Pernahkah kamu memancing ikan di tengah laut? Apabila kamu beruntung, kamu mungkin bisa mendapatkan ikan satu ini. Namanya ikan lemadang (Coryphaena hippurus) atau kerap disebut sebagai ikan mahi-mahi.
Ikan ini hidup di perairan dangkal, di lautan tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia. Mau tahu fakta-fakta menarik seputar ikan lemadang?
Sejarahnya, ikan lemadang pertama kali diidentifikasi oleh Carl Linnaeus, naturalis asal Swedia di tahun 1758, jelas laman Adriatic Nature. Panjang rata-rata adalah 100 cm (1 meter), tetapi bisa tumbuh hingga 210 cm (2,1 meter).
Ikan lemadang memiliki berat maksimum 40 kilogram dan bisa hidup hingga usia 4 tahun. Ciri khasnya ialah memiliki warna hijau keemasan yang cerah dengan warna kuning-putih di bagian perut bawah, terang laman Florida Museum.
Di mana ikan lemadang tinggal? Tak lain dan tak bukan adalah di perairan dangkal di kawasan tropis dan subtropis. Ikan lemadang tinggal di dekat pantai dengan kedalaman 0-85 meter, ujar laman Florida Museum.
Habitatnya luas, mulai dari Samudera Atlantik, Pasifik dan Hindia. Ikan lemadang berlimpah di Florida, Karibia dan Teluk Meksiko. Di Indonesia, ikan ini bisa ditemukan di laut Jawa bagian utara serta perairan Sulawesi dan Maluku.
Menurut laman University of Florida, ikan ini biasanya ditemukan di wilayah lepas pantai dan berenang di bawah benda yang mengapung, misalnya di bawah perahu. Kadang, ikan ini mengikuti kapal-kapal besar dan berenang di bawahnya.
Makanan utamanya adalah ikan kecil, cumi-cumi dan hewan krustasea, ungkap laman Adriatic Nature. Ikan lemadang kecil biasanya berenang bersama kawanannya, sementara ikan dewasa akan berenang sendiri atau bersama pasangannya.
Karena masa hidupnya yang pendek, hanya empat tahun, maka ikan lemadang mencapai kematangan seksual lebih cepat. Yakni di usia 4-5 bulan di habitat aslinya. Lalu, pemijahan dilakukan beberapa kali dalam setahun.
Selanjutnya, larva ikan lemadang akan menetas dengan panjang 4 mm. Dalam waktu empat hari, ia bertumbuh panjang menjadi 5,7 mm. Dan di usia 15 hari, panjangnya menjadi 15 mm. Di usia ini, mata dan mulutnya telah sepenuhnya berkembang.
Ikan lemadang banyak diburu untuk diambil dagingnya. Dagingnya berwarna putih, agak manis dan lezat. Biasanya, dagingnya dipanggang, digoreng, dijadikan kari atau bahkan dimakan mentah layaknya sashimi, tutur laman Freya Fish.
Meski begitu, manusia bisa keracunan ciguatera akibat ikan ini. Keracunan ini dipicu oleh bioakumulasi ciguatoksin yang diproduksi oleh dinoflagellata laut yang menempel pada alga. Lalu, dimakan oleh ikan herbivora secara tak sengaja. Karena ikan lemadang adalah karnivora, ia memiliki jumlah ciguatoksin dalam kadar tinggi.
Orang yang keracunan ciguatoksin akan mengalami penyakit gastrointestinal yang berlangsung dalam beberapa hari disertai dengan kelemahan pada lengan dan kaki. Orang yang keracunan juga kehilangan kemampuan untuk membedakan panas dan dingin. Atas dasar itu, sebaiknya ikan lemadang tidak dikonsumsi.
Nah, itulah 5 fakta seputar ikan lemadang, ikan yang tinggal di laut dangkal dan ditemukan pula di Indonesia. Semoga informasi singkat ini bermanfaat, ya!