5 Fakta Kebudayaan Lapita, Leluhur Para Suku di Samudra Pasifik

Kita tentu mengenal bahwa Samudra Pasifik memiliki ribuan pulau kecil yang kebanyakan tidak terlihat di peta. Apabila kalian belum tahu, kawasan tersebut menjadi tempat tinggal bagi tiga bangsa terbesar, yaitu Mikronesia, Polinesia, dan Melanesia.
Terisolasinya mereka dari daratan-daratan luas dan gaya hidup yang sangat bergantung dengan laut membentuk beragam kebudayaan maritim endemik yang tidak ditemukan di benua manapun. Masing-masing dari tiga bangsa yang menguasai Pasifik tersebut terdiri dari banyak suku yang memiliki pulau tempat tinggal dan adat istiadat berbeda.
Sebagai pengenalan singkat, sebelum diketahui adanya Mikronesia, Polinesia, maupun Melanesia, terdapat masyarakat purba yang menjadi pelopor kebudayaan dominan pertama di Samudra Pasifik, yakni Kebudayaan Lapita.
Ingin tahu apa saja sejumlah fakta dari komunitas yang hampir tidak pernah didengar ini? Simak yuk pemaparan berikut!
1. Di latarbelakangi oleh penjelajahan dari Taiwan Kuno
Penjelajahan laut penduduk kuno Lapita merupakan salah satu dari migrasi besar-besaran bangsa Austronesia yang bermula dari Pulau Taiwan (kemudian ke Filipina) pada ribuan tahun yang lalu.
Pada sekitar tahun 2000 SM, masyarakat Lapita telah sampai dan menetap di Kepulauan Bismarck di sebelah timur Papua Nugini. Mulai dari tahun 1600 SM, mereka melanjutkan lagi pelayaran ke timur dan menyebarkan pengaruh ke banyak pulau baru yang kini terkenal dan mungkin kalian pernah dengar, misalnya Solomon, Kaledonia Baru, Vanuatu, Fiji, dan Samoa.