5 Fakta Menarik Bharal, Domba Biru Penghuni Asli Pegunungan Himalaya

Bharal atau yang lebih dikenal dengan sebutan domba biru merupakan hewan yang unik. Mereka mendiami wilayah Pegunungan Himalaya dengan berkelompok besar. Cara hidup bharal sangatlah unik, salah satunya adalah bisa berkamuflase. Selain itu, terdapat keunikan lain yang dimiliki oleh bharal sebagai hewan penghuni pegunungan. Apa saja? Simak sederet fakta menarik tentang bharal.
1. Bharal merupakan satu-satunya spesies dari genus Pseudois

Bharal atau domba biru memiliki nama latin Pseudois Nayaur. Menariknya, bharal adalah satu-satunya hewan yang bergenus pseudois. Mereka merupakan hewan yang aktif secara berkelompok di Pegunungan Himalaya. Bharal aktif sepanjang hari dan bergantian mencari makanan dan mengawasi dalam sekawannya
Dalam satu kelompok besar, jumlah bharal bisa mencapai 400 ekor. Mereka biasanya berkumpul di lereng rerumputan dekat pegunungan. Makanannya adalah rerumputan dan tumbuhan-tumbuhan di sekitar tempat hidup tersebut. Namun, pada masa peralihan seperti kelangkaan rumput mereka berganti makanan. Bharal bisa mengonsumsi peramban seperti dedaunan dan juga semak belukar.
2. Memiliki bentuk tanduk yang unik seperti kumis terbalik

Bharal memiliki tanduk yang unik dengan bentuk menyamping. Visualnya menyerupai kumis yang terbalik jika dilihat dari depan. Pada pejantan, ukuran tanduk lebih besar dari betina dengan pertumbuhannya yang melengkung ke samping. Ukuran tanduk jantan mempunyai ujung yang runcing dibandingkan betina. Mereka bertelinga kecil dengan moncong hidung yang pendek.
Mereka memiliki bulu pendek berwarna abu-abu dengan kilau kebiruan. Bagian belakang dan bawah kakinya memiliki warna putih. Sementara itu, dada dan bagian depan kaki berwarna hitam. Terdapat garis pemisah berwarna hitam antara bagian perutnya yang berwarna putih dan punggungnya yang cenderung abu-abu. Warna kulitnya tersebut berguna sebagai bagian dari kamuflase ketika berada di lereng pegunungan untuk menghindari predator.
3. Bharal merupakan hewan asli penghuni Pegunungan Himalaya

Bharal mendiami wilayah pegunungan Himalaya. Hewan ini tersebar mulai dari India, Bhutan, China, Tibet, Myanmar, Pakistan, hingga Nepal. Populasi tertinggi bharal dapat ditemui di daerah Pegunungan Helan di wilayah Ningxia, China, dengan mencapai 30.000 ekor.
Biasanya bharal mendiami lereng gunung yang memiliki rerumputan secara berkelompok. Mereka berada dalam pegunungan yang terbuka dekat tebing dan menjauhi kawasan hutan. Bharal dapat menyesuaikan kondisi mereka meski di cuaca yang ekstrem seperti musim dingin dan musim panas. Ancaman terbesarnya adalah dimangsa oleh predator seperti macan tutul salju, serigala Himalaya, hingga rubah.
4. Cara unik kamuflase bharal dengan mematung

Bharal akan berdiam diri jika merasa terancam atau sedang dalam pemantauan pemangsa. Warna tubuh yang seperti bebatuan sangat membantu proses tersebut demi terhindar dari predator. Biasanya mereka akan berdiam dan mematung sampai pemangsa pergi.
Namun, jika kamuflasenya dengan mematung gagal, maka bharal akan berlari. Habitatnya yang di lereng pegunungan membuatnya lebih memilih mencari tebing yang curam. Hal tersebut berfungsi untuk mencegah pergerakan pemangsa. Sayangnya, larinya yang tak kencang bisa tetap dimangsa jika gagal mengalihkan perhatian.
5. Bharal bisa bersosialisasi dengan manusia secara baik

Bharal bisa berinteraksi dengan manusia secara baik tanpa mengganggu satu sama lain. Para biara Buddha di wilayah habitatnya di Pegunungan Himalaya kerap menjumpai bharal. Bahkan mereka melindunginya dari gangguan predator yang ingin memangsanya. Hewan tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda menyerang maupun takut terhadap manusia.
Keunikan yang dimiliki oleh bharal membuatnya menjadi hewan yang khas dari Pegunungan Himalaya. Bentuk tanduknya yang unik dan interaksinya dengan manusia yang baik membuat mereka bisa hidup dengan baik. Meski ancaman terbesar datang dari predator, bharal tetap bisa tumbuh dengan baik di wilayah tersebut.