Hagia Sophia mulanya adalah katedral, kemudian jadi masjid, dan museum di Istanbul, Turki. Hagia Sophia dirancang dengan kubah besar, dan jadi terobosan dalam sejarah arsitektur.
Lalu bagaimanakah sejarah salah satu situs warisan dunia tersebut? Simak beberapa fakta menarik berikut!
Sampai Katedral Sevilla dibangun pada 1520, Hagia Sophia adalah katedral terbesar di dunia selama hampir 1000 tahun. Sejak difungsikan sebagai masjid pada 1453, Hagia Sophia ditutup untuk publik pada 1931. Penutupan terjadi selama empat tahun sampai Republik Turki menjadikannya museum.
Adalah Presiden pertama Turki Mustafa Kemal Ataturk yang mengubah Hagia Sophia dari masjid menjadi sebuah museum pada 1935.
Sebelumnya Hagia Sophia dibangun oleh Kekaisaran Byzantium di Konstantinopel sebagai rumah ibadah kaum Orthodoks. Hingga Sultan Mehmet II dari Kesultanan Ottoman merebut Konstantinopel pada 1453 dan mengubah Hagia Sophia jadi masjid.
Hagia Sophia dibangun oleh Kekaisaran Byzantium sebagai dedikasi untuk Trinitas Suci, juga memperingati kelahiran Isa Al-Masih pada 25 Desember.
Sophia berasal dari bahasa latin yang berarti kebijaksanaan. Nama Hagia Sophia dalam bahasa latin berarti "Terbitnya Kebijaksanaan Suci Tuhan."
Kisah pembangunan Hagia Sophia dimulai pada 532 saat kerusuhan hebat melanda Konstantinopel. Saat itu Kaisar Justinian yang sedang berkuasa tak populer di kalangan rakyat.
Untuk meredam kerusuhan dan meriah dukungan mayoritas kaum Orthodoks, Justinian memerintahkan pada Anthemius dan Isidore membangun rumah ibadah.
Terakhir pada 10 Juli 2020, Pengadilan administrasi utama Turki mencabut status Hagia Sophia sebagai museum. Sehingga membuka jalan bagi pemerintah Turki untuk membuat situs bersejarah tersebut menjadi masjid.
Hal tersebut diprotes oleh UNESCO karena perubahan status situs warisan dunia harus ditinjau oleh komite UNESCO.
Nah, itulah fakta-fakta tentang Hagia Sophia yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan dunia karena perubahan fungsinya.