Semut honeypot (commons.wikimedia.org/avilasal)
Menurut Smore Science, madu yang dihasilkan oleh semut honeypot memiliki tingkat kemanisan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan madu yang dihasilkan oleh lebah, dan memiliki rasa asam yang ringan. Struktur komposisinya juga berbeda. 2 jenis gula utama yang ada dalam madu adalah fruktosa dan glukosa. Pada madu semut, kandungan glukosa lebih dominan dibandingkan fruktosa, sementara pada madu lebah, kondisinya sebaliknya.
Di beberapa daerah, seperti Australia, Afrika, dan Meksiko, manusia menggali sarang semut honeypot untuk mengambil repletes dan memakannya sebagai camilan atau hidangan khusus. Repletes bisa dimakan mentah, direbus, atau digoreng. Mereka memiliki rasa yang manis dan asam, dan kaya akan gizi.
Dilansir ScienceDaily, penelitian telah menunjukkan bahwa madu yang dihasilkan oleh semut honeypot memiliki kemampuan antimikroba yang unik dalam melawan bakteri dan jamur, yang berpotensi menjadikan madu ini bermanfaat dalam bidang medis.
Semut honeypot adalah contoh luar biasa dari adaptasi yang dilakukan oleh semut untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras. Mereka juga menunjukkan betapa pentingnya kerjasama dan solidaritas dalam sebuah koloni. Semut honeypot adalah makhluk yang luar biasa, dan pantas kita lindungi.