Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Kastil Bran di Rumania, Dari Kastil Menjadi Museum

Kastil Bran (unsplash.com/Elisa Photography)
Intinya sih...
  • Dibangun oleh orang-orang Saxon Transylvania
  • Kastil Bran pertama kali dibangun oleh bangsa Saxon dari Transylvania, dengan dibiayai secara mandiri dan berfungsi sebagai benteng pertahanan dan pengontrol jalur perdagangan.
  • Terletak di rute perdagangan dan militer
  • Lokasi strategis di Bran Pass membuat kastil ini berperan sebagai pos bea cukai dan kontrol jalur perdagangan utama antar wilayah.
  • Memainkan peran defensif melawan invasi Ottoman
  • Kastil Bran didirikan untuk menjaga keamanan wilayah timur Transylvania dan berhasil memukul mundur serangan pasukan Ottoman pada tahun 1442.

Kastil Bran adalah salah satu ikon arsitektur dan sejarah paling terkenal di Rumania, sering kali dikaitkan dengan legenda Vlad the Impaler atau tokoh fiksi Dracula. Namun, di balik mitos dan kisah horor yang menyelimutinya, kastil ini menyimpan catatan sejarah yang jauh lebih kaya dan menarik. Terletak di antara pegunungan Carpathian, Kastil Bran menjadi saksi dari berbagai sejarah.

Pada ulasan ini, terdapat lima fakta penting mengenai Kastil Bran yang memperjelas peran pentingnya dalam perjalanan panjang sejarah Eropa Timur. Dari konstruksinya oleh bangsa Saxon hingga transformasinya menjadi museum pasca Perang Dunia II, setiap fase Kastil Bran memberikan wawasan unik tentang bagaimana sebuah bangunan dapat terus berevolusi mengikuti zaman.

1. Dibangun oleh orang-orang Saxon Transylvania

Kastil Bran (unsplash.com/Shubham Singh)

Kastil Bran pertama kali dibangun oleh bangsa Saxon dari Transylvania, khususnya dari kota Kronstadt, yang kini dikenal sebagai Braşov. Pembangunan kastil ini dimulai setelah Raja Louis I dari Hongaria memberikan izin resmi pada tahun 1377 kepada masyarakat Saxon untuk membangun benteng di lokasi strategis tersebut.

Menariknya, pembangunan ini dibiayai dan dilaksanakan secara mandiri oleh komunitas Saxon, bukan oleh bangsawan atau kerajaan. Proyek ini rampung pada tahun 1388 dan sejak awal dirancang sebagai benteng pertahanan terhadap serangan dari Ottoman yang kerap mengancam wilayah itu. Tidak hanya itu, kastil ini juga berfungsi sebagai pengontrol jalur perdagangan utama antara Transylvania dan Wallachia.

2. Terletak di rute perdagangan dan militer

Kastil Bran (unsplash.com/Anna Mircea)

Salah satu alasan utama dibangunnya Kastil Bran adalah lokasinya yang sangat strategis di Bran Pass, sebuah jalur pegunungan penting yang menghubungkan Transylvania dan Wallachia. Terletak di atas tebing curam, kastil ini memiliki posisi yang sangat menguntungkan untuk mengawasi dan mengendalikan lalu lintas yang melintasi ngarai sempit tersebut.

Sepanjang sejarahnya, Bran Pass dikenal sebagai rute perdagangan dan militer utama yang mengalirkan barang, pasukan, serta budaya antar wilayah. Kastil ini pun berfungsi sebagai pos bea cukai yang memungkinkan otoritas setempat memungut pajak dari para pedagang yang lewat. Keberadaan kastil di jalur ini sangat penting bagi militer dan ekonomi, karena memberikan kontrol atas aliran komoditas.

3. Memainkan peran defensif melawan invasi Ottoman

Kastil Bran (unsplash.com/virgil maierean)

Kastil Bran memiliki peran sebagai benteng pelindung dari ancaman ekspansi Kekaisaran Ottoman. Kastil ini didirikan untuk menjaga keamanan wilayah timur Transylvania dengan cara mengontrol akses masuk dari arah Wallachia melalui Bran Pass. Pada tahun 1442, kastil ini menjadi saksi pertempuran ketika pasukan Ottoman mencoba menyerbu wilayah tersebut, namun berhasil dipukul mundur oleh garnisun kastil.

Keberhasilan ini menunjukkan peran penting Kastil Bran dalam sistem pertahanan regional yang dirancang untuk menahan serangan dari luar. Sepanjang abad ke-15 dan sesudahnya, garnisun kastil terdiri dari pasukan profesional dan tentara bayaran yang ditempatkan secara strategis demi memastikan kontrol atas jalur utama. Berfungsi sebagai pos militer, Kastil Bran menunjukkan perannya sebagai pertahanan yang dominan.

4. Berpindah tangan berkali-kali

Kastil Bran (unsplash.com/Nomadic Julien)

Kastil Bran mengalami berbagai pergantian kepemilikan sepanjang sejarahnya. Meskipun awalnya dibangun oleh bangsa Saxon dari Kronstadt, kastil ini sempat berada di bawah kendali penguasa Wallachia, termasuk Mircea. Di kemudian hari, kastil ini juga jatuh ke tangan raja-raja Hongaria sebelum akhirnya diambil alih oleh kota Braşov pada tahun 1533 karena Raja Vladislas II tidak mampu lagi membiayai pengelolaannya.

Dalam beberapa abad berikutnya, Kastil Bran berpindah-pindah antara para pangeran Transylvania, Kekaisaran Habsburg, dan otoritas lokal lainnya. Titik balik terjadi pada tahun 1920 ketika kota Braşov menghadiahkan kastil tersebut kepada Ratu Marie dari Rumania sebagai penghargaan atas jasanya. Ratu Marie merenovasi kastil menjadi kediaman kerajaan.

5. Menjadi museum setelah Perang Dunia II

Kastil Bran (unsplash.com/Evelinn Idenfors)

Setelah Perang Dunia II, nasib Kastil Bran berubah drastis saat rezim komunis yang berkuasa di Rumania mengambil alih properti kerajaan. Pada tahun 1948, keluarga kerajaan diusir dan kastil ini disita, kemudian secara resmi dibuka sebagai museum pada tahun 1956. Sebelum menjadi museum, kastil ini pernah digunakan sebagai kediaman pribadi oleh Ratu Marie dan kemudian putrinya, Putri Ileana.

Selama masa Perang Dunia II, Putri Ileana bahkan mengubah sebagian bagian dari kastil menjadi rumah sakit untuk membantu para korban perang. Ketika pemerintahan komunis runtuh, warisan kerajaan yang sebelumnya dikuasai negara mulai dikembalikan ke keturunan keluarga kerajaan. Pada tahun 2009, Kastil Bran secara resmi dikembalikan kepada keturunan Putri Ileana, namun tetap dibuka untuk umum sebagai museum.

Kastil Bran bukan hanya simbol budaya dan arsitektur, tetapi juga saksi sejarah panjang yang mencerminkan dinamika politik, ekonomi, dan militer di kawasan Eropa Timur. Dari benteng yang dibangun oleh komunitas Saxon hingga menjadi museum yang dikunjungi jutaan orang setiap tahun, setiap fase Kastil Bran mengandung nilai historis yang kaya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us