Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Burung Kepodang Kuduk-hitam
Kepodang Kuduk-hitam (commons.m.wikimedia.org/Watts)

Intinya sih...

  • Warna bulunya dominan kuning terang dengan garis hitam yang khas

  • Tersebar luas di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara

  • Makan buah-buahan dan serangga

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Burung kepodang kuduk-hitam, yang dikenal juga dengan nama ilmiah Oriolus chinensis, adalah salah satu jenis burung yang menarik perhatian karena warna bulunya yang mencolok dan perilakunya yang unik. Burung ini mudah dikenali dari warna kuning cerah yang mendominasi badannya, dengan garis hitam khas yang melintang dari ujung paruh hingga bagian belakang kepala.

Burung ini tersebar luas di berbagai wilayah Asia, mulai dari hutan primer dan sekunder, perkebunan, hingga taman kota. Keberadaannya cukup adaptif, meskipun tetap membutuhkan habitat dengan pepohonan yang cukup untuk bertahan. Berikut fakta-fakta menarik lain dari kepodang kuduk-hitam yang harus kamu ketahui lebih lanjut.

1. Warna bulunya dominan kuning terang dengan garis hitam yang khas

Kepodang Kuduk-hitam (commons.m.wikimedia.org/J.M.Garg)

Kepodang kuduk-hitam memiliki ukuran tubuh sedang, panjang sekitar 25 hingga 30 cm dari ujung paruh ke ujung ekor. Warna bulunya dominan kuning terang dengan garis hitam yang khas melintasi mata hingga bagian tengkuk. Bagian sayapnya juga berwarna hitam, serta terdapat mata berwarna merah dan paruh yang berwarna merah muda sampai merah cerah.

Perbedaan warna antara jantan dan betina tidak terlalu mencolok, hanya betina yang cenderung warnanya lebih redup. Anak burung memiliki warna bulu yang lebih pudar dan corak yang kurang jelas dibandingkan dengan burung dewasa. Bentuk paruhnya yang agak melengkung ke bawah membantu mereka dalam mencari makan di pepohonan.

2. Tersebar luas di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara

Kepodang Kuduk-hitam (commons.m.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Kepodang kuduk-hitam dapat ditemukan di berbagai jenis habitat, mulai dari hutan primer yang masih asri, hutan sekunder yang sudah terganggu, hingga perkebunan dan taman perkotaan. Burung ini tersebar luas di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, Filipina, Thailand, Malaysia, dan beberapa wilayah lainnya.

Burung ini biasanya hidup di kawasan dengan banyak pepohonan tinggi, yang menyediakan tempat bertengger, sarang, dan sumber makanan. Mereka bisa ditemukan hingga ketinggian sekitar 1500 meter di atas permukaan laut, menunjukkan adaptasinya terhadap berbagai kondisi lingkungan.

3. Makan buah-buahan dan serangga

Kepodang Kuduk-hitam (commons.m.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Kepodang kuduk-hitam memiliki pola makan yang omnivora, artinya mereka memakan berbagai jenis makanan baik dari tumbuhan maupun hewan. Mereka biasa memakan berbagai jenis buah-buahan seperti pisang, mangga, dan buah ara, serta serangga seperti ngengat, capung, dan berbagai larva yang mereka temukan di tajuk pohon.

Perilaku mencari makan biasanya dilakukan di kanopi pohon dengan lincah, kadang bergabung dengan kelompok campuran burung lain untuk mencari makanan. Mereka dikenal aktif dan cerdik dalam mencari makan, menggunakan paruhnya untuk mengambil buah dan menangkap serangga yang menjadi sumber protein penting terutama saat musim berkembang biak.

4. Telurnya berwarna merah muda dihiasi bintik-bintik merah yang lebih gelap

Kepodang Kuduk-hitam (commons.m.wikimedia.org/Lip Kee)

Musim kawin burung kepodang kuduk-hitam umumnya berlangsung antara bulan April hingga Juni, berbeda-beda tergantung wilayah. Pada masa ini, jantan akan melakukan berbagai tarian dan nyanyian untuk menarik perhatian betina. Mereka membangun sarang berbentuk mangkuk yang dalam di cabang pohon tinggi untuk melindungi telur dan anaknya.

Betina biasanya bertelur 2 sampai 3 butir dengan warna dasar merah muda dihiasi bintik-bintik merah yang lebih gelap. Inkubasi telurnya dilakukan hanya oleh betina selama sekitar 14-16 hari. Setelah menetas, kedua orang tua ikut menyuapi dan menjaga anak-anaknya hingga cukup kuat untuk terbang sendiri.

5. Populasinya masih stabil dan tidak dalam ancaman punah

Kepodang Kuduk-hitam (commons.m.wikimedia.org/Watts)

Kepodang kuduk-hitam saat ini dikategorikan sebagai spesies yang berstatus "Least Concern" menurut IUCN, artinya populasinya masih stabil dan tidak dalam ancaman punah. Namun, kerusakan habitat dan perdagangan burung masih menjadi ancaman potensial bagi kelestariannya.

Burung ini cukup mudah beradaptasi dengan lingkungan perkotaan, sering terlihat di taman atau kebun kota. Hal ini membuatnya menjadi burung yang menarik untuk diamati dan dijadikan sebagai bagian dari upaya konservasi berbasis masyarakat. Memberikan habitat yang baik seperti pepohonan rindang dapat membantu menjaga keberadaan burung ini.

Burung kepodang kuduk-hitam memang burung yang memesona dengan warna cerah dan perilaku menarik. Dengan memahami fakta-fakta penting tentang ciri fisik, habitat, pola makan, reproduksi, serta status konservasinya, kita dapat lebih menghargai keberadaan burung ini dan mendukung upaya pelestariannya di lingkungan kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team