Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Waterbuck
waterbuck (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Intinya sih...

  • Punya banyak subspesies

  • Waterbuck dapat ditemukan di Afrika tengah hingga selatan

  • Terdapat 37 subspesies yang tersebar di berbagai daerah

  • Tanduknya lurus dan meruncing

  • Panjang waterbuck bisa mencapai 2.3 meter, tingginya 1.3 meter, dan bobot maksimalnya ada di angka 262 kilogram

  • Ia memiliki tanduk yang runcing, panjang, dan menjulang ke atas

  • Hidup berkelompok dan jarang bermigrasi

  • Waterbuck merupakan hewan sedentari yang lebih suka menet

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sejak dulu, daratan Afrika terkenal dengan keanekaragaman satwanya yang luar biasa. Nah, salah satu hewan unik yang tinggal di Afrika adalah Kobus ellipsiprymnus atau waterbuck. Jika kamu belum tahu, waterbuck merupakan spesies antelop berukuran raksasa yang bisa ditemukan di area lembap. Badannya berwarna cokelat, badannya ramping, dan tanduknya memanjang.

Di alam liar, waterbuck sering hidup berkelompok. Ia lebih suka menetap di satu wilayah dan jarang melakukan migrasi. Layaknya antelop lain, ia merupakan herbivor yang sering memakan tumbuhan berair. Sayangnya, pamor waterbuck tak sebesar spesies antelop lain. Makanya, artikel ini akan membahas fakta menarik waterbuck agar pamornya makin naik.

1. Punya banyak subspesies

waterbuck (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Secara umum, laman GBIF menjelaskan kalau waterbuck dapat ditemukan di Afrika tengah hingga selatan. Nah, tiap daerah dihuni oleh subspesies yang berbeda. Dalam hal ini, setidaknya terdapat 37 subspesies yang tersebar di berbagai daerah. Contohnya, Kobus ellipsiprymnus unctuosus menghuni wilayah Kamerun hingga Senegal. Kemudian, ada Kobus ellipsiprymnus penricei bisa ditemukan di Angola, Kongo, dan Namibia. Tak lupa, ada juga Kobus ellipsiprymnus thikae yang habitatnya mencakup Kenya dan Tanzania.

2. Tanduknya lurus dan meruncing

waterbuck (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Dilansir A-Z Animals, panjang waterbuck bisa mencapai 2.3 meter, tingginya 1.3 meter, dan bobot maksimalnya ada di angka 262 kilogram. Badannya sendiri berwarna cokelat, kakinya ramping, badannya berotot, dan tubuhnya diselimuti rambut yang halus. Nah, rambut-rambut tersebut ia gunakan untuk berkamuflase, bersembunyi, dan mengatur suhu tubuh.

Gak cuma dari warna dan ukurannya, waterbuck juga bisa dikenali dari tanduknya. Dalam hal ini, ia memiliki tanduk yang runcing, panjang, dan menjulang ke atas. Warna tanduknya juga beragam, mulai dari putih, krem, cokelat, hingga hitam. Seperti spesies antelop lain, tanduk tersebut digunakan untuk dua hal, yaitu menyerang predator dan bertarung dengan sesamanya.

3. Hidup berkelompok dan jarang bermigrasi

waterbuck (commons.wikimedia.org/Giles Laurent)

Laman Animalia menjelaskan kalau waterbuck merupakan hewan sedentari yang lebih suka menetap di satu daerah. Uniknya, di beberapa kesempatan ia juga akan bermigrasi. Namun, migrasinya hanyalah migrasi pendek dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Biasanya, migrasi tersebut dilakukan demi mencari makanan dan sumber air yang berlimpah. Tak hanya itu, waterbuck juga merupakan hewan sosial.

Dalam hal ini, waterbuck hidup dalam kelompok kecil yang beranggotakan 6 - 30 individu. Kelompoknya berisikan individu muda, betina, dan individu jantan dominan. Nah, individu muda jantan tak akan hidup di satu kelompok dalam waktu yang lama. Sebab, saat mereka berumur 7 - 9 bulan dan sudah menumbuhkan tanduk maka mereka akan diusir dari kelompok.

4. Sangat bergantung pada ketersediaan air

waterbuck (commons.wikimedia.org/Javier Pérez Montes)

Tentunya, waterbuck merupakan herbivor atau pemakan tumbuhan. Dilansir Animal Diversity Web, makanan hewan ini mencakup rerumputan dan tumbuhan pendek. Biasanya, ia sangat suka memakan tumbuhan yang kaya akan protein dan air. Tak hanya itu, bahkan kehidupan hewan ini sangat bergantung pada air dan tumbuhan berair. Jika kekurangan air, maka waterbuck bisa dehidrasi dan akhirnya mati. Oleh sebab itu, waterbuck selalu tinggal di daerah lembap seperti area berkayu, padang rumput, atau area yang dekat dengan sumber air.

5. Rawan akan serangan parasit

waterbuck (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Tak cuma terancam oleh predator seperti macan tutul dan singa, ternyata waterbuck juga terancam oleh parasit, lho. Dilansir iNaturalist, pasasit seperti Theileria parva, Anaplasma marginale, dan Baberia bigemina sering menyerang hewan ini. Jenis parasit yang menyerang waterbuck juga beragam, mulai dari cacing parasit, bakteri, virus, hingga serangga. Akibat parasit-parasit tersebut, waterbuck bisa terkena penyakit berbahaya seperti demam kuning, anthrax, penyakit kaki dan mulut, infeksi pencernaan, hingga batu ginjal.

Seperti namanya, ternyata waterbuck merupakan hewan yang sangat bergantung dengan air. Selain itu, ia juga agak berbeda dari antelop lain, entah dari ukuran atau kebiasaannya. Jadi, walau ia tidak terlalu terkenal namun hewan ini menyimpan banyak hal yang menarik. Karena hal tersebut, kamu gak boleh meremehkan hewan eksotis asli Afrika ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team