Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jackal Bergaris Samping
jackal bergaris samping (commons.wikimedia.org/Darren Obbard)

Intinya sih...

  • Jackal bergaris samping endemik di Afrika, hidup di savana, hutan, dan area pertanian.

  • Punya garis tipis hitam-putih di samping tubuhnya, berukuran sedang dan omnivor.

  • Bisa hidup soliter atau berkelompok kecil, dekat dengan jackal punggung hitam yang terancam punah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jackal merupakan mamalia yang berasal dari famili Canidae. Jadi, ia merupakan kerabat dari anjing dan serigala. Bedanya, jackal sedikit lebih kecil, ramping, dan biasanya ditemukan di Afrika. Jackal sendiri terdiri atas beberapa spesies dan salah satunya adalah Lupulella adusta atau jackal bergaris samping. Seperti spesies jackal lain, jackal bergaris samping juga punya banyak keunikan.

Pertama, ia mudah dikenali dari kehadiran garis tipis di samping tubuhnya. Kemudian, di saat spesies jackal lain merupakan hewan karnivor, hewan ini justru merupakan omnivor. Kehidupannya juga fleksibel dan hal tersebut membuatnya bisa terus bertahan hidup di alam liar yang keras. Penasaran dengan semua fakta tersebut? Maka dari itu, mari simak pembahasan berikut!

1. Hewan endemik benua Afrika

jackal bergaris samping (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Jackal bergaris samping merupakan satwa endemik benua Afrika dan tidak bisa ditemukan di daerah lain. Dalam hal ini, wilayah penyeberannya mencakup Afrika Tengah, Barat, dan Afrika Selatan. Dilansir Kruger Park - African Wildlife, beberapa negara yang jadi wilayah penyebaran alaminya adalah Afrika Selatan, Botswana, Namibia, dan Zimbabwe.

Selain itu, hewan ini juga bisa ditemukan di beberapa taman nasional seperti Taman Nasional Kruger. Di alam liar, jackal bergaris samping sering dijumpai di area lembap, savana, semak-semak, hutan, padang rumput, dan area pertanian. Terkadang, ia juga memasuki area pemukiman, khususnya pedesaan dan kota kecil yang dekat dengan taman nasional, savana, dan hutan.

2. Punya garis tipis di samping tubuh

jackal bergaris samping (inaturalist.org/Dave Brown)

Jackal bergaris samping merupakan spesies canid berbadan ramping dan berukuran sedang. Dilansir Britannica, panjang hewan ini sekitar 85 - 95 centimeter dan bobot maksimalnya ada di angka 11 kilogram. Karena tak terlalu besar, alhasil jackal bergaris samping sangat gesit dan lincah. Namun, ukuran bukan merupakan ciri khas atau hal mencolok yang ia miliki.

Sebaliknya, jackal bergaris samping mudah dikenali dari corak dan warnanya. Pertama, warna dasar dari hewan ini adalah cokelat. Warna tersebut menyelimuti seluruh tubuhnya, mulai dari ekor, kaki, perut, punggung, hingga kepala. Kemudian, di bagian samping tubuhnya terdapat garis tipis yang punya dua warna, yaitu hitam dan putih. Nah, garis itulah yang membedakan jackal ini dengan spesies canid lain.

3. Merupakan hewan omnivor

jackal bergaris samping (commons.wikimedia.org/Resh Mizeré)

Tak seperti spesies canid lain seperti anjing dan serigala yang merupakan karnivor, jackal bergaris samping justru merupakan omnivor. Dilansir Animalia, di musim hujan dan panas hewan ini sering memangsa hewan kecil seperti mamalia dan invertebarata. Gak cuma itu, jackal bergaris samping juga sering mamakan bangkai dan sisa-sisa makanan hewan lain.

Kemudian, saat musim buah tiba hewan ini sangat suka memakan buah, entah itu buah liar atau buah yang ditanam manusia. Tak tanggung-tanggung, sekitar 30 persen makanannya terdiri atas buah-buahan. Uniknya, pilihan makanan tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kebiasaan individu, ketersediaan makanan, wilayah penyebaran, dan pergantian musim.

4. Bisa hidup soliter dan berkelompok

jackal bergaris samping (inaturalist.org/Marc Henrion)

Laman JungleDragon menjelaskan kalau jackal bergaris samping bisa beradaptasi dengan dua jenis kehidupan, yaitu soliter dan berkelompok. Pertama, ia sering terlihat hidup menyendiri dan jarang berinteraksi dengan sesamanya. Di sisi lain, jackal bergaris samping juga kerap membentuk kelompok kecil yang anggotanya mencapai tujuh individu. Biasanya, kelompok tersebut beranggotakan beberapa pasangan yang baru kawin. Lebih lanjut, kelompok kecil tersebut bisa bertahan selama beberapa tahun sebelum akhirnya bubar.

5. Berkerabat dekat dengan jackal punggung hitam

jackal bergaris samping (inaturalist.org/Mathias D'haen)

Jika melihat taksonominya, jackal bergaris samping berasal dari genus Lupulella. Dilansir iNaturalist, hanya terdapat dua spesies jackal dari genus tersebut, yaitu L. adusta (jackal bergaris samping) dan Lupulella mesomelas (jackal punggung hitam). Maka dari itu, dapat disimpulkan kalau keduanya memiliki kekerabatan yang sangat dekat. Gak cuma itu, mereka juga hidup di daerah yang sama, punya kebiasaan yang mirip, ukuran yang tak jauh beda, dan ciri fisik yang serupa. Sayangnya, populasi keduanya mulai terancam akibat kerusakan habitat.

Setelah diulik, kamu jadi tahu kalau jackal bergaris samping punya banyak keunikan dan perbedaan dengan spesies canid lain. Karena hal tersebut, tak salah jika menyebutnya sebagai hewan eksotis. Selain itu, populasi dan eksistensi hewan ini harus benar-benar dijaga. Jika dibiarkan tanpa dijaga, maka populasi jackal bergaris samping bisa terancam dan akhirnya ia terjun ke jurang kepunahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team