5 Fakta Ohio Class, Kapal Selam Nuklir Terbesar Milik AL AS

13 Feb 2023, 10:46 WIB

potret kapal selam kelas Ohio, USS Nevada (SSBN-733) dengan latar belakang kota Seattle (commons.wikimedia.org/Natevoelker)

Reputasi kehebatan kapal selam dalam konflik militer telah terbukti sejak masa lalu terutama pada masa awal Perang Dunia II ketika armada U-Boot (U-Boat) milik Kriegsmarine (AL Jerman) kerap menenggelamkan armada kapal militer Sekutu dan kapal dagangnya di Samudra Atlantik. Sepak terjang U-Boot baru bisa diatasi setelah Sekutu berhasil mengembangkan teknologi sonar dan radar canggih untuk mendeteksi kehadirannya.

Jauh berbeda dengan teknologi U-Boot di masa lalu, kapal selam modern milik negara-negara maju saat ini jauh lebih canggih dan lebih powerful karena ditenagai oleh nuklir. Salah satu kapal selam ternama di dunia adalah kapal selam dari kelas Ohio milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Dilansir Nationalinterest , kapal selam kelas Ohio yang dijuluki "Doomsday Machine" ini merupakan salah satu kapal selam bertenaga nuklir pembawa peluru kendali (rudal) terbaik di dunia yang didesain sebagai kekuatan patroli strategis dan kekuatan penggetar armada Angkatan Laut AS.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai kapal selam AS dari kelas Ohio? Simak lima faktanya berikut ini, yuk!

1. Kelas kapal selam terbesar di Angkatan Laut AS dan terbesar ketiga di dunia

gambar ilustrasi kapal selam kelas Ohio-SSGN sedang meluncurkan rudal Tomahawk (commons.wikimedia.org/US Navy)

Dilansir Naval-technology , kelas Ohio merupakan kelas kapal selam terbesar di Angkatan Laut AS. USS Ohio (SSGN-726), sebagai kapal selam pemimpin di kelasnya dibangun oleh Divisi kapal listrik (Electric Boat Division) General Dynamics Corporation di kota Groton dan memasuki dinas operasionalnya di Angkatan Laut AS pada tahun 1981.

Diawaki oleh 15 perwira dan 140 kru pelaut, setiap kapal selam kelas Ohio memiliki panjang sekitar 170m serta mampu bergerak dengan kecepatan 20 knot (22km/jam) di permukaan dan 30 knot (37km/h) ketika menyelam. Selain itu kapal selam kelas Ohio yang memiliki bobot total dengan muatan penuh (displacement) hingga 18.000-an ton ini mampu menyelam hingga kedalaman lebih dari 800m, meskipun angka pastinya dirahasiakan.

Meskipun terbesar di Angkatan Laut AS namun kapal-kapal selam dari kelas Ohio merupakan kapal selam terbesar ketiga di dunia setelah kelas kapal selam dari Rusia yang menempati peringkat pertama dan kedua yaitu kelas: Typhoon dan Borei. Saat ini Angkatan Laut AS mengoperasikan 4 kelas kapal selam sebagai kekuatan utamanya yang terdiri dari tiga kelas kapal selam penyerang (Fast Attack Submarines) ,yaitu: kelas Los Angeles, kelas Sea Wolf dan kelas Virginia serta satu kelas kapal selam pembawa rudal balistik dan rudal berpemandu yaitu kelas Ohio yang dibahas dalam tulisan ini.

2. Terdiri atas kapal selam rudal balistik dan kapal selam rudal berpemandu

Dilansir Military pada awalnya kelas Ohio terdiri atas 18 buah kapal selam pembawa rudal balistik dengan hulu ledak nuklir sehingga menggunakan kode SSBN di depan nama kapalnya (SS: Submarines, B: Ballistic Missile dan N: Nuclear powered submarine) namun tinjauan strategis di tahun 1994 menetapkan bahwa AS hanya membutuhkan 14 kapal selam pembawa rudal balistik untuk memenuhi kebutuhan kekuatan strategis negaranya.

Atas dasar faktor tersebut, dari 18 kapal selam kelas Ohio-SSBN, 4 kapal selam dikonversi menjadi kapal selam pembawa rudal berpemandu dengan kode SSGN (SS: Submarines, G: Guided Missile dan N: Nuclear powered submarine) yaitu: USS Ohio (SSGN-726), USS Michigan (SSGN-727), USS Florida (SSGN-728), dan USS Georgia (SSGN-729), sedangkan 14 kapal selam di kelas ini tetap menjadi kapal selam pembawa rudal balistik.

