Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Black Rail (ebird.org/Nick Athanas)
Black Rail (ebird.org/Nick Athanas)

Intinya sih...

  • Black Rail merupakan salah satu burung paling sulit diamati di alam liar, sering terdengar daripada terlihat.
  • Burung ini tersebar di Amerika Utara, Karibia, dan kawasan Pasifik Amerika Selatan, namun habitatnya mengalami kerusakan.
  • Black Rail memiliki penampilan khas, vokalisasi unik, serta pola makan yang fleksibel.

Black Rail (Laterallus jamaicensis) merupakan salah satu burung paling sulit diamati di alam liar. Ukurannya yang kecil serta sifatnya yang tertutup membuatnya jarang terlihat. Keberadaannya sering kali membuat para pengamat burung dan ilmuwan merasa seolah-olah burung ini "menghilang" di balik lebatnya rawa.

Spesies ini dikenal sebagai burung pemalu yang lebih sering terdengar daripada terlihat. Aktivitasnya yang lebih dominan di malam hari dan kecenderungannya untuk tinggal di vegetasi lebat membuatnya menjadi misteri tersendiri. Nah, berikut ini adalah lima fakta menarik yang membuat Black Rail semakin unik dan layak dikenali lebih dalam.

1. Sangat sulit ditemukan, bahkan oleh ahlinya

Black Rail (ebird.org/Connor Cochrane)

Black Rail bukan sekadar langka, ia benar-benar sulit ditemukan. Bahkan para pengamat burung yang berpengalaman pun sering gagal menemukannya tanpa strategi khusus. Dilansir All About Birds, beberapa komunitas pengamat burung sampai harus mengatur perjalanan khusus hanya untuk mencari burung ini, terutama saat musim kawin atau saat air pasang tinggi yang memaksa mereka muncul di tepi rawa.

Strategi terbaik untuk mendeteksinya adalah dengan mendengarkan suara khasnya di malam hari, seperti suara “kick-ee-kerr” yang sering terdengar di musim semi. Karena banyak daerah berkembang biak yang dulunya kaya populasi Black Rail kini sudah kehilangan penghuni, para ahli menyarankan pencarian dilakukan juga di rawa air tawar dangkal. Dengan kata lain, menemukan Black Rail lebih bergantung pada pendengaran daripada penglihatan.

2. Habitatnya semakin terbatas

Black Rail (commons.wikimedia.org/Hector Bottai)

Burung ini tidak menyebar luas secara merata, melainkan tersebar di beberapa wilayah di Amerika Utara, Karibia, dan kawasan Pasifik Amerika Selatan. Dilansir Animalia, Black Rail biasanya menghuni rawa-rawa asin di pesisir, namun juga ditemukan di rawa air tawar tertentu. Sayangnya, banyak dari habitat alami ini kini mengalami kerusakan atau hilang sepenuhnya karena pembangunan dan perubahan lingkungan.

Kondisi tersebut menyebabkan populasi burung ini menurun drastis di berbagai tempat. Di Amerika Utara sendiri, populasi terbesarnya kini hanya tersisa di negara bagian Florida dan California. Konservasi habitat rawa menjadi kunci utama untuk menjaga agar spesies ini tidak punah.

3. Tubuh mini, mata merah, dan suara unik

Black Rail (ebird.org/Hector Bottai)

Meski sulit dilihat, Black Rail sebenarnya punya penampilan yang sangat khas. Animalia melansir Burung ini hanya berukuran 10–15 cm dengan berat sekitar 29–39 gram, menjadikannya salah satu burung rawa terkecil. Tubuhnya gelap dengan bintik-bintik putih di bagian punggung dan sayap. Paruh serta kakinya berwarna gelap, dan satu ciri unik lainnya adalah mata merah yang mulai terlihat ketika mereka berusia sekitar tiga bulan.

Satu lagi yang membuat mereka menarik adalah vokalisasinya. Suara “ki-ki-krr” atau geraman rendah sering terdengar di malam hari, khususnya selama dua minggu pertama bulan Mei saat musim kawin berlangsung. Inilah waktu di mana burung ini paling vokal, memanfaatkan kegelapan untuk berkomunikasi dan menarik pasangan.

4. Proses bersarang yang masih penuh teka-teki

Black Rail (commons.wikimedia.org/eamonccorbett)

Walaupun sudah lama dikaji, para ilmuwan masih terus belajar tentang bagaimana Black Rail berkembang biak. Dilansir American Bird Conservancy, belum banyak sarang yang ditemukan, namun beberapa catatan menunjukkan bahwa mereka membuat sarang dari tanaman sekitar dalam bentuk mangkuk kecil. Sarang ini biasanya ditempatkan hanya beberapa inci di atas air atau tanah lembap, tersembunyi di antara rumpun tumbuhan.

Menariknya, sarang mereka memiliki atap dari vegetasi dan jalur kecil dari permukaan tanah menuju sarang. Biasanya terdapat enam hingga delapan butir telur yang dierami selama hampir tiga minggu, kemungkinan besar oleh kedua induk. Setelah menetas, anak-anak burung yang berbulu hitam hanya tinggal di sarang selama kurang dari sehari sebelum menjelajah lingkungan sekitarnya. Meski begitu, mereka kemungkinan kembali ke sarang pada malam hari untuk tetap dekat dengan induknya.

5. Pemakan serangga yang juga menyukai tumbuhan air

Black Rail (ebird.org/Will Sweet)

Black Rail diketahui memiliki pola makan yang cukup beragam. Dilansir U.S. Fish & Wildlife Service, burung ini mengonsumsi berbagai jenis serangga dan invertebrata seperti kumbang air, laba-laba, siput, serta krustasea kecil. Mereka mencari makan dengan berjalan di antara tanaman di rawa, memunguti makanan dari tanah, air, atau vegetasi.

Tak hanya itu, mereka juga mengonsumsi biji-bijian dari tanaman air seperti bulrush dan cattail, terutama di musim dingin saat serangga lebih sulit ditemukan. Menu tambahan mereka mencakup kutu kayu, jangkrik, semut, hingga kutu daun. Pola makan fleksibel ini menunjukkan kemampuan adaptasi Black Rail dalam menghadapi perubahan musim dan kondisi lingkungan.

Black Rail memang bukan burung yang mudah ditemui, tetapi fakta-fakta tentang mereka menunjukkan betapa luar biasa kehidupan burung kecil ini. Dengan suara unik, kebiasaan bersarang yang masih misterius, dan habitat yang terancam, Black Rail menjadi simbol pentingnya menjaga ekosistem rawa. Mungkin kamu tidak akan mudah menemukannya, tapi kini kamu tahu lebih banyak tentang salah satu burung paling pemalu di dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team