Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Andean Night Monkey
Andean Night Monkey (commons.m.wikimedia.org/Platyrrhinus)

Intinya sih...

  • Andean Night Monkey adalah primata nokturnal endemik Peru yang hidup di pegunungan Andes.

  • Mereka memiliki mata besar untuk melihat di malam hari dan menganut sistem perkawinan monogami.

  • Mereka merupakan pemakan buah-buahan dan terancam punah karena hilangnya habitat dan perburuan liar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di hutan pegunungan Andes yang sejuk dan rimbun, hidup salah satu primata malam yang misterius, yaitu Andean Night Monkey (Aotus miconax) atau disebut juga sebagai Peruvian Night Monkey. Sesuai namanya, primata ini aktif di malam hari dan punya mata besar yang membuat penglihatannya tajam dalam kegelapan. Menariknya, Andean Night Monkey adalah satu-satunya monyet nokturnal yang ada di pegunungan Andes dan juga termasuk spesies yang langka. Dengan habitat terbatas dan perilaku unik, keberadaan mereka menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui orang.

1. Satu-satunya Monyet Nokturnal di Andes

Andean Night Monkey (inaturalist.org/Thibaud Aronson)

Andean Night Monkey merupakan primata endemik Peru, yang berhabitat asli di pegunungan Andes. Mereka tinggal di ketinggian sekitar 800-3.100 meter di hutan awan pegunungan yang lembap. Walau demikian, banyak orang yang mengira bahwa spesies in adalah prosimian, yang lebih betah di daerah tropis Madagaskar dari pada di hutan awan Andes. Hal ini dikarenakan karakteristik mereka sebagai hewan nokturnal, memiliki ukuran yang kecil, dan memiliki mata yang besar. Dilansir dari New England Primate Conservancy, karakteristik mereka yang mencolok ini merupakan bentuk adaptasi evolusioner yang memungkinkan mereka memanfaatkan ceruk nokturnal mereka tanpa menjadi sasaran empuk bagi banyak predator malam yang berbagi habitat dengan mereka.

2. Mata Besar Untuk Menjalankan Misi di Malam Hari

Andean Night Monkey (commons.m.wikimedia.org/Platyrrhinus)

Mereka dikenal memiliki tubuh yang kecil, dengan panjang tubuh hingga ekor yang panjang sekitar 50 cm, dan berat sekitar 1,1 kg. Ukuran jantan dan betina tidak memiliki perbedaan dan keduanya terlihat sangat mirip. Mereka juga tidak memiliki perbedaan lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka tidak memiliki dimorfisme seksual.

Di tubuhnya yang mungil ini, ditutupi dengan sebagian besar bulu berwarna abu-abu, dan di bagian perut hingga lengan bagian dalam mereka ditutupi dengan bulu berwarna oranye karat. Kemudian pada wajahnya yang bulat memiliki pola warna hitam putih yang membingkai matanya yang besar dan berwarna cokelat. Mereka juga sering dianggap tidak memiliki telinga, karena nama genusnya yaitu Aotus yang artinya tanpa telinga. Hal ini mungkin sekilas terlihat benar, tetapi sebenarnya ini tidaklah benar. Mereka memiliki telinga, hanya saja telinga mereka sangat kecil dan tertutupi oleh bulunya yang lebat.

3. Sang Jantan yang Family Man

Andean Night Monkey (inaturalist.org/Thibaud Aronson)

Mereka menganut sistem perkawinan monogami, sehingga mereka hidup dalam kelompok keluarga yang biasanya berisi satu pasangan dewasa dan keturunannya. Jantan turut mengasuh anak-anak mereka, seperti sering menggendong bayi, memberi makan anaknya di saat mereka sudah disapih oleh induknya, sebagai pelindung, dan sebagai teman bermain bagi bayi. Mereka menghabiskan waktunya di pepohonan (arboreal), seperti mencari makan, beristirahat, hingga berkelana. Kehidupannya yang arboreal juga di dukung oleh ekor panjangnya yang dapat membantu mereka menjaga keseimbangan saat memanjat kanopi, dan juga memiliki jari-jari seperti cakar yang dapat mencengkeram dahan pohon.

Mereka juga diketahui menggunakan beragam bentuk untuk berkomunikasi, dilansir dari New England Primate Conservancy, dalam beberapa sumber menyebutkan bahwa mereka menggunakan 50 vokalisasi yang berbeda. Mereka juga memiliki kantung tenggorokan yang dapat menghasilkan suara yang sangat keras. Selain menggunakan vokalisasi untuk berkomunikasi, mereka juga diketahui melakukan urine washing –yang di mana mereka akan menggosokkan urin mereka ke tangan dan kaki mereka, sehingga akan meninggalkan jejak urin mereka di saat mereka berjalan-jalan. Selain itu, dilansir dari Bio Explorer, mereka juga menggunakan kelenjar aroma di leher dan pangkal ekornya untuk menandai lingkungan sekitarnya dan berkomunikasi dengan kelompoknya.

4. Favorit Buah-buahan

Andean Night Monkey (inaturalist.org/Thibaud Aronson)

Mereka merupakan frugivora atau pemakan buah-buahan. Dilansir dari New England Primate Conservancy, hampir setengahnya sekitar 42% menurut sebuah penelitian terdiri dari buah-buahan, dan makanan favoritnya adalah buah ara. 25% lainnya mereka memakan tunas tanaman, dan sisanya mereka memakan bunga, daun, dan serangga. Mereka juga diketahui ikut berperan dalam penyebaran biji di hutan dan membantu regenerasi hutan, karena kebiasaannya memakan buah-buahan.

5. Hilangnya Habitat yang Mengkhawatirkan

Andean Night Monkey (commons.m.wikimedia.org/Platyrrhinus)

Kini mereka telah berstatus Endangered atau terancam punah oleh IUCN dan masuk dalam The IUCN’s Red List of Threatened Species. Dilansir dari New England Primate Conservancy, dalam sebuah studi menemukan bahwa habitat Andean Night Monkey yang sesuai telah menurun hampir 50% dari luas aslinya. Dan diketahui juga bahwa sebelum tahun 1970-an, hutan awan di kaki bukit Andes hampir tidak pernah terjajah oleh manusia, tetapi kini pembangunan manusia yang terus bertambah, membuat habitat mereka menjadi hilang secara perlahan. Selain itu, perburuan liar juga menjadi ancaman yang menakutkan bagi mereka. Bagaimana tidak, mereka akan diburu dan dijadikan sebagai hewan peliharaan, hingga dijual secara ilegal.

Karena hidup mereka terus dihantui dengan ancaman, sehingga pemerintah Peru melampirkan mereka dalam perjanjian CITES (Convention on Internasional Trade in Endangered Species). Selain itu, mereka juga telah dilestarikan di beberapa kawasan lindung di Peru.

Andean Night Monkey bukan hanya sekadar monyet kecil yang hidup di hutan Andes, tetapi juga simbol betapa kaya dan beragamnya kehidupan primata di Amerika Selatan. Dari matanya yang besar hingga gaya hidup malamnya yang unik, primata ini benar-benar berbeda dari kebanyakan monyet lain. Namun, statusnya yang terancam punah membuat keberadaannya perlu lebih diperhatikan. Dengan melindungi Andean Night Monkey, kita ikut menjaga keseimbangan ekosistem Andes dan menyelamatkan salah satu primata paling misterius ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team