Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kota Manila
potret Kota Manila (commons.wikimedia.org/Anton Zelenov)

Intinya sih...

  • Intramuros, kota tua dengan sentuhan Eropa

  • Gereja San Agustin, Warisan Dunia UNESCO

  • Rizal Park, simbol perlawanan bangsa Filipina

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu mendengar tentang Manila, ibu kota Filipina yang penuh sejarah dan pesona? Kota ini bukan hanya sekadar pusat ekonomi dan politik, tapi juga menyimpan jejak panjang kolonialisme Spanyol yang berlangsung lebih dari 300 tahun. Tidak heran jika nuansa kolonial masih sangat terasa dalam berbagai sudut kota, mulai dari arsitektur, budaya, hingga kuliner khasnya.

Manila seolah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Bangsa Filipina yang penuh dinamika. Mulai dari jalanan tua yang dipenuhi bangunan kolonial hingga benteng bersejarah yang masih berdiri kokoh, semuanya menawarkan pengalaman berbeda bagi wisatawan. Mari kita telusuri lima fakta menarik tentang Manila yang membuat kota ini begitu unik di Asia.

1. Intramuros, kota tua dengan sentuhan Eropa

potret Intramuros (commons.wikimedia.org/Wijo08)

Intramuros adalah kawasan bersejarah di Manila yang dikenal sebagai kota dalam tembok. Dibangun oleh penjajah Spanyol pada abad ke-16, tempat ini menjadi pusat pemerintahan sekaligus benteng pertahanan. Hingga kini, Intramuros masih mempertahankan nuansa kolonial dengan bangunan bergaya Eropa yang megah.

Bagi wisatawan, berjalan-jalan di Intramuros seperti melangkah mundur ke masa lalu. Kamu bisa menemukan gereja tua, benteng, dan museum yang menggambarkan kehidupan kolonial. Suasana klasiknya membuat tempat ini jadi spot favorit untuk berfoto maupun belajar sejarah.

2. Gereja San Agustin, Warisan Dunia UNESCO

potret Gereja San Agustin (commons.wikimedia.org/LMP 2001)

Salah satu ikon Manila adalah Gereja San Agustin yang termasuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Gereja ini dibangun pada tahun 1607 dengan arsitektur barok khas Spanyol yang masih terjaga hingga sekarang. Keindahan interiornya, mulai dari ukiran kayu hingga lukisan dinding, mampu memukau setiap pengunjung.

Selain sebagai tempat ibadah, gereja ini juga menyimpan koleksi bersejarah yang menarik untuk ditelusuri. Banyak wisatawan yang datang tidak hanya untuk berdoa, tapi juga untuk mengagumi seni arsitektur kolonialnya. Tempat ini menjadi bukti nyata kuatnya pengaruh Spanyol di Filipina.

3. Rizal Park, simbol perlawanan bangsa Filipina

potret Rizal Park (pexels.com/Jermaine Boyles)

Rizal Park atau Luneta Park adalah ruang publik yang penuh makna bagi masyarakat Filipina. Taman ini menjadi tempat eksekusi Jose Rizal, yakni pahlawan nasional yang berjuang melawan kolonialisme Spanyol. Kini, monumen Rizal berdiri gagah sebagai simbol perjuangan bangsa.

Selain nilai sejarahnya, taman ini juga menjadi lokasi favorit warga lokal untuk bersantai. Suasana hijau dengan berbagai fasilitas membuatnya cocok untuk piknik maupun menikmati sore hari. Rizal Park seolah memadukan sisi sejarah dengan kehidupan modern Manila.

4. Pengaruh bahasa dan budaya Spanyol masih terasa

potret Festival Fiesta di Manila (commons.wikimedia.org/Jsinglador)

Meski Filipina sudah lama merdeka, pengaruh Spanyol masih melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kosakata bahasa Tagalog dan bahasa Filipina yang berasal dari bahasa Spanyol, terutama dalam bidang agama, pemerintahan, dan kuliner. Tidak hanya itu, tradisi Katolik yang kuat juga merupakan warisan dari kolonialisme Spanyol.

Festival keagamaan seperti Fiesta dan perayaan Natal besar-besaran menunjukkan betapa dalamnya pengaruh tersebut. Wisatawan dapat merasakan perpaduan budaya Asia dan Eropa dalam setiap aktivitas masyarakat Manila. Hal ini membuat kota ini memiliki karakter unik dibandingkan kota Asia lainnya.

5. Kuliner Manila yang dipengaruhi Spanyol

potret adobo (commons.wikimedia.org/Joy D. Ganaden)

Kuliner Manila tidak bisa lepas dari jejak kolonialisme Spanyol yang panjang. Banyak hidangan khas Filipina, seperti adobo, paella, dan lechon, yang merupakan adaptasi dari masakan Spanyol. Perpaduan cita rasa Asia dan Eropa membuat kuliner Manila begitu kaya dan beragam.

Makanan di Manila bukan hanya soal rasa, tapi juga cerminan perjalanan sejarah. Setiap gigitan seolah membawa kita kembali ke masa kolonial, namun tetap relevan dengan selera masa kini. Tidak heran, wisata kuliner menjadi daya tarik utama wisatawan yang berkunjung ke Manila.

Kota Manila bukan hanya sekadar ibu kota modern, tapi juga ruang hidup yang menyimpan banyak cerita berharga. Semakin kamu menjelajahi kota ini, semakin terasa perpaduan sejarah, budaya, dan modernitas yang unik. Jadi, siapkah kamu merasakan atmosfer kolonial Spanyol di jantung Asia ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team