Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Danau Karakul (commons.wikimedia.org/Colegota)

Terletak di ketinggian 3.900 meter di atas permukaan laut, Danau Karakul masuk dalam daftar danau tertinggi di dunia. Memiliki luas mencapai 380 kilometer persegi dan kedalaman 230 meter, kawasan ini termasuk dalam Taman Nasional Tajikistan, lingkup Pegunungan Pamir. Taman Nasional ini telah diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada 2013, semakin mempertegas nilai ekologis dan keunikan dari Danau Karakul.  

Meski berada di salah satu daerah terkering di Asia Tengah, Danau Karakul justru menjadi oasis yang kontras. Dikelilingi dataran tinggi gurun pasir dan pegunungan bersalju, airnya yang jernih memantulkan warna-warna indah sepanjang hari. Kondisi alam yang ada di kawasan ini begitu memukau, menarik antusias para pelancong untuk melihat secara langsung keunikan ini. Lebih lanjut, simak lima fakta unik seputar danau Karakul berikut.

1. Kadar garam yang tinggi

Danau Karakul (pixabay.com/Makalu)

Danau Karakul sering dijuluki “Laut Mati-nya Asia Tengah” karena kadar garamnya yang ekstrem. Dilansir dari UNESCO, Konsentrasi garam di sini mencapai 10-15 gram per liter—hampir sepertiga kadar Laut Mati (34 gram/liter)—menciptakan lingkungan tidak ramah bagi ikan atau organisme air. Fenomena ini terjadi karena danau tidak memiliki aliran keluar, sehingga mineral terakumulasi selama ribuan tahun.  

Meski tidak ada kehidupan, danau ini justru menarik wisatawan berkat keunikan ekosistemnya. Di sini, pengunjung dapat merasakan sensasi mengambang seperti di Laut Mati, Yordania. Uniknya, di tepian danau, kristal garam sering membentuk pola seperti salju, menambah kesan surga tersembunyi di tengah ketinggian Pegunungan Pamir. 

2. Terbentuk dari hantaman meteorit

Danau Karakul (pixabay.com/Makalu)

Danau Karakul adalah saksi bisu tabrakan kosmik yang terjadi 25 juta tahun silam. Sebuah meteorit selebar 5-8 kilometer menghantam Bumi, menciptakan kawah raksasa berdiameter 45 kilometer. Menurut Astrobiology Journal, tekanan tumbukan ini bahkan melampaui 60 gigapascal, mengubah batuan lokal menjadi mineral langka seperti coesite.  

Kawah ini kemudian terisi air dari hujan dan lelehan salju, membentuk danau kawah (crater lake) tertua di dunia. Jejak tumbukan meteorit masih bisa dilihat dari struktur melingkar danau serta batuan unik di sekitarnya, yang menjadi daya tarik ilmuwan dan pemburu fenomena alam.

3. Warna air yang berubah-ubah

Danau Karakul (commons.wikimedia.org/Ninara)

Salah satu keunikan Danau Karakul adalah warnanya yang dinamis. Dari biru pirus di pagi hari, berubah menjadi hijau zamrud saat siang, lalu biru kobalt menjelang senja. Fenomena ini dipengaruhi oleh posisi matahari, kandungan mineral tinggi (seperti kalsium dan magnesium), serta pantulan cahaya dari pegunungan bersalju sekitarnya. 

Menurut Jurnal Hydrology and Earth System Sciences, partikel mineral bertindak sebagai prisma alami, membiaskan cahaya menjadi spektrum warna berbeda. Saat hari sedang berawan, airnya bisa berwarna abu-abu kelam. Namun, ketika langit cerah, gradasi warnanya begitu jelas hingga permukaan air terlihat seperti lukisan abstrak. 

4. Tidak memiliki aliran air masuk maupun keluar

Danau Karakul (commons.wikimedia.org/Hans Birger Nilsen)

Danau Karakul adalah danau endorheik, artinya airnya tidak mengalir ke laut atau sungai. Sumber airnya hanya berasal dari curah hujan dan lelehan salju pegunungan, sementara penguapan menjadi satu-satunya “jalan keluar”. Menurut Central Asian Water Network, siklus ini menyebabkan fluktuasi permukaan danau hingga 4 meter antara musim panas dan dingin.  

Tidak adanya aliran keluar juga mempercepat akumulasi garam dan mineral. Uniknya, meski terisolasi, air danau tetap jernih berkat rendahnya sedimentasi dan suhu dingin yang menghambat pertumbuhan alga. 

5. Memiliki arti danau hitam

Danau Karakul (commons.wikimedia.org/Caroline Gutman)

Dalam bahasa Kirghiz, Kara berarti hitam, dan Kul adalah danau. Namun, warna hitam ini tidak literal. Menurut History Karakul Lake on Pamir, Penamaan ini diduga berasal dari legenda lokal tentang roh penunggu danau yang menciptakan bayangan gelap, atau refleksi pegunungan ketika langit mendung.

Faktanya, warna gelap hanya muncul di area tertentu dengan kedalaman ekstrem, sementara sebagian besar danau memancarkan warna cerah. Nama ini justru menjadi ironi, mengingat keindahannya yang memancarkan “cahaya” bagi para pengunjung.

Danau Karakul adalah bukti bahwa keindahan sering lahir dari kondisi ekstrem. Destinasi ini tak hanya menawarkan pemandangan yang memanjakan mata, tetapi juga laboratorium alami bagi geolog, fotