ilustrasi kepiting decorator (Wikimedia Commons/Alan Travers)
Sama seperti invertebrata lainnya, kepiting decorator juga memulai tahapan hidupnya dari sebuah larva, megapolia (fase peralihan), fase remaja, hingga fase dewasa. Dilansir laman University of Miami Shark Research and Conservation Program, setiap fase hidup kepiting decorator menampilkan penampilan dan perilaku yang berbeda-beda. Fase-fase tersebut dilalui kepiting decorator dalam rentang waktu sekitar 2 tahun.
Selain itu, dilansir laman Vic High Marine Biology, kepiting decorator memiliki predator berupa ikan halibut Pasifik, gurita, ikan, dan berang-berang laut. Namun, berkat kemampuan kamuflase yang dimiliki kepiting, kepiting decorator dapat melindungi dirinya dari para predator tersebut.
Walaupun memiliki rentang hidup yang sebentar serta predator yang cukup banyak, dilansir laman Monterey Bay Aquarium, populasi kepiting decorator cenderung stabil. Akan tetapi, limbah-limbah dan bahan kimia lainnya yang dibuang ke laut dapat merusak habitat kepiting decorator dan ikan-ikan lainnya. Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk tidak membuang limbah dan sampah ke laut. Hal itu dilakukan agar ekosistem laut dapat terjaga.
Kepiting decorator merupakan salah satu species kepiting yang senang menghias tubuhnya dengan benda-benda kecil yang ada di lautan. Tidak hanya berguna untuk mempercantik diri, hiasan-hiasan yang terdapat pada tubuh kepiting juga membantunya untuk berkamuflase serta untuk melindungi dirinya dari predator.
Kepiting decorator tidak termasuk ke dalam daftar hewan yang terancam punah. Walaupun begitu, aktivitas pembuangan limbah serta sampah ke laut yang dilakukan oleh manusia berpotensi dapat merusak habitan kepiting decorator dan makhluk laut lainnya. Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk tetap menjaga ekosistem laut dengan tidak membuang limbah atau sampah ke lautan.