Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Kedai Teh Tsuen yang bersejarah (commons.wikimedia.org/Ctny)
potret Kedai Teh Tsuen yang bersejarah (commons.wikimedia.org/Ctny)

Intinya sih...

  • Uji terkenal sebagai tempat pertama teh dibudidayakan di Jepang pada era Muromachi.
  • Kota ini memiliki banyak kuil dan tempat pemujaan bersejarah yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
  • Uji memiliki kedai teh tertua di Jepang, Kuil Ujigami tertua yang masih berdiri, dan Byodoin dengan bangunan menarik Phoenix Hall.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Uji merupakan sebuah kota kecil yang terletak di prefektur Kyoto, di selatan Kota Kyoto dan utara prefektur Nara. Kota Uji terkenal sebagai tempat pertama kali teh dibudidayakan di Jepang, yaitu pada era Muromachi sekitar tahun 1338 hingga 1573. Teh hijau yang memiliki kualitas tinggi tumbuh di daerah aliran sungai Uji yang subur. Maka tidak heran, kota ini terkenal akan kualitas teh hijaunya yang mendunia.

Banyak sekali olahan makanan dan minuman yang terbuat dari teh hijau matcha. Selain terkenal dengan teh hijaunya, Uji juga terkenal karena memiliki banyak kuil dan tempat pemujaan bersejarah, yang beberapa di antaranya terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Kota yang memiliki penduduk sebanyak 179.357 jiwa ini terletak di sepanjang Sungai Uji, di sudut tenggara cekungan Kyoto. Oleh karena letaknya yang berada di sepanjang sungai, kota ini memiliki pemandangan indah dan menawan yang sangat memanjakan mata. Selain itu, untuk mengunjungi Kota Uji kamu dapat dengan mudah menggunakan kereta dari Stasiun JR Kyoto menuju Stasiun Keihan Uji. Waktu yang akan ditempuh lebih kurang 20 menit perjalanan saja. Yuk, simak fakta tentang Kota Uji berikut ini!

1. Terkenal dengan teh hijau berkualitas tinggi yang bersejarah

potret perkebunan teh hijau Uji (commons.wikimedia.org/Indiana jo)

Teh hijau pertama kali tiba di Jepang dari Cina pada tahun 700-an. Dilansir Japan Guide, dahulu minuman ini tidak dikenal oleh masyarakat Jepang, kecuali oleh segelintir pendeta, samurai, biksu, dan bangsawan sebagai bagian dari upacara minum teh dan juga sebagai alat bantu meditasi, guna memberi energi sebelum berperang. Beberapa ratus tahun kemudian, selama Periode Kamakura dari tahun 1192 sampai 1333, para kalangan bangsawan mulai melakukan impor daun teh hijau dari Cina dan dibudidayakan di Uji.

Dilansir Kyoto Uji Kankou, pada akhir abad ke-12, seorang pendeta Zen bernama Eisai memperkenalkan manfaat minuman teh hijau dalam sebuah buku. Ia juga menasihati para pendeta Uji dalam hal budidaya tanaman teh agar memiliki kualitas yang baik. Hal-hal tersebut kemudian membuat aktivitas minum teh menjadi populer di kalangan masyarakat.

Uji memperoleh reputasi sebagai salah satu tempat pertama yang membudidayakan teh. Selain itu, karena hasil produksi tehnya yang luar biasa, Uji dinobatkan sebagai distrik penghasil teh hijau yang mewakili Jepang di bawah perlindungan keshogunan dan orang-orang yang berpengaruh. Teh hijau Uji masih dianggap memiliki kualitas yang unggul dan terbaik di Jepang hingga saat ini.

2. Uji juga terkenal dengan bangunan kuil. Salah satunya Ujigami, kuil Shinto tertua di Jepang

potret Kuil Ujigami yang diperkirakan dibangun sekitar tahun 1060 (commons.wikimedia.org/sdkfz183)

Kuil Ujigami dikenal sebagai kuil tertua yang masih berdiri di Jepang. Dilansir Japan Journeys, kuil ini diperkirakan telah dibangun sekitar tahun 1060 pada akhir periode Heian. Hebatnya, kuil ini tidak pernah dihancurkan, direnovasi, ataupun diganti selama hampir seribu tahun. Karena alasan tersebut, pada tahun 1994 Kuil Ujigami menerima status sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO bersama dengan kuil dan candi lain di wilayah Kyoto. Selain itu, kuil ini telah diklasifikasikan sebagai salah satu monumen bersejarah Kyoto kuno. 

