Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Werewolf, Manusia Serigala Legendaris

ilustrasi serigala hitam (freepik.com/wirestock)

Makhluk mitologi bernama werewolf atau manusia serigala sudah lama jadi bagian dari cerita rakyat berbagai budaya. Sosoknya digambarkan sebagai manusia yang bisa berubah menjadi serigala, terutama saat bulan purnama. Dalam banyak kisah, werewolf sering dikaitkan dengan kutukan, sihir, atau bahkan penyakit misterius yang membuat seseorang kehilangan kendali atas dirinya sendiri.

Popularitas werewolf makin meningkat berkat film, serial TV, dan novel yang mengangkat kisah mereka. Dari cerita horor klasik sampai kisah cinta ala Twilight, manusia serigala selalu punya daya tarik tersendiri. Tapi di balik cerita-cerita itu, ada beberapa fakta menarik tentang werewolf yang mungkin belum banyak diketahui. Yuk, simak lima fakta menarik tentang manusia serigala!

1. Asal-usul werewolf berakar dari mitologi kuno

ilustrasi werewolf dari mitologi kuno (commons.wikimedia.org/Johann Jakob Wick)

Kisah manusia yang bisa berubah jadi serigala sudah ada sejak zaman kuno. Salah satu cerita tertua berasal dari mitologi Yunani, yaitu kisah Raja Lycaon. Menurut legenda, Lycaon dihukum oleh Dewa Zeus karena mencoba menyajikan daging manusia sebagai persembahan. Sebagai balasan, Zeus mengubahnya menjadi serigala, dan dari sinilah istilah lycanthropy muncul, yang berarti fenomena seseorang berubah menjadi serigala.

Selain Yunani, berbagai budaya juga punya cerita serupa. Di Eropa abad pertengahan, banyak orang percaya bahwa werewolf adalah manusia yang mendapat kutukan atau melakukan perjanjian dengan iblis. Bahkan, di beberapa wilayah Jerman dan Prancis, pernah ada perburuan werewolf seperti halnya perburuan penyihir. Dilansir dari Ancient Origins, kisah manusia serigala sering berkembang sebagai bagian dari mitos lokal yang diwariskan turun-temurun.

2. Hubungan erat antara werewolf dan bulan purnama

ilustrasi bulan purnama (unsplash.com/Avery Cocozziello)

Banyak film dan cerita menggambarkan manusia serigala berubah bentuk saat bulan purnama. Ternyata, kepercayaan ini bukan sekadar fiksi, melainkan ada dasarnya dalam mitologi dan sejarah. Beberapa budaya kuno percaya bahwa bulan purnama punya kekuatan mistis yang bisa memengaruhi perilaku manusia dan hewan.

Dalam dunia medis, ada istilah Lunar Effect, yaitu kepercayaan bahwa bulan purnama bisa memicu perilaku aneh atau agresif pada manusia. Beberapa penelitian modern mencoba mencari korelasi antara fase bulan dan tingkat kejahatan atau gangguan mental, meskipun hasilnya masih diperdebatkan. Dilansir dari Live Science, meskipun tidak ada bukti ilmiah kuat, banyak orang masih mengaitkan bulan purnama dengan sifat liar manusia, termasuk dalam mitos werewolf.

3. Lycanthropy, kondisi medis yang mirip dengan kisah werewolf

Alex Stevens sebagai werewolf dari drama Dark Shadows (commons.wikimedia.org/MM Public Relations)

Di dunia nyata, ada gangguan psikologis langka yang disebut clinical lycanthropy. Orang yang mengalami kondisi ini benar-benar percaya bahwa dirinya bisa berubah menjadi serigala atau hewan lain. Mereka bahkan bisa meniru suara dan gerakan serigala dalam kondisi tertentu.

Beberapa kasus lycanthropy klinis telah terdokumentasi dalam sejarah medis. Dilansir dari Journal of Nervous and Mental Disease, kondisi ini sering dikaitkan dengan skizofrenia, gangguan bipolar, atau gangguan psikosis lainnya. Meski bukan perubahan fisik seperti dalam mitos, fenomena ini membuktikan bahwa manusia serigala bukan hanya sekadar legenda, tetapi bisa muncul dalam bentuk gangguan mental nyata.

4. Kepercayaan terhadap werewolf sempat memicu pembunuhan massal

ilustrasi perburuan serigala (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Di Eropa abad ke-16 dan ke-17, ketakutan terhadap werewolf begitu besar hingga banyak orang yang dituduh sebagai manusia serigala dan dihukum mati. Mirip dengan perburuan penyihir, banyak orang ditangkap hanya karena dicurigai memiliki kemampuan berubah menjadi serigala atau karena tubuh mereka memiliki luka mencurigakan.

Salah satu kasus terkenal adalah Gilles Garnier, seorang pria dari Prancis yang dieksekusi pada tahun 1573 karena diduga membunuh anak-anak dan memakan mereka dalam wujud serigala. Dilansir dari Smithsonian Magazine, ketakutan terhadap manusia serigala saat itu dipengaruhi oleh kepercayaan lokal, penyakit mental, dan paranoia massal.

5. Banyak hewan yang dihubungkan dengan mitologi werewolf

ilustrasi serigala hitam (freepik.com/wirestock)

Meskipun serigala selalu dikaitkan dengan werewolf, beberapa budaya justru punya makhluk serupa yang terinspirasi dari hewan lain. Di Amerika Latin, ada legenda tentang El Lobizón, manusia yang berubah menjadi anjing liar. Sementara itu, di Filipina ada cerita tentang Aswang, makhluk yang bisa berubah menjadi berbagai hewan termasuk anjing hitam besar.

Di beberapa wilayah Afrika, ada mitos tentang manusia hyena yang mirip dengan kisah werewolf. Dilansir dari National Geographic, konsep manusia berubah menjadi hewan liar bukan hanya terbatas pada serigala, tetapi bisa ditemukan dalam berbagai bentuk di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa cerita tentang werewolf sebenarnya lebih universal dari yang dibayangkan.

Werewolf bukan sekadar tokoh fiksi di film dan novel, tetapi punya akar dalam mitologi, sejarah, dan bahkan ilmu pengetahuan. Dari kisah Raja Lycaon hingga kasus psikologis lycanthropy, legenda manusia serigala terus berkembang dari zaman ke zaman.

Bahkan di dunia modern, kepercayaan tentang werewolf masih hidup dalam berbagai bentuk, baik dalam cerita rakyat maupun pop culture. Entah sebagai simbol ketakutan atau kebebasan liar, werewolf tetap menjadi salah satu makhluk mitologi paling ikonik sepanjang sejarah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Daffa A.N
EditorDaffa A.N
Follow Us