Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kobra filipina (commons.wikimedia.org/Mario Lutz)
kobra filipina (commons.wikimedia.org/Mario Lutz)

Intinya sih...

  • Merupakan spesies kobra penyembur

  • Kobra filipina bisa menyemburkan bisa ke mata manusia

  • Hanya akan menyembur jika merasa terancam

  • Jarak semburan bisanya bisa mencapai 3 meter

  • Hanya bisa ditemukan di empat pulau

  • Ia hanya bisa ditemukan di empat pulau, yaitu Pulau Luzon, Mindoro, Catanduanes, dan Masbate

  • Reptil ini merupakan hewan adaptif yang bisa hidup dimanapun

  • Panjang maksimalnya sekitar 1.6 meter

  • Warna tubuhnya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Filipina merupakan negara kepulauan tropis yang berlokasi di Asia Tenggara. Seperti negara lain di Asia Tenggara, Filipina juga kaya akan keanekaragaman satwa endemik. Nah, salah satu satwa endemik yang hidup di Filipina adalah Naja philippinensis atau kobra filipina. Ular tersebut punya ukuran yang cukup besar, kemampuan yang luar biasa, hingga keganasan yang tinggi.

Bayangkan saja, kobra filipina bisa menyemburkan bisa ke mata manusia. Bisanya juga sangat kuat, bahkan mampu melumpuhkan manusia dewasa dalam waktu singkat. Warnanya juga mencolok dan hal tersebut menjadi pembeda antara kobra filipina dengan spesies kobra lain di Asia Tenggara. Nah, apa kamu penasaran dengan ular tersebut? Maka dari itu, mari simak pembahasan berikut!

1. Merupakan spesies kobra penyembur

kobra filipina (commons.wikimedia.org/Video13)

Ular ini memiliki nama lain, yaitu kobra penyembur filipina. Sesuai namanya, ular berbisa tinggi ini merupakan spesies kobra yang bisa menyemburkan bisa lewat taringnya. Dilansir Britannica, kobra penyembur akan menyemburkan bisanya ke mata manusia. Jika bisa masuk ke mata, maka bisa tersebut bisa menyebabkan iritasi, rasa sakit yang luar biasa, hingga kebutaan.

Nah, agar semua hal tersebut tak terjadi maka kamu gak boleh mengucek mata. Sebaliknya, kamu harus membilas mata dengan air bersih yang mengalir agar bisa ular ini terbawa air dan menghilang dari mata. Untungnya, kobra filipina tidak agresif dan hanya akan menyembur jika merasa terancam. Terakhir, jarak semburan bisanya bisa mencapai 3 meter.

2. Hanya bisa ditemukan di empat pulau

kobra filipina (gbif.org/Naturalis Biodiversity Center)

Sejatinya, kobra filipina merupakan satwa endemik filipina yang gak bisa ditemukan di daerah lain. Dalam hal ini, ia hanya bisa ditemukan di empat pulau, yaitu Pulau Luzon, Mindoro, Catanduanes, dan Masbate. Uniknya, artikel di jurnal Toxicon menjelaskan kalau kobra filipina pernah terlihat di Kepulauan Calamia dan Palawan. Namun, penemuan tersebut kurang valid dan perlu dikaji ulang.

Seperti spesies kobra lain, kobra filipina merupakan hewan terestrial yang sering beraktivitas di daratan. Dalam hal ini, ia sering berkelana di semak-semak, hutan, kebun, taman, pepohonan, padang rumput, area pertanian, hingga area lembap. Di beberapa kesempatan, bahkan kobra filipina juga masuk ke area pemukiman. Jadi, bisa disimpulkan kalau reptil ini merupakan hewan adaptif yang bisa hidup dimanapun.

3. Panjang maksimalnya sekitar 1.6 meter

kobra filipina (flickr.com/Michael Ransburg)

Laman Animalia menjelaskan kalau panjang maksimal kobra filipina sekitar 1.6 meter. Walau begitu, ada laporan kalau pernah ditemukan individu sepanjang 2 meter di Pulau Mindoro. Sayangnya, laporan tersebut kurang valid dan kemungkinan hanya misidentifikasi. Layaknya spesies kobra lain, ia punya sisik kepala yang besar, kepala yang agak membulat, ekor yang pendek, dan badan yang ramping. Warna tubuhnya cukup bervariasi, mulai dari cokelat muda, cokelat gelap, hingga kekuningan. Tak cuma itu, kobra filipina juga bisa mengembangkan tudungnya saat merasa terancam.

4. Punya bisa neurotoksin yang berbahaya

kobra filipina (flickr.com/Markus Oulehla)

Makanan kobra filipina mencakup mamalia kecil, kodok, hewan pengerat, hingga ular lain. Sebagai spesies ular kobra, ia mengandalkan bisanya yang mematikan saat berburu. Bisanya bertipe neurotoksin dan sanggup membunuh mangsa dalam waktu singkat. Gak cuma sanggup melumpuhkan mangsa, bahkan bisa ular ini mampu menghilangkan nyawa manusia jika gigitannya tidak ditangani dengan baik.

Artikel di jurnal The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene menjelaskan kalau bisa neurotoksin tersebut mampu menyebabkan kerusakan syaraf hingga masalah pernafasan. Selain itu, terkadang korban gigitan juga bisa mengalami pusing, sakit kepala, muntah-muntah, sakit perut, hingga diare. Lebih lanjut, semua gejala tersebut akan muncul sekitar 30 menit setelah gigitan.

5. Bisa dikalahkan oleh burung dan garangan

kobra filipina (tumblr.com/exotic-venom)

Kobra filipina memang ganas, cepat, gesit, dan berbisa. Namun, ternyata ia tetap bisa dikalahkan oleh hewan lain, lho. Melansir iNaturalist beberapa hewan seperti garangan, burung predator, king cobra, hingga tikus bisa mengalahkan ular ini. Tak lupa, manusia juga menjadi ancaman utamanya karena manusia sering membunuh dan mengusik kehidupan reptil ini. Tiap hewan juga memiliki strategi tersendiri untuk mengalahkan kobra ini, mulai dari gigitan yang kuat, cakar tajam, kekebalan terhadap bisa, hingga bisa yang jauh lebih kuat.

Sebagai hewan endemik Filipina, tentunya eksistensi kobra filipina harus selalu dijaga. Sebagai manusia yang berakal, kita gak boleh mengusik atau mengganggu habitat reptil tersebut. Sebaliknya, kita harus mencoba untuk hidup berdampingan dengannya. Nyatanya, hidup berdampingan dengan kobra filipina lebih bermanfaat dan lebih mudah daripada harus membasmi dan mengusirnya setiap hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team