5 Fakta Menarik Ibis Roko-roko, Burung Air dengan Bulu Gelap Elegan

Plegadis falcinellus, atau Ibis Roko-roko, memiliki bulu berwarna cokelat tua hingga ungu kehijauan yang berkilau saat terkena sinar matahari. Kilauan metalik ini disebabkan oleh struktur mikroskopis bulu yang memantulkan cahaya, membuatnya terlihat elegan. Burung ini juga memiliki paruh panjang melengkung khas ibis, yang membedakannya dari spesies burung air lainnya.

Beberapa penelitian seperti Cornell Lab of Ornithology (2023), menyebutkan warna bulu Plegadis falcinellus atau Ibis Roko-roko bervariasi tergantung usia dan musim, dengan warna lebih cerah selama musim kawin. Dilansir Audubon Society, menyebutkan bahwa bulu mereka juga membantu dalam kamuflase di habitat rawa-rawa.

Spesies ini merupakan pemakan oportunistik yang mengonsumsi serangga, krustasea, katak kecil, dan bahkan biji-bijian. Paruh panjangnya yang melengkung sangat efektif untuk menyisir lumpur dan air dangkal guna mencari mangsa. Mereka sering terlihat mengarasi sawah atau rawa secara berkelompok.

Dilansir Journal of Avian Biology (2002), Plegadis falcinellus atau Ibis roko-roko menunjukkan bahwa pola makan mereka sangat adaptif terhadap perubahan lingkungan. Dilansir Bird Life International, bahwa Plegadis falcinellus atau Ibis Roko-roko memainkan peran penting dalam mengendalikan populasi serangga di ekosistem lahan basah.

Plegadis falcinellus atau Ibis roko-roko merupakan burung migran yang mampu menempuh jarak ribuan kilometer dari Eropa ke Afrika atau Amerika Utara ke Amerika Selatan. Spesies terbang dalam formasi "V" untuk menghemat energi selama perjalanan panjang.

Dilansir eBird, populasi Ibis roko-roko atau Plegadis falcinellus di Eropa sering bermigrasi ke Afrika Sub-Sahara saat musim dingin. Dilansir National Geographic, melaporkan bahwa perubahan iklim mulai memengaruhi rute migrasi pada spesies burung ini.

Spesies ini sangat sosial, sering terlihat dalam kelompok besar baik saat mencari makan maupun bersarang. Plegadis falcinellus atau Ibis roko-roko bahkan kerap bercampur dengan spesies burung air lain seperti bangau atau kuntul. Koloni sarangnya bisa mencapai ratusan pasang di satu lokasi.

Dilansir The Wilson Journal of Ornithology , menemukan bahwa perilaku komunal ini meningkatkan peluang bertahan hidup dari predator. IUCN Red List juga mencatat bahwa habitat bersarang mereka yang padat membuatnya rentan terhadap gangguan manusia.

Dilansir IUCN Red List, meskipun populasi Ibis roko-roko dikategorikan Least Concern, namun spesies ini terancam oleh hilangnya lahan basah, polusi, dan perburuan liar. Di beberapa wilayah seperti Spanyol dan Rumania, mereka dilindungi melalui program restorasi habitat.

Laporan Wetlands International (2023) menekankan pentingnya lahan basah bagi kelangsungan hidup mereka. Dilansir Convention on Migratory Species (CMS), merekomendasikan kerja sama lintas negara untuk melindungi rute migrasi mereka.

Plegadis falcinellus atau Ibis roko-roko merupakan burung yang menakjubkan, tidak hanya karena keindahan bulu mereka yang berkilauan, tetapi juga karena peran penting spesies ini dalam ekosistem. Melindungi habitat lahan basah dan memahami lebih dalam tentang kehidupan spesies elegan ini adalah langkah penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di masa depan. Dengan upaya konservasi yang tepat, kita dapat terus mengagumi keindahan dan keunikan Plegadis falcinellus atau Ibis roko-roko di alam liar. Dengan fakta-fakta ini, kita dapat lebih menghargai keunikan dan pentingnya spesies ini dalam dunia burung dan ekosistem global.