5 Fakta Sea Thrift, Tanaman Cantik yang Tahan di Kondisi Garam Tinggi

Dilansir Wisconsin Horticulture, tanaman sea thrift berasal dari famili Plumbaginaceae yang tumbuh di wilayah pegunungan dan daerah pesisir Eropa utara, mulai dari California Utara hingga Islandia dan Siberia. Penamaan sea thrift merujuk pada habitat asal tanaman ini yang tumbuh subur di daerah pesisir laut dengan kondisi tanah yang asin. Nama ini menunjukkan kemampuan dari tanaman sea thrift dalam bertahan hidup di kondisi keras dan minim nutrisi. Nama ilmiahnya pun memiliki arti yang serupa, nama spesies “maritima” memiliki arti ‘dari laut’ yang menunjukkan habitat dari tanaman ini.

Tanaman sea thrift termasuk tanaman herbaceous (berbatang lunak) yang tumbuh setiap tahun.  Dilansir Wisconsin Horticulture, tanaman ini mampu tumbuh setinggi 15 hingga 30 cm. Mereka tumbuh secara berumpun dengan bentuk membulat (globular cluster) dan biasanya menyebar ke sekitarnya secara perlahan. Daun sea thrift termasuk ke dalam jenis daun yang tetap hijau sepanjang tahun atau dikenal dengan istilah broadleaf evergreen. Daun tanaman ini berbentuk jarum, berwarna hijau gelap dan bertekstur halus dan tipis. Bunga sea thrift berbentuk bulat, seperti balon kecil yang tumbuh di ujung tangkai panjang yang ramping. Warna bunga sea thrift sangat mencolok dan menarik perhatian, mulai dari merah muda, ungu, hingga putih.

Sea thrift termasuk dalam kelompok halofit, yaitu tanaman yang dapat bertahan di tanah salin, seperti di tepi laut. Di daerah pesisir yang mengandung garam berlebih, tanaman ini memiliki kelenjar garam yang berfungsi mengeluarkan kelebihan garam dari tubuhnya. Hal ini membuatnya sangat cocok tumbuh di lingkungan yang banyak terpapar air laut atau tanah yang terkontaminasi garam, sehingga cocok untuk ditanam di taman batu atau sebagai tanaman pinggir jalan.

Sea thrift dikenal sebagai tanaman yang tangguh karena mampu hidup di lingkungan berkadar garam tinggi. Selain itu, sea thrift juga dikenal sebagai tanaman yang tahan terhadap kekeringan. Namun,  mereka diketahui tidak suka tanah yang terlalu lembap. Oleh karena itu, kita sering kali menjumpai tanaman ini bisa tumbuh subur di kebun batu atau di tepi jalan setapak yang jarang disiram.

Fakta menarik lainnya dari sea thrift adalah kemampuannya untuk bertahan hidup di tanah yang terkontaminasi logam berat, seperti timbal (Pb). Environmental Science and Pollution Research menjelaskan bahwa sea thrift mampu menyerap timbal lebih banyak dibandingkan tanaman lain yang lebih sensitif terhadap kontaminasi logam berat. Melalui mekanisme khusus, sea thrift dapat mengangkut timbal dari akar menuju daun dan mengeluarkannya melalui kelenjar garam di permukaan daunnya. Hal ini menjadikan sea thrift salah satu tanaman yang berpotensi sebagai agen fitoremediasi untuk remediasi lingkungan, khususnya di daerah-daerah industri yang tercemar logam timbal.

Wah, menarik sekali tanaman sea thrift ini. Tanaman ini tidak hanya menarik karena bunganya yang cantik, tetapi juga memiliki kemampuan tangguh dalam bertahan hidup di lingkungan yang kebanyakan tanaman lain tidak bisa bertahan disana, yaitu tanah asin dan terkontaminasi logam berat. Bunganya yang mencolok membuat sea thrift menjadi tanaman populer di kalangan tanaman hias.