5 Fakta Menarik mengenai Negara Mikronesia, Surga bagi para Penyelam

- Negara Federasi Mikronesia adalah negara kepulauan terkecil di dunia dengan lebih dari 600 pulau kecil yang tersebar di Samudra Pasifik.
- Salah satu pulau di Mikronesia, yaitu Mogmog, menjadi rumah bagi kepiting kelapa terbesar di dunia dengan berat 4 kilogram dan rentang kaki melebihi 1 meter.
- Mikronesia juga dikenal sebagai surga bagi para penyelam dengan tempat wisata alam bawah laut seperti Chuuk Lagoon, Pulau Kosrae, Kepulauan Yap, Pulau Pohnpei, dan Palau.
Saat ini, sudah ada 195 negara yang berdiri di dunia ini. Dari 195 negara, beberapa diantaranya merupakan negara kepulauan. Salah satu negara tersebut ialah Negara Federasi Mikronesia dengan Palikir sebagai ibukotanya. Dengan jumlah lebih dari 600 pulau kecil yang tersebar di Samudra Pasifik bagian barat, Mikronesia adalah salah satu negara terkecil di dunia yang memiliki luas sebesar 2.900 km dengan melintasi lima zona waktu (Big 7 Travel Team, 2025).
Terdapat pula fakta-fakta menarik mengenai negara berpenduduk 99 ribu orang lebih ini. Penasaran apa aja faktanya? Yuk, kita lihat 5 fakta menarik mengenai Negara Mikronesia yang mungkin jarang diketahui sebelumnya.
1. Rumah bagi kepiting terbesar di dunia

Kepiting kelapa (coconut crab), begitulah sebutannya bagi salah satu kepiting arthropoda darat terbesar di dunia yang satu ini. Kepiting ini biasa ditemukan di salah satu pulau kecil di Mikronesia, yaitu pulau Mogmog. Pulau Mogmog sendiri terletak 2000 km di bagian utara Papua Nugini. Balik lagi, kepiting ini memiliki berat 4 kilogram lebih dengan rentang kaki melebihi 1 meter. Tubuhnya memiliki adaptasi revolusioner dengan eksoskeleton keras yang memberikan perlindungan, sekaligus mengurangi kehilangan air. Cakarnya pun dinilai cukup kuat untuk bisa membelah sebuah kelapa dengan kekuatan yang setara dengan gigitan singa. Kepiting ini sering dijumpai dengan warna yang berbeda-beda – tergantung dari variasi lokasi – seperti warna oranye-merah dan ungu-biru serta ukuran jantan biasa lebih besar dibanding jenis betina (Schueman, 2025).
2. Kota kuno di atas terumbu karang

Tidak hanya rumah bagi kepiting arthropoda terbesar di dunia, Negara Mikronesia juga merupakan rumah bagi sebuah reruntuhan kota kuno di atas terumbu karang. Nama situs kota itu ialah Kota Nan Madol. Kota Nan Madol telah terdaftar di warisan UNESCO dengan 100 pulau kecil yang berkumpul di lepas pantai tenggara Pulau Pohnpei. Nan Madol dibangun antara tahun 1200 dan 1500 M di atas terumbu karang dan batuan basal dari pulau-pulau kecil yang ada.
Menurut laman UNESCO sendiri, reruntuhan kota ini adalah pusat upacara dinasti Saudeleur, sebuah periode dinamis dalam kebudayaan Pasifik. Hal tersebut dibuktikan dari struktur bangunannya yang berskala besar, modern, dan megalitik. Akan tetapi, situs ini juga termasuk dalam kategori dalam bahaya karena berbagai ancaman, seperti pendangkalan saluran air yang membuat pertumbuhan bakau liar, sehingga merusak kondisi bangunan dari Kota Nan Madol.
3. Surga Bagi Para Penyelam

Banyaknya tempat wisata yang menyediakan keindahan alam bawah laut membuat Mikronesia memiliki julukan sebagai negara surga bagi para penyelam. Seperti Chuuk Lagoon dengan bangkai-bangkai kapal era Perang Dunia 2 yang terletak di dasar laguna. Salah satu bangkai kapal Perang Dunia 2 milik Amerika Serikat yang sempat ditemukan pada tahun 2004 yaitu bangkai kapal USS Mississinewa (AO-59). Di bagian Laguna Truk, setidaknya ditemukan 60 bangkai kapal perang Jepang yang sempat dihancurkan pasukan Amerika Serikat pada tahun 1944.
Tidak hanya Chuuk Lagoon, terdapat pula Pulau Kosrae yang dikenal sebagai island of the sleeping lady dan Kepulauan Yap dengan penduduk yang masih menjaga kultur tradisional mereka. Petualangan alam serta berbagai situs bersejarah yang bisa ditemukan di Pulau Pohnpei, serta Palau dengan kekayaan ekosistemnya (Travel Bestie, 2024).
4. Uang batu merupakan bagian paling penting di Mikronesia

Mikronesia ternyata memiliki mata uang terbesar di dunia. Bukan berupa kertas maupun perak, namun sebuah batu besar yang tersebar di semua pulau. Batu tersebut adalah batu Rai, sebuah batu yang sangat dihargai oleh penduduk lokal yang bisa ditemukan dalam semua pulau di Yap. Meskipun berat untuk dipindahkan, batu-batu tersebut dinilai sebagai mata uang Yap selama berabad-abad lamanya. Tiap tahunnya, seluruh pulau menyelenggarakan Festival Pulang Kampung yang disebut Taste of Yap yang meliputi upacara uang batu, pembuatan kuno, dan tarian tradisional.
Jika ingin berwisata ke daerah Mikronesia, kita tidak perlu kuatir kalau harus membawa batu yang sebesar batu Rai sebagai alat tukar ekonomi disana. Hal tersebut karena Mikronesia menyediakan dolar Amerika Serikat sebagai salah satu mata uang mereka juga.
5. Menjadi lokasi operasi udara bantuan kemanusiaan terlama di dunia

Negara ini menjadi lokasi dari salah satu operasi udara bantuan kemanusiaan terlama di dunia, yakni operasi christmas drop. Operasi christmas drop adalah operasi tahunan yang diadakan sejak tahun 1952. Setiap tahun, pasukan terjun payung Amerika menyumbangkan ‘hadiah natal’ berupa pasokan kebutuhan pulau-pulau kecil yang ada. Operasi ini berlangsung di Pangkalan Angkatan Udara Andersen, Guam. Ratusan relawan di Guam dan Jepang turut hadir dalam membantu upaya yang sedang berjalan.
Biasanya penerbangan akan memakan waktu seminggu atau lebih. Di awal Desember, mereka mengirimkan stok sebanyak 18 ribu kilogram lebih. Ada sebuah cerita dimana awalnya, awak pesawat B-29 Angkatan Udara AS melihat penduduk Pulau Kapingamarangi. Karena merasa terharu, akhirnya mereka memutuskan untuk mengumpulkan berbagai barang sebagai bantuan kemanusiaan bagi penduduk pulau tersebut.
Itulah 5 fakta mengenai Negara Mikronesia yang mungkin jarang diketahui sebelumnya. Mulai dari keberagaman bangkai kapal era Perang Dunia 2 hingga mata uang Rai berbentuk batu besar yang ditemukan dalam pulau-pulau membuat negara ini menjadi semakin menarik untuk dikunjungi oleh para pelancong ataupun para peneliti. Oleh karena itu, tertarik kah untuk mengunjungi pulau yang satu ini?