Saat membayangkan monyet, gambar primata lincah yang memegang pisang kuning cerah hampir pasti muncul di benak kita. Ikon ini begitu kuat tertanam dalam budaya populer, mulai dari film kartun masa kecil hingga stiker di aplikasi pesan singkat. Di mana ada monyet, di situ ada pisang, seolah keduanya adalah pasangan yang tak terpisahkan.
Namun, citra yang familier ini ternyata menyimpan kesalahpahaman besar tentang kehidupan primata tersebut. Di habitat aslinya, hutan lebat tempat mereka berayun dari dahan ke dahan, monyet menjalani kehidupan dengan pola makan yang jauh lebih kompleks dan beragam. Fakta ini mengungkap bagaimana kebiasaan makan mereka sebenarnya dibentuk oleh kebutuhan bertahan hidup, bukan sekadar kegemaran pada satu jenis buah saja.
