Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kota Kolmanskop
Kota Kolmanskop, Namibia (commons.wikimedia.org/Martin Cígler)

Intinya sih...

  • Kolmanskop didirikan setelah penemuan berlian di gurun pada tahun 1908, menjadikannya kota yang sangat makmur.

  • Kolmanskop memiliki fasilitas mewah seperti rumah sakit, sekolah, balai dansa, kasino, dan pabrik es.

  • Kejayaan Kolmanskop berakhir ketika cadangan berlian menipis dan penduduk pergi massal, menyebabkan bangunan tertimbun pasir.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Negara Namibia memiliki bentang gurun purba yang menyimpan banyak misteri alam, salah satunya adalah Kolmanskop. Kota yang dulunya menjadi pusat tambang berlian ini pernah makmur dan dipenuhi bangunan bergaya Jerman. Namun, ketika tambang berhenti beroperasi, penduduknya pergi, meninggalkan rumah-rumah megah yang kini setengah tertimbun pasir Gurun Namib.

Kini, Kolmanskop menjadi saksi bagaimana waktu dan alam bekerja mengambil kembali ruang manusia. Di balik kesunyian dan bangunan yang terkubur pasir, tersimpan kisah menarik yang jarang diketahui banyak orang. Penasaran? Berikut lima hal menarik yang bisa kamu temukan dari kota hantu ini.

1. Kota yang muncul tiba-tiba karena penemuan berlian

Kota Kolmanskop, Namibia (commons.wikimedia.org/Joachim Huber)

Kolmanskop didirikan hanya dalam waktu beberapa tahun setelah penemuan berlian yang tak terduga di gurun. Dilansir laman Great Big Story, penemuan bermula pada tahun 1908 ketika seorang pekerja kereta api bernama Zacharias Lewala menemukan sebongkah batu berkilau dan melaporkannya kepada atasannya.

Sontak, kabar ini menarik ratusan penambang, sebagian besar warga Jerman, yang berbondong-bondong datang untuk mencari peruntungan di padang pasir yang tandus ini.

Kehadiran berlian dalam jumlah besar, yang konon bisa ditemukan hanya dengan menyekop pasir, membuat Kolmanskop segera menjelma menjadi kota yang sangat makmur. Pembangunan infrastruktur pun dilakukan secara masif, dengan kota ini memproduksi sekitar 11,7 persen dari total berlian dunia pada masa puncaknya.

2. Dianggap kemewahan "Eropa" di tengah gurun

Kota Kolmanskop, Namibia (commons.wikimedia.org/David Stanley)

Meskipun terletak di lokasi yang ekstrem dan terisolasi, Kolmanskop sama sekali tidak mencerminkan kehidupan gurun yang keras. Kekayaan dari berlian memungkinkan para penduduknya membangun fasilitas terlengkap yang setara bahkan melebihi kota-kota di Eropa. Dilansir laman Ecofin Agency, kota ini memiliki rumah sakit yang dilengkapi dengan mesin X-ray pertama di Afrika bagian selatan, sekolah, balai dansa, kasino, dan pabrik es.

Fasilitas seolah tak terbatas, demi memastikan kehidupan para eksekutif tambang dan keluarga mereka tetap nyaman. Mereka mengimpor air bersih dari Cape Town, mendatangkan penyanyi opera dari Eropa, dan menikmati minuman dingin yang dibuat dari pabrik es buatan lokal, padahal mereka berada di tengah Gurun Namib yang panas membakar.

3. Akhir kejayaan karena cadangan berlian menipis dan penduduk pergi massal

Kota Kolmanskop, Namibia (commons.wikimedia.org/Lubor Ferenc)

Sayangnya, kejayaan Kolmanskop yang gemerlap tidak bertahan lama, hanya sekitar empat dekade. Produksi berlian mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan, seiring dengan terkurasnya cadangan di wilayah tersebut. Dilansir laman Siyabona Africa, masalah besar muncul ketika cadangan berlian yang jauh lebih besar dan lebih mudah diakses ditemukan di Oranjemund, dekat Sungai Orange, pada tahun 1938.

Penemuan baru ini menjadi titik balik bagi Kolmanskop. Para penambang dan penduduk yang mengejar kekayaan lebih besar mulai meninggalkan Kolmanskop secara bergelombang, meninggalkan rumah dan perlengkapan mereka begitu saja. Aktivitas penambangan benar-benar berhenti total pada tahun 1950-an, dan pada tahun 1965, kota ini resmi ditinggalkan sepenuhnya oleh penduduknya dan diserahkan kepada alam.

4. Bangunan perlahan ditaklukkan oleh Gurun Namib

Kota Kolmanskop, Namibia (commons.wikimedia.org/Henning Sidow)

Begitu ditinggalkan oleh manusia, kota ini menghadapi musuh alami yang sudah lama menunggu yaitu Gurun Namib. Angin gurun yang bertiup kencang membawa serta jutaan ton pasir halus yang tak terhentikan. Pasir mulai menyusup ke dalam rumah melalui jendela dan pintu yang pecah, atau bahkan yang terbuka.

Proses reinkarnasi dari kota mewah menjadi kota hantu berlangsung lambat namun pasti. Rumah-rumah di Kolmanskop kini secara harfiah telah hilang ditelan oleh pasir, dengan tumpukan pasir membentuk bukit-bukit di dalam kamar, menenggelamkan perabotan, dan memenuhi lorong-lorong. Kontras antara desain arsitektur Eropa dan tumpukan pasir di dalam rumah menciptakan pemandangan ikonik yang menjadi ciri khas kota ini.

5. Kota Kolmanskop akhirnya menjadi objek unik untuk fotografi dan penemuan menarik

Kota Kolmanskop, Namibia (commons.wikimedia.org/SkyPixels)

Meskipun statusnya adalah kota hantu, Kolmanskop jauh dari kata mati. Reruntuhan yang ditutupi pasir ini justru menarik perhatian dunia. Mereka berburu golden hour saat matahari terbit atau terbenam, di mana cahaya menciptakan bayangan panjang dan tekstur yang dramatis pada pasir dan dinding.

Saat ini, Kolmanskop dikelola sebagai objek wisata oleh perusahaan patungan antara pemerintah Namibia dan De Beers. Wisatawan perlu mendapatkan izin khusus untuk mengunjunginya karena kota ini berada di dalam Zona Terlarang Berlian (Sperrgebiet).

Kota Kolmanskop kini berdiri sebagai pengingat nyata bagaimana kekayaan dan ambisi manusia bisa cepat hilang ketika alam mengambil alih. Bangunan-bangunannya yang tertimbun pasir menunjukkan sisa-sisa kejayaan masa lalu yang kini menjadi objek penemuan menarik bagi banyak orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team