Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Lumba-lumba Yangtze, Favoritnya Woo Young Woo

Lumba-lumba Sungai Yangtze (otlibrary.com)

Penggemar drama Korea pasti sudah tidak asing lagi dengan drama berjudul Extraordinary Attorney Woo. Karakter utama Woo Young Woo sangat terobsesi dengan lumba-lumba. Salah satunya adalah lumba-lumba sungai Yangtze yang muncul pada episode 12 yang sangat ia sukai.

Lumba-lumba Yangtze merupakan hewan yang hidup di air tawar, tepatnya di Sungai Yangtze, Cina. Ciri khas dari lumba-lumba ini adalah moncongnya yang runcing. Namun sayangnya sekarang lumba-lumba Yangze keberadaanya tidak ditemui lagi lebih dari 10 tahun. Makanya lembaga konservasi IUCN menetapkan status Possibly Extinct atau kemungkinan punah.

Biar gak kalah, nih, dari Woo Young Woo, yuk, kita kenali dulu fakta menarik dari lumba-lumba sungai Yangtze. 

1. Menjadi bintang Extraordinary Attorney Woo episode 12

Extraordinary Woo Young Woo episode 12 (Instagram.com/parkeunbin_universe)

Dalam salah satu kasusnya, Woo Young Woo bertemu dengan pengacara Ryu Jae Sok. Ia begitu mengagumi pengacara Ryu, karena selalu dengan berani membela perempuan dan kaum lemah. Woo Young Woo mengibaratkan pengacara Ryu dengan lumba-lumba sungai Yangtze.

Sama dengan lumba-lumba sungai Yangtze yang langka, baik hati, memiliki prinsip, tekad yang kuat, dan pantang menyerah, begitupun pengacara Ryu. Woo Young Woo berharap orang yang langka seperti pengacara Ryu tidak punah seperti lumba-lumba sungai Yangze. 

2. Lumba-lumba Sungai Yangtze hidup di air tawar

Lumba-lumba Sungai Yangtze (otlibrary.com)

Lumba-lumba Sungai Yangtze memiliki nama latin Lipotes vexillifer merupakan salah satu dari lumba-lumba yang hidup di air tawar. Di tempat asalnya, Sungai Yangtze mereka menamainya Baiji. Melansir US Whales, mereka hanya dapat hidup di Sungai Yangtze, sungai terbesar dan terpanjang nomor 3 di dunia. 

Dilansir US Whales, biasanya Baiji hidup di arus utama dan hilir dari Sungai Yangtze. Lumba-lumba Sungai Yangtze termasuk dalam family Platanistoidea atau dikenal dengan lumba-lumba sungai. Baiji merupakan satu-satunya lumba-lumba sungai yang berasal dari ordo Lipotes. 

3. Ciri fisik Lumba-lumba Sungai Yangtze

Lumba-lumba Sungai Yangtze (otlibrary.com)

Melansir Ocean Treasures, Lumba-lumba Sungai Yangzte memiliki tubuh ramping yang memudahkannya untuk berenang. Siripnya berbentuk sedikit bulat pada ujungnya dengan bentuk seperti paruh. Moncongnya yang panjang dan runcing memiliki 30 hingga 36 gigi di kedua rahangnya. 

Lumba-lumba Sungai Yangzte memiliki mata kecil yang terletak di samping kepala. Warna tubuhnya abu-abu dengan sedikit warna kebiruan, bagian perut Lumba-lumba Sungai Yangzte berwarna putih. Lumba-lumba Sungai Yangzte dapat mencapai panjang 2,6 meter dengan berat maksimum 167 kg. 

4. Kehidupan lumba-lumba Sungai Yangtze

Lumba-lumba Sungai Yangtze (otlibrary.com)

Lumba-lumba Sungai Yangtze hidup dalam kelompok kecil. Satu rombongan berisi 2 sampai 6 ekor. Biasanya mereka hidup dalam diam di bawah permukaan air, jarang muncul di permukaan sungai. Penglihatannya buruk, oleh karena itu ia memanfaatkan kemampuan ekolokasi untuk mencari mangsa. Ia memangsa ikan air tawar sebagai sumber makanan utama. 

Melansir National Geographic, populasi dari lumba-lumba Sungai Yangtze selalu menurun. Hingga pada 1990 tersisa kurang lebih 13 ekor. Hal ini disebabkan penangkapan liar oleh nelayan untuk diambil siripnya, ramainya lalu lintas di Sungai Yangtze, pembangunan dam, dan banyak lagi. 

5. Penyebab punahnya lumba-lumba sungai Yangtze

penyebab punahnya Lumba-lumba Sungai Yangtze (otlibrary.com)

Beberapa penyebab punahnya lumba-lumba sungai Yangtze adalah penangkapan liar oleh manusia, polusi bahan kimia pabrik, polusi bahan bangunan, dan polusi suara. Polusi berupa suara ataupun bahan lainnya juga mengganggu kehidupan mereka. Lumba-lumba sungai Yangtze memiliki penglihatan buruk, oleh karenanya ia memanfaatkan ekolokasi untuk mencari mangsa. 

Ekolokasi adalah suatu teknik yang dilakukan binatang dengan mengeluarkan sonar yang dipantulkan untuk memprediksi mangsa yang ada di sekitar. Polusi suara dan polusi bahan bangunan mengganggu kemampuan ekolokasi dari lumba-lumba sehingga makanan dari lumba-lumba Sungai Yangze berkurang bahkan sekarang dalam status punah. 

Walaupun sudah dalam status punah, semoga kita bisa mengambil hikmah dari kepunahan lumba-lumba Yangze ini. Jagalah lingkungan sekitar, supaya habitat hewan-hewan di sekitar kita tetap terjaga. Sehingga hewan tetap lestari dan anak cucu kita bisa melihatnya juga. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us