Orang-orang mengenakan kostum tentara Romawi kuno dalam perayaan ulang tahun pendirian Roma (Natale di Roma) (flickr.com/Carole Raddato)
Roma adalah kota yang tak pernah berhenti berpesta, di mana tradisi kuno dan budaya modern menyatu dalam berbagai festival sepanjang tahun. Warisan masa lalu terlihat jelas melalui Feriae Publicae, yaitu kalender kuno yang memiliki 58 festival tetap, termasuk perayaan populer seperti Lupercalia di bulan Februari dan Saturnalia di bulan Desember. Salah satu momen paling istimewa adalah Parilia pada tanggal 21 April, selain sebagai ritual penyucian bagi para penggembala dan ternak yang melibatkan api unggun, tanggal ini dirayakan dengan meriah sebagai hari ulang tahun berdirinya kota Roma oleh Romulus.
Memasuki era yang lebih modern, napas keagamaan Katolik sangat kental dalam berbagai festival, seperti perayaan Epifani setiap 6 Januari yang memunculkan tokoh legendaris Befana, seorang penyihir baik hati yang membagikan hadiah kepada anak-anak. Saat musim panas tiba, suasana kota menjadi semakin semarak dengan festival Lungo il Tevere, di mana sepanjang tepi Sungai Tiber berubah menjadi pusat kuliner, pasar seni, dan hiburan malam yang artistik. Di distrik Trastevere, penduduk lokal merayakan Festa dei Noantri pada bulan Juli dengan prosesi patung Madonna yang unik melalui darat dan sungai.
Bagi pecinta alam, terdapat Festival Hijau dan Lanskap di musim semi yang memamerkan desain taman berkelanjutan. Terakhir, bagi penikmat seni kontemporer, Festival Roma Europa di musim gugur hadir sebagai ajang bergengsi yang menampilkan pertunjukan musik, tari, dan teater inovatif dari seniman dunia, menjadikan Roma pusat kreativitas yang tak ada habisnya.
Fakta-fakta menarik ini barulah permulaan dari ribuan cerita yang tersimpan di bawah lapisan tanah Kota Abadi. Roma mengajarkan kita bahwa kejayaan bukanlah tentang seberapa besar sebuah kekaisaran dibangun, melainkan seberapa dalam jejak budaya yang ditinggalkannya bagi generasi mendatang. Di balik riuh kota yang modern, denyut nadi sejarah kuno masih terasa nyata, menjadikan setiap kunjungan ke sana sebuah perjalanan melintasi waktu yang takkan pernah terlupakan.