5 Fakta Unik Adder, Satu-satunya Ular Berbisa yang Hidup di Inggris!

- Adder hidup di berbagai habitat dingin di Eropa dan Asia, termasuk di atas Lingkaran Arktik
- Gigitan adder jarang fatal dan ular ini cenderung menghindari manusia
- Ular Adder berhibernasi berkelompok selama musim dingin
Adder adalah jenis ular yang kerap disebut sebagai beludak dari lintang utara. Dikenal dengan nama ilmiah Vipera berus, ular ini memiliki usia harapan hidup hingga 15 tahun. Meski bertubuh gempal, adder tergolong kecil dengan panjang rata-rata 60 cm. Lebih uniknya, betina bisa tumbuh hingga 1,5 meter dan memiliki berat 50–100 gram, sementara anaknya lahir dalam kondisi hidup dengan ukuran mini, hanya 7,5–13 cm.
Ular adder mudah dikenali dari kepala berbentuk segitiga dan ekor yang ramping. Jantan biasanya berwarna abu-abu dengan pola zig-zag hitam, sedangkan betina cenderung cokelat atau kekuningan dengan corak lebih gelap. Setidaknya, ada beberapa fakta menarik berikut ini tentang Adder, simak, ya!
1. Hidup di berbagai habitat dingin di Eropa dan Asia, termasuk di atas Lingkaran Arktik.

Habitat ular adder meliputi berbagai wilayah di Eropa dan Asia, termasuk Yunani, Tiongkok bagian utara, Skandinavia, dan juga Britania. Dilansir A-Z Animals, satu hal yang membuat adder istimewa adalah kemampuannya bertahan di wilayah Arktik yang sangat dingin, menjadikannya satu-satunya ular di daerah itu. Mereka bisa berhibernasi hingga sembilan bulan setiap tahun, dan betinanya mungkin hanya berkembang biak setiap beberapa tahun.
Tambahan pula, adder hidup di berbagai habitat seperti hutan, lahan gambut, padang rumput, dan lahan basah. Mereka menyukai padang rumput terbuka yang cerah serta lereng yang cocok untuk berjemur. Bahkan, ular ini mampu bertahan di padang rumput dingin di wilayah paling utara jangkauannya.
2. Gigitan adder jarang fatal dan ular ini cenderung menghindari manusia.

Adder merupakan satu-satunya ular berbisa di Inggris, namun bisanya jarang membahayakan manusia. Gigitan adder memang menyakitkan dan bisa menyebabkan peradangan, tetapi umumnya hanya berisiko serius bagi anak kecil, orang tua, atau mereka yang sedang sakit. Meski begitu, pertolongan medis tetap diperlukan jika tergigit.
Dilansir The Wildlife Trusts, ular ini bersifat pemalu dan lebih memilih kabur ke semak-semak ketimbang menyerang manusia atau hewan peliharaan. Sebagian besar gigitan terjadi karena adder secara tidak sengaja diinjak atau diangkat. Sementara itu, bisa mereka justru digunakan untuk melumpuhkan dan membunuh mangsanya di alam liar.
3. Ular Adder berhibernasi berkelompok selama musim dingin.

Adder menghabiskan musim dingin dengan berhibernasi di bawah lapisan es, lubang tanah, atau di antara puing-puing, sering kali bersama puluhan bahkan ratusan ular lainnya. Saat musim semi tiba, mereka keluar untuk berjemur di bawah sinar matahari dan mulai berganti kulit sebagai bagian dari proses pertumbuhan.
4. Makanan pilihan ular adder

Menariknya, pola makan ular adder muda sedikit berbeda. Anak-anak adder cenderung memangsa hewan berukuran lebih kecil, seperti bayi mamalia, kadal mungil, katak kecil, cacing, dan laba-laba. Kemampuan berburu sejak usia dini ini membantu mereka bertahan hidup di alam liar dan tumbuh menjadi predator yang tangguh. Kebiasaan makan yang beragam ini menjadikan adder sebagai pengontrol alami populasi hewan kecil di habitatnya.
Melansir Animalia.bio, adder adalah ular karnivora yang memangsa berbagai hewan kecil seperti tikus, mencit, celurut, kadal, dan amfibi seperti katak serta salamander. Mereka juga diketahui memakan anak burung dan telurnya dengan memanjat semak, serta kadang memakan cacing lambat, musang, dan tikus mondok. Anak adder sendiri juga aktif berburu mangsa kecil seperti mamalia muda, kadal kecil, cacing, dan laba-laba.
5. Berkembang biak dengan melahirkan anakan ular setelah masa kehamilan tiga hingga empat bulan.

Adder kawin secara musiman pada musim semi, biasanya bulan April, tak lama setelah keluar dari hibernasi. Jantan muncul lebih dulu dan menunggu di sekitar lokasi hibernasi yang disebut tempat kawin. Ketika betina muncul, mereka dikerumuni para jantan, dan betina akan memilih pasangannya.
Dilansir Animal Diversity Web, ular adder betina tidak bertelur, melainkan melahirkan anak yang menetas di dalam tubuhnya. Masa kehamilan berlangsung tiga hingga empat bulan, dan anak-anak adder biasanya lahir saat musim gugur, bahkan kadang bertepatan dengan masa hibernasi. Setiap betina bisa melahirkan sekitar 12 anak, yang akan siap kawin saat berusia tiga hingga empat tahun.
Tidak ada ular berbisa lain di Inggris selain adder yang bisa beradaptasi di habitat bersuhu sangat rendah seperti di atas Lingkaran Arktik. kedatipun berbisa, gigitannya jarang fatal dan ular ini cenderung menghindari manusia. Spesies ini menunjukkan tren populasi menurun, namun belum dianggap terancam oleh IUCN dan masih berada pada status 'Least Concern'.