser Bloch dan Johann Gottlob Theaenus Schneider. Stonefish memiliki bentuk tubuh menyerupai batu yang ia gunakan untuk berkamuflase. Itu sebabnya spesies ikan ini diberi nama ikan batu atau stonefish. Ingin mengetahui fakta-fakta lebih lanjut terkait ikan batu? Yuk, simak artikel di bawah ini!

1.Ikan batu banyak ditemukan di Samudera Indo-Pasifik pada perairan dangkal

ilustrasi ikan batu yang tinggal di perairan dangkal (Wikimedia Commons/SEJansssen)

Ikan batu banyak ditemukan di perairan atau Samudera Indo-Pasifik. Dilansir laman Aquarium of the Pacific, ikan batu hidup di samudera Indo Pasifik. Mereka hidup di laut merah dan perairan Afrika Timur hingga perairan Polinesia di Prancis, kepulauan Ryukyu dan Ogasawara, hingga di perairan Queensland, Australia.

Ikan batu merupakan spesies ikan yang senang hidup di perairan dangkal. Dilansir laman Aquarium La Rochelle, ikan batu dapat ditemukan di perairan hingga kedalaman 50 meter. Mereka dapat ditemukan di dasar laut hingga di dekat terumbu karang. Tinggal di perairan dangkal, membuat perenang sering berjumpa dengan ikan batu yang sedang berkamuflase di dasar laut maupun terumbu karang.

2.Memiliki tampilan fisik yang menyerupai batu

ilustrasi ikan batu yang memiliki penampilan menyerupai batu (Wikimedia Commons/Linie29)

Ikan batu termasuk ke dalam famili Scorpaenidae bersama ikan kalajengking. Hal ini menyebabkan keduanya memiliki tampilan fisik yang cukup mirip.The Australian Institute of Marine Science melansir, ikan batu memiliki tampilan tubuh berwarna coklat kehijauan dengan bitnik-bintik menyerupai batu yang berada di sekeliling tubuhnya. Bintik-bintik yang dimiliki ikan batu membantunya untuk berkamuflase menjadi batu atau terumbu karang di lautan.

Tubuh mereka dilengkapi dengan 13 duri punggung yang memiliki serta memiliki mata yang kokoh serta mulut yang besar menghadap ke atas. Mereka juga memiliki sirip dada yang cukup tebal. Selain itu, ikan batu juga memiliki ukuran tubuh yang cukup besar. Tubuh ikan batu dapat tumbuh hingga 30 centimeter.

3.Ikan batu menyukai ikan karang, invertebrata kecil, hingga hewan air lainnya yang tinggal di terumbu karang

ilustrasi ikan batu yang memiliki penampilan menyerupai batu (Wikimedia Commons/Jana Bartova)

Ikan batu tinggal di perairan dangkal pada dasar laut maupun terumbu karang dengan cara bersembunyi dan berkamuflase. Di area itulah ikan batu dapat hidup dan mencari makan. Dilansir Tynemouth Aquarium, ikan batu menyukai ikan karang, invertebrata kecil, hingga hewan air lainnya yang hidup di sekitar terumbu karang untuk menjadi mangsa atau santapannya.

Ikan batu juga merupakan predator yang andal. Mereka pandai berkamuflase di sekitar pasir berbatu ataupun terumbu karang untuk menyergap calon mangsa. Setelah calon mangsa disergap, ikan batu akan langsung memakan dan menelan mangsanya tersebut secara utuh dengan menggunakan mulut dan rahangnya yang besar dan kuat.

Selain dengan cara menyergap, ikan batu juga seringkali menangkap mangsanya dengan menggunakan racun yang dimilikinya.

4.Senang mengubur dirinya di dalam pasir hingga dapat hidup di luar air

ilustrasi ikan batu yang sedang mengubur dirinya (Wikimedia Commons/Bernard Dupont)

Life in the Fast Lane melansir, ikan batu senang mengubur dirinya di dalam pasir. Mereka menggunakan sirip dada yang mereka miliki untuk menyekop dan menguburkan diri mereka di dalam pasir. Biasanya, ikan batu melakukan ini untuk bersembunyi dari predator atau untuk menyergap mangsanya.

Selain senang mengubur dirinya di dalam pasir. Ikan batu juga dapat bertahan di luar air, lho. Dilansir laman Blue Planet Aquarium, ikan batu dapat bertahan hidup di luar air hingga 24 jam. Memiliki habitat di perairan dangkal membuat ikan batu sering kali berenang hingga sampai ke daratan pantai. Hal tersebut membuat ikan batu harus dapat bertahan di luar air.

5.Memiliki racun yang sangat berbahaya

ilustrasi ikan batu di Pulau Morotai, Indonesia (Wikimedia Commons/Rickard Zerpe)

Ikan batu memiliki 13 duri di tubuhnya yang mengandung racun berbahaya. Dilansir laman Ocean Conservancy, ikan batu memiliki racun yang sangat berbahaya. Apabila manusia atau perenang tidak sengaja menginjak ikan yang mereka kira batu, ikan batu akan terkejut dan menusukkan durinya kepada perenang tersebut.

Duri serta racun milik ikan batu memiliki dampak yang sangat berbahaya. Tusukkan duri ikan batu yang mengandung racun akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, bengkak, nekrosis (jaringan mati), hingga bahkan kematian.

Oleh sebab itu, perenang diharapkan untuk berhati-hati apabila melihat atau menginjak benda yang meyerupai dengan batu. Dikhawatirkan, batu tersebut merupakan ikan batu yang sudah siap siaga untuk menusukkan duri beracun yang ia miliki.

Itulah 5 fakta terkait ikan batu atau stonefish. Ikan batu termasuk ke dalam famili Scorpaenidae. Mereka banyak ditemukan di perairan dangkal pada Samudera Indo-Pasifik. Tubuhnya yang menyerupai batu membuat ia sering disebut sebagai ikan batu. Selain memiliki bentuk tubuh yang unik menyerupai batu, ikan batu juga memiliki kemampuan serta karakteristik yang unik seperti dapat hidup di luar air selama beberapa jam serta memiliki kemampuan kamuflase yang menakjubkan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team