Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Merpati Jambul
Merpati Jambul (commons.wikimedia.org/Diego Tirira)

Intinya sih...

  • Merpati Jambul memiliki mekanisme pertahanan unik pada sayapnya

  • Sayapnya menghasilkan suara khusus sebagai peringatan bagi burung lain

  • Merpati Jambul paling sukses beradaptasi di berbagai lingkungan terbuka

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Merpati Jambul (Ocyphaps lophotes) merupakan satwa endemik Australia yang mudah dikenali dari jambul tipis di bagian kepalanya. Burung ini sering terlihat tenang saat berada di permukaan tanah, dengan postur tubuh ramping dan gerakan yang cenderung hati-hati.

Di balik penampilannya tersebut, Merpati Jambul memiliki mekanisme pertahanan yang unik pada bagian sayap. Burung ini tidak mengandalkan kicauan sebagai sinyal bahaya. Saat menghadapi ancaman, sayapnya menghasilkan suara khusus yang berfungsi sebagai peringatan bagi individu lain di sekitarnya. Penasaran? Yuk, kita telusuri lima fakta menarik Merpati Jambul si pemilik kode darurat rahasia.

1. Sayapnya bersiul yang menjadi alarm otomatis saat panik

Merpati Jambul (commons.wikimedia.org/John Robert McPherson)

Fakta ini wajib kamu tahu. Merpati Jambul dapat mengubah kepakan sayapnya menjadi sinyal peringatan yang nyaring. Siulan ini hanya aktif ketika burung merasa terancam dan mendadak terbang dengan cepat. Mekanisme ini adalah sistem komunikasi darurat yang sangat efektif.

Dilansir laman PBS News Hour, siulan bernada tinggi itu langsung muncul dari bulu-bulu Merpati Jambul yang bergetar saat kepakan dipercepat. Suara itu berfungsi sebagai jeritan peringatan bagi anggota kelompok lain tanpa perlu mengeluarkan suara vokal. Setiap kali mereka kabur, mereka otomatis menyiarkan alarm bagi seluruh kawanannya.

2. Memiliki bulu primer khusus yang dirancang sebagai instrumen musik

Merpati Jambul (commons.wikimedia.org/John Robert McPherson)

Suara siulan darurat tersebut berasal dari proses evolusi struktural pada sayap Merpati Jambul. Burung ini memiliki susunan bulu tertentu yang secara alami menghasilkan nada saat terbang dengan kecepatan tinggi. Mekanisme ini bekerja tanpa keterlibatan kicauan atau respons vokal.

Dilansir laman Science Daily, penelitian menemukan bahwa bulu sayap primer kedelapan (P8) pada Merpati Jambul memiliki bilah yang jauh lebih sempit dibandingkan bulu lainnya. Struktur ini memungkinkan bulu bergetar pada frekuensi berbeda saat terkena aliran udara, sehingga menghasilkan nada tinggi yang berfungsi sebagai sinyal peringatan.

3. Kilauan warna-warni pada sayap yang menipu mata

Merpati Jambul (commons.wikimedia.org/Patrick_K59)

Tubuh Merpati Jambul didominasi warna abu-abu kusam yang tampak netral dari kejauhan. Detail tubuhnya tetap terlihat jelas saat diamati lebih dekat, dengan tekstur bulu yang rapi dan tersusun rapat. Bentuk tubuh yang kekar memberi kesan padat saat burung ini berdiri di permukaan tanah atau bertengger.

Selain warna dasar tersebut, Merpati Jambul memiliki kilauan warna pada bagian sayap. Kilauan ini berupa perpaduan ungu, perunggu, dan hijau yang terlihat saat burung bergerak atau terkena cahaya. Efek warna tersebut memberi karakter visual yang khas dan membedakan Merpati Jambul dari spesies merpati lainnya.

4. Merpati paling sukses beradaptasi di berbagai lingkungan terbuka

Merpati Jambul (commons.wikimedia.org/Jim Bendon)

Spesies ini pada awalnya menghuni kawasan kering dan semi-kering di Australia. Seiring waktu, Merpati Jambul memperluas wilayah hidupnya dan kini kerap dijumpai di area yang banyak dipengaruhi aktivitas manusia. Keberadaannya semakin umum di lingkungan terbuka yang menyediakan ruang dan sumber daya memadai.

Dilansir laman Birds in Backyards, Merpati Jambul ditemukan di padang rumput dengan tutupan pepohonan ringan, baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan. Burung ini juga menghuni lingkungan yang telah dimodifikasi, seperti taman kota, kebun, dan area pertanian.

Lingkungan baru menyediakan akses yang lebih stabil terhadap air dan makanan, sehingga mendukung kelangsungan hidup spesies ini. Kondisi tersebut memungkinkan Merpati Jambul bertahan di tengah perubahan lingkungan dan menjangkau wilayah hidup yang semakin beragam.

5. Peminum air yang efisien dan selalu bergerombol di sumber air

Merpati Jambul (commons.wikimedia.org/Andrew Mercer)

Tidak seperti kebanyakan burung lain yang harus menengadah saat minum, Merpati Jambul minum dengan cara yang lebih mirip mamalia. Masih dari laman Birds in Backyards, Kebutuhan air yang tinggi membuat mereka selalu mencari sumber air bersama kawanannya.

Merpati Jambul minum dengan mencelupkan paruhnya dan menghisap air, tanpa perlu mengangkat kepala. Mereka sering terlihat berkerumun dalam kelompok besar di sekitar sumber air, terutama saat sore hari, untuk memenuhi kebutuhan hidrasi mereka.

Merpati Jambul (Ocyphaps lophotes) menggunakan jambul dan sayap sebagai bagian dari sistem komunikasi, termasuk untuk memberi sinyal peringatan dan menyampaikan kondisi tertentu. Ciri fisik tersebut, bersama kemampuan beradaptasi terhadap berbagai lingkungan, membuat spesies ini dikenal luas sebagai salah satu burung khas Australia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team