Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mountain beaver (commons.wikimedia.org/Kathleen Dobson)

Hewan berwarna abu-abu gelap atau cokelat bernama berang-berang gunung (aplodontia rufa). Pengerat tersebut berasal dari Kanada dan Amerika Serikat khususnya di Oregon dan Washington. Dua wilayah utama berang-berang gunung adalah British Columbia dan Rio Dell di California.

Mereka berdiam di hutan hujan beriklim sedang, hutan berdaun lebat, konifer dan campuran. Pegunungan, semak belukar, daerah perairan dan padang rumput. Aplodintia artinya ‘gigi sederhana’ dan rufa bermaksud ‘merah’. Berang-berang gunung disebut boomers, lho. Lihat lebih jauh hewan pengerat satu ini, ok!

1. Rupa dari berang-berang gunung

Mountain beaver (commons.wikimedia.org/Lee Cain)

Berang-berang memiliki telinga kecil membulat, mata kecil, tungkai pendek dan kuat dengan lima jari di kaki dan terdapat bintik putih di bawah telinganya. Cakar di tangannya panjang, melengkung dan tajam kecuali ibu jari. Berang-berang gunung memiliki panjang hingga 14 inci dan beratnya sekitar 3 pon.

2.Perilaku khas berang-berang gunung

Mountain beaver (commons.wikimedia.org/Daderot)

Berang-berang gunung sebagian besar waktunya aktif di malam hari, namun terkadang aktif di siang hari. Hewan ini penyendiri dan bersifat teritorial terhadap wilayah jelajah. Berang-berang gunung memiliki pendengaran buruk, tapi sebaliknya mengandalkan indera penciuman dan peraba sangat baik.

Berang-berang gunung adalah pemanjat dan perenang yang ulung. Berang-berang menggunakan kelopak mata ketiga yang transparan untuk melihat bawah air. Berang-berang gunung pemakan banyak tumbuhan dan mereka bisa menyimpan makanan itu ke dalam tumpukan di sarangnya.

Berang-berang gunung dapat menggali terowongan bawah tanah secara luas dengan banyak pintu masuk. Masing-masing liang terpisah sesuai fungsinya: ada yang untuk menyimpan makanan, sampah, tempat tidur dan tinja. Untuk mempertahankan liangnya, mereka akan bersiul.

3.Masa kelam yang dialami berang-berang gunung

Mountain beaver (commons.wikimedia.org/Joe Mabel)

Dilansir Nps, berang-berang gunung adalah makhluk hidup asli benua Amerika, begitupun dengan suku Indian. Subspesiesnya yakni berang-berang gunung point reyes cenderung menjadi korban yang dibakar oleh para suku Indian Coast Miwok.

Kabar baiknya, ketika Amerika sudah dihuni oleh banyak keturunan Eropa pada pertengahan tahun 1800-an. Alhasil berang-berang point reyes semakin jarang menjadi korban pembakaran. Ada kasus lain terjadi pada 1995 di mana ada kebakaran yang terjadi di Point Reyes National Seashore.

Kebakaran tersebut membakar sebagian besar semak belukar di pantai, hutan pinus, cemara Douglas serta padang rumput. Berang-berang gunung point reyes pun terkena imbasnya dengan tingkat kelangsungan hidup yang rendah.

4.Berang-berang gunung meresahkan lingkungan sekitarnya

Mountain beaver (commons.wikimedia.org/NPGallery)

Animaldiversity melaporkan, di habitatnya, berang-berang gunung menjadi dalang dari kerusakan parah dialami bibit dan pohon muda konifer yang mengakibatkan kerugian ekonomi lebih dari 10.000 dolar bagi perusahaan kayu. Terhitung lebih dari 300 ribu hektar lahan di Washington barat dan Oregon telah rusak.

Tentu saja, banyak orang menganggap berang-berang gunung sebagai hama bagi jalannya pengelolaan hutan sekaligus menganggu pemulihan hutan. Mereka cenderung memakan konifer, rumput, kayu keras, lumut, semak, tanaman: pakis, rhododendron, devil’s claw dan stinging nettle.

5.Berang-berang gunung adalah hewan purba

Mountain beaver (commons.wikimedia.org/NPGallery)

A-z animals menyebut, berang-berang gunung adalah salah satu hewan pengerat tertua yang masih hidup karena mereka hewan purba sudah hidup sekitar 50 juta tahun di era Eosen. Berang-berang gunung bercirikan primitif dilihat dari sistem pencernaan, ginjal dan tenggorokan.

Genus Aplodontia purba terpisah dari genus tupai pada era eosin tengah atau akhir menurut fosil yang ditemukan oleh peneliti. Peneliti mengkonfirmasi temuan fosil lain yang bercirikan genus aplodontia diduga berasal dari era pleistosen akhir di Amerika Utara.

Tercatat, banyak predator alami dari berang-berang gunung meliputi sigung belang, sigung tutul barat, cerpelai amerika, rakun, anjing hutan, rubah abu-abu, kucing hutan, musang ekor panjang, elas emas dan goshawk utara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team