5 Fakta Menarik Ginseng Gurun, Tumbuhan Parasit dengan Bunga Menarik

Salah satu hal pertama yang akan memikat perhatian siapa saja yang melihatnya adalah morfologi tubuh ginseng gurun. Dilansir Phytokets, tumbuhan ini memiliki tinggi yang bervariasi antara 15 hingga 130 cm. Ginseng gurun memiliki daun yang kecil dan tumpang tindih di bagian bawahnya, yang menyerupai daun pisau. Sedangkan daun bagian atas berbentuk seperti tombak berwarna abu-abu. Keindahan lainnya terlihat pada bunga yang dimilikinya. Kelopak bunga berbentuk tabung dengan lima bagian yang berujung tumpul, sementara mahkota bunga berbentuk tabung atau lonceng berwarna kuning dengan tepi yang sedikit berwarna ungu. Bunga ini akhirnya menghasilkan buah berupa kapsul yang akan pecah dan melepaskan biji-biji kecilnya.

Keunikan lain dari ginseng gurun adalah fakta bahwa tumbuhan ini tidak memiliki klorofil, zat yang umumnya diperlukan oleh tanaman untuk melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, ginseng gurun tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Sebagai gantinya, ginseng gurun bergantung sepenuhnya pada tumbuhan inangnya untuk mendapatkan air dan nutrisi. Hal ini membuatnya sangat berbeda dari banyak tumbuhan lainnya yang mampu bertahan hidup dengan memproduksi makanannya sendiri. Menurut Jurnal Biochemical Systematics and Ecology, ginseng gurun menyerap nutrisi melalui akarnya yang menempel pada akar tanaman lain.

Ginseng gurun termasuk dalam kategori tumbuhan parasit obligat, yang berarti ia tidak dapat hidup tanpa bantuan organisme lain. Tidak adanya klorofil memaksa ginseng gurun untuk hidup dengan mengandalkan tumbuhan inangnya. Dilansir Jurnal Pharmacological Research, anaman ini akan menempel pada akar pohon gurun, seperti Haloxylon ammodendron, dan menyerap nutrisi serta air yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya.

Salah satu alasan mengapa ginseng gurun menjadi tumbuhan terkenal adalah karena kandungan senyawa bioaktif yang dimilikinya. Dilansir IOSR Journal of Pharmacy, senyawa-senyawa aktif seperti glikosida feniletilanoid, iridoid, oligosakarida feniletil, terpen, dan lignan telah berhasil diisolasi dari ginseng gurun. Senyawa-senyawa ini memiliki berbagai efek farmakologis yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa manfaat yang telah ditemukan adalah untuk meningkatkan daya ingat, menurunkan kadar kolesterol, merangsang pertumbuhan rambut, serta memiliki efek antimikroba, antidiabetik, antiosteoporotik, antiinflamasi, hingga perlindungan saraf dan antiparkinsonian. Ginseng gurun juga bermanfaat untuk mengurangi kelelahan, memperbaiki sistem reproduksi, serta melindungi hati.

Sama seperti ginseng asli yang dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kesehatan secara umum, ginseng gurun juga dikenal dengan berbagai manfaat kesehatan serupa. Dilansir Nutrients, ginseng gurun memiliki kemampuan untuk meningkatkan memori, stamina, dan kekebalan tubuh. Oleh karena itu, tumbuhan ini disebut ‘ginseng gurun’, karena memberikan manfaat yang hampir sama dengan ginseng asli yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Tiongkok dan banyak negara lainnya. Tumbuhan ini terbukti efektif untuk memperkuat daya tahan tubuh, mengatasi masalah seksual, serta meningkatkan fungsi tubuh secara keseluruhan.

Wah, menarik sekali fakta-fakta dari ginseng gurun ini. Ginseng gurun adalah tumbuhan parasit yang memiliki banyak manfaat kesehatan dan tumbuh subur di lingkungan gurun yang keras. Dengan morfologi yang unik, kemampuan untuk bertahan tanpa klorofil, serta kandungan senyawa bioaktif yang luar biasa, ginseng gurun menjadi salah satu tumbuhan yang tidak luput dari perhatian.