Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Elang Setiwel
elang setiwel (commons.wikimedia.org/Johnsonwang6688)

Intinya sih...

  • Elang setiwel merupakan spesies elang berukuran kecil dengan bobot sekitar 500 gram hingga 1 kilogram, bentang sayapnya ada di angka 1,1 - 1,3 meter, dan panjangnya tak lebih dari 40 centimeter.

  • Meskipun kecil, elang setiwel merupakan predator ganas yang memangsa mamalia kecil, reptil, kodok, katak, dan burung lain yang lebih kecil dengan mengandalkan kecepatan terbang tinggi dan cakar yang kuat.

  • Elang setiwel dapat ditemukan di Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, hingga Asia Selatan. Populasinya masih melimpah dan stabil dengan jumlah individu sekitar 150.000 - 195.000 di al

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Biasanya, burung elang identik sebagai burung predator berukuran raksasa. Tak tanggung-tanggung, bahkan beebrapa spesies elang punya bentang sayap hingga mencapai 2 meter. Uniknya, ternyata tak semua elang berukuran besar. Nyantanya, beberapa spesies seperti Hieraaetus pennatus atau elang setiwel justru berukuran sangat kecil.

Saking kecilnya, ukuran elang setiwel lebih mirip dengan alap-alap atau burung buzzard. Walau begitu, elang setiwel tetap merupakan predator ganas yang bisa memangsa berbagai jenis hewan. Kecepatan terbangnya tinggi, cakarnya tajam, bahkan rahangnya juga sangat kuat. Sayangnya, elang unik ini tidak terlalu terkenal. Oleh karenanya, mari kita ulik berbagai fakta unik tentang elang setiwel!

1. Termasuk spesies elang berukuran kecil

elang setiwel (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Dilansir Britannica, biasanya burung elang memiliki ukuran yang besar, seperti bentang sayap mencapai 2,5 meter, panjang 1 meter, hingga bobot 9 kilogram. Sangat berbeda dari spesies elang lain, elang stiwel justru memiliki ukuran yang kecil. Dalam hal ini, bobotnya sekitar 500 gram hingga 1 kilogram, bentang sayapnya ada di angka 1,1 - 1,3 meter, dan panjangnya tak lebih dari 40 centimeter. Walau kecil, ciri fisiknya tak jauh beda dari elang lain dengan cakar tajam, paruh yang kuat, sayap lebar, dan tubuh berwarna cokelat.

2. Kemampuan berburunya luar biasa

elang setiwel (commons.wikimedia.org/Johnsonwang6688)

Elang stiwel memang kecil, namun ia tetap merupakan predator yang ganas, lho. Dilansir Birda, burung predator ini sangat suka memangsa mamalia kecil, reptil, kodok, katak, dan burung lain yang lebih kecil. Saat berburu, ia mengandalkan tiga hal, yaitu kecepatan, penglihatan, dan cakar yang kuat.

Pertama, burung ini akan terbang dan mencari mangsa dengan penglihatannya yang tajam. Saat menemukan mangsa, ia akan menukik tajam dengan kecepatan yang sangat tinggi. Setelah itu, burung ini akan membuka cakarnya yang tajam dan langsung mencengkeram mangsa. Tak hanya mangsa yang diam, hewan ini juga bisa menangkap mangsa yang sedang terbang atau berlari.

3. Penyebarannya mencakup Eropa hingga Asia

elang setiwel (commons.wikimedia.org/Imran Shah)

Sejatinya, elang setiwel merupakan burung yang memiliki penyebaran cukup luas. Dilansir BirdLife DataZone, hewan ini bisa dijumpai di Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, hingga Asia Selatan. Uniknya, populasi yang menghuni bumi bagian utara sering melalukan migrasi. Dalam hal ini, mereka akan bermigrasi dari Eropa yang dingin ke daerah yang lebih panas seperti Afrika dan Asia Selatan.

Elang setiwel juga termasuk burung yang sangat adaptif. Pasalnya, ia bisa hidup di berbagai tipe habitat, mulai dari hutan, hutan pegunungan, savana, area berkayu, pegunungan, semak-semak, hingga area pemukiman. Saat ini, populasinya masih melimpah, stabil, dan tidak terancam punah. Tercatat, setidaknya ada sekitar 150,000 - 195,000 individu di alam liar.

4. Hanya bisa menghasilkan satu atau dua butir telur

elang setiwel (commons.wikimedia.org/Subramanya C K)

Laman Avibase menjelaskan kalau elang setiwel hanya bisa menghasilkan satu hingga dua butir telur dalam satu masa reproduksi. Lebih lanjut, sebelum bertelur burung ini akan membangun sarang yang terbuat dari daun atau ranting kering. Tak hanya membangun sarang, terkadang ia juga akan merebut sarang dari burung lain yang ukurannya lebih kecil.

Setelah memiliki sarang, individu betina akan mengerami telur selama 45 hari. Kemudian, individu jantan bertugas menjaga sarang, mencari makanan, dan memberikan makanan kepada pasangannya. Nah, setelah menetas, anakan burung ini akan dijaga selama 70 - 75 hari oleh induknya. Setelah itu, mereka akan belajar terbang dan akhirnya hidup mandiri.

5. Masuk ke dalam genus Hieraaetus

elang setiwel (commons.wikimedia.org/Drsssuresh1961)

Dilansir iNaturalist, elang setiwel masuk ke dalam genus Hieraaetus. Nah, genus Hieraaetus sering disebut sebagai elang kecil karena semua spesiesnya merupakan burung elang berukuran kecil. Genus ini bisa dijumpai di berbagai daerah, seperti Afrika, Eropa, hingga Australia. Lebih lanjut, genus ini memiliki lima spesies yang masih hidup, yaitu Hieraaetus wahlbergi, Hieraaetus ayresii, H. pennatus, Hieraaetus weiskei, dan Hieraaetus morphnoides. Kemudian, juga ada satu spesies yang sudah punah, yaitu Hieraaetus moorei.

Hanya karena ukurannya yang kecil, bukan berarti elang setiwel merupakan elang "abal-abal." Sebaliknya, ia merupakan elang yang unik dengan kemampuan berburu yang baik, kecepatan yang tinggi, dan memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa. Nah, dari hewan ini kita belajar kalau ukuran bukanlah segalanya di dunia hewan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team