Menurut laman Japan Guide, aula utama Kuil Ujigami dibangun dengan gaya arsitektur nagare-zukuri yang merupakan salah satu gaya arsitektur kuil yang paling umum digunakan. Kuil yang terletak di sisi utara Sungai Uji ini, memiliki atap asimetris melengkung yang menjorok keluar. Hal itu bertujuan untuk menyediakan tempat berteduh bagi para penyembah ataupun wisatawan yang datang.

3. Memiliki kedai teh tertua di Jepang dan masih beroperasi hingga saat ini

potret Kedai Teh Tsuen kedai teh tertua di Kota Uji (commons.wikimedia.org/sdkfz183)

Tsuen Tea merupakan perusahaan keluarga milik independen yang didirikan pada tahun 1160 M. Perusahaan ini telah beroperasi terus-menerus hingga saat ini, menjadikannya kedai teh tertua di Jepang. Dilansir Tsuen Tea, kedai ini berada di ujung timur Jembatan Uji dan di seberang Stasiun Keihan Uji. Kedai teh yang sudah lama berdiri ini, pernah dikunjungi oleh tokoh-tokoh sejarah seperti panglima perang Toyotomi Hideyoshi dan samurai Miyamoto Musashi. Selain itu, bentuk bangunan kedai teh ini hampir tidak berubah sejak pertama kali dibangun pada tahun 1673.

Interior tradisional kedai teh Tsuen memiliki koleksi guci teh antik yang indah, dapur tradisional, langit-langit rendah, dan balok kayu yang terbuka. Selama sembilan abad terakhir, kedai teh Tsuen memiliki hubungan dan referensi dalam seni, sastra, teater, upacara, dan festival tradisional Jepang. Di kedai yang bersejarah ini, kamu bisa menikmati teh hijau, hidangan penutup, ataupun es krim matcha yang sangat unik dan menyegarkan.

4. Kuil Byodoin situs warisan dunia UNESCO yang tergambar di koin 10 Yen Jepang

potret Kuil Byodoin salah satu situs warisan dunia UNESCO (commons.wikimedia.org/Suicasmo)

Kuil Byodoin merupakan sebuah bangunan yang menarik dari arsitektur Tanah Suci Jodo Buddha. Dilansir Japan Guide, kuil ini dibangun pada tahun 998. Awalnya, bangunan ini bukan merupakan kuil, melainkan bangunan yang digunakan sebagai vila peristirahatan untuk politisi berkuasa yaitu Fujiwara no Michinaga. Pada tahun 1052, putra Michinaga mengubah Byodoin menjadi kuil dan memerintahkan pembangunan fitur paling spektakuler yang dikenal sebagai Phoenix Hall dengan bentuk dan dua patung phoenix di atapnya.

Bangunan-bangunan di Byodoin berulang kali hancur akibat kebakaran dan bencana yang terjadi selama berabad-abad. Namun, Phoenix Hall tidak pernah hancur. Hal tersebut menjadikannya sebagai salah satu dari sedikit bangunan kayu asli yang bertahan dari Periode Heian.

Selain itu, Byodoin memiliki museum bernama Museum Hoshokan yang memamerkan berbagai artefak kuil paling berharga, termasuk puluhan properti budaya penting, harta nasional seperti lukisan pintu, lonceng kuil, dan patung Unchu Kuyo Bosatsu, serta berisi pameran multibahasa yang informatif tentang konstruksi dan sejarah Byodoin.

5. Terkenal dengan berbagai macam olahan yang terbuat dari matcha

potret makanan dan minuman yang terbuat dari teh hijau matcha (commons.wikimedia.org /Agnieszka Mozer)

Dikarenakan Uji terkenal dengan teh hijau matcha, kota ini memiliki banyak restoran dan toko yang menjual produk teh hijau serta makanan beraroma matcha. Banyak toko yang menjual produk, makanan ringan seperti es krim matcha, es serut matcha, biskuit berisi krim matcha, crepes matcha, mie matcha, takoyaki matcha, gyoza matcha, pizza matcha, bir matcha, dan bahkan kari yang terbuat dari matcha.

Banyak sekali olahan makanan dan minuman matcha yang bisa ditemui di kota Uji. Karena matcha sangat populer di sana, masyarakatnya pun banyak melakukan inovasi-inovasi perihal makanan dan minuman yang unik dan tidak biasa. Sensasi menikmati minuman dan makanan matcha yang manis dan gurih membuat lidah merasakan pengalaman yang luar biasa ketika berkunjung ke kota ini.

Buat kamu penikmat matcha dan tertarik dengan sejarah, wajib banget buat berkunjung ke Kota Uji di Jepang. Siapa, nih, yang mau jalan-jalan di Kota Uji sambil menikmati teh hijaunya yang autentik?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team