Sebagai informasi, dilansir Science rudal balistik adalah rudal yang ketika ditembakkan ke sasarannya akan mengikuti lintasan balistik, dengan pendorong rudal akan mencapai bagian atmosfer yang tinggi kemudian akan masuk (re-entry) kembali ke bumi dengan bantuan gravitasi untuk mencapai sasarannya. Rudal balistik memiliki jangkauan sangat jauh. Sedangkan rudal berpemandu (guided missile) seperti rudal Tomahawk memiliki pendorongnya sendiri selama penerbangan ke sasaran, terbang di ketinggian rendah dengan lintasan yang relatif lurus mengikuti koordinat GPS ke sasarannya.

3. Platform pembawa senjata yang sulit dideteksi kehadirannya

potret kapal selam peluncur rudal balistk dari kelas Ohio, USS Michigan (SSBN-727) yang akan dikonversi menjadi kapal selam peluncur rudal serang berpemandu (commons.wikimedia.org/Brian Nokell)

Kapal selam kelas Ohio merupakan platform pembawa senjata mobile yang sulit dideteksi kehadirannya. Dilansir Nationalinterest, kapal selam kelas Ohio merupakan platform peluncuran rudal jelajah dan rudal balistik yang hampir tidak terdeteksi dari bawah laut. Setiap kapal dari 14 kapal selam kelas Ohio pembawa rudal balistik (SSBN) mampu membawa 24 rudal SLBM (Submarine-launched ballistic missiles) Trident II yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Rudal Trident II mampu menjangkau jarak 7.360 km dan memiliki kecepatan ketika memasuki atmosfer (re-entry) hingga Mach. 24 (29.000 km/jam)

Selain senjata rudal, dilansir Naval-technology, khusus untuk 4 kapal selam pembawa rudal berpemandu (SSGN) memiliki Advanced SEAL Delivery System (ASDS), berupa sebuah kapal selam kecil dengan peralatan canggih yang ada di atas badan kapal selam yang berfungsi untuk membawa anggota pasukan elite US Navy Seal dan peralatan tempurnya dari dalam kapal selam untuk mendarat di pantai ketika mereka ditugaskan untuk melakukan misi militer khusus yang hanya bisa dilakukan oleh pasukan elite.

4. Mampu beroperasi selama berbulan-bulan

potret USS Ohio (SSGN-726), kapal selam pemimpin di kelas Ohio ( commons.wikimedia.org/Jerry McLain)

Kapal selam kelas Ohio yang yang ditenagai oleh reaktor nuklir ini mampu beroperasi selama berbulan-bulan tanpa kembali ke pangkalannya. Teknologi nuklir memungkinkan kapal selam ini menyelam dalam waktu yang lama tanpa perlu muncul ke permukaan agar tak mudah terdeteksi. Secara teoritis batasan kapal selam ini adalah pasokan makanan dan daya tahan fisik dan psikis para awaknya.

Dilansir Military, pada tahun 2014 USS Pennsylvania (SSBN-735) membuat rekor patroli dengan kembali ke pangkalan Angkatan Laut AS di Bangor setelah melakukan misi patroli selama 140 hari di lautan lepas yang membuktikan kinerja luar biasa dari sebuah kapal selam bertenaga nuklir. Sebagai informasi, kapal selam kelas Ohio yang menjadi bagian dari armada Pasifik berpangkalan di Bangor, Washington dan yang menjadi bagian dari armada Atlantik berpangkalan di King's Bay, Georgia.

5. Sudah memiliki calon kapal selam pengganti di masa depan

ilustrasi kapal selam kelas Columbia yang akan menggantikan kapal selam kelas Ohio di masa depan (commons.wikimedia.org/U.S. Navy)

Secanggih-canggihnya peralatan tempur pada waktunya juga akan dibatasi oleh usia, hal tersebut berlaku pula untuk 18 kapal selam dari kelas Ohio ini yang mulai beroperasi dari rentang tahun 1981 hingga 1997 dan semuanya masih operasional hingga hari ini. Dilansir Navy, pada tanggal 4 Juni 2022 lalu General Dynamics Electric Boat melakukan upacara peletakan lunas (keel laying) untuk kapal selam pertama dari kelas Columbia, USS District of Columbia (SSBN-826) .

Di masa mendatang 12 kapal selam dari kelas Columbia akan menggantikan 14 kapal selam pembawa rudal balistik (SSBN) dari kelas Ohio yang rencananya akan mulai dipensiun pada tahun 2027. Kapal selam kelas Columbia akan menjadi kapal selam canggih yang lahir di abad ke-21 yang menunjukkan arti pentingnya kapal selam pembawa rudal balistik sebagai salah satu bagian paling penting dari pertahanan nuklir militer AS.

Teknologi kapal selam menjadi salah satu teknologi yang dirahasiakan oleh AS terlebih saat ini AS bukanlah satu-satunya negara yang memiliki kecanggihan teknologi di bidang militer. Kapal selam AS terbaru yang akan lahir di abad ke-21 ini tentu membawa teknologi terbaru yang jauh lebih maju dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kamu mengenai salah satu kapal selam terbesar dan terkuat di dunia, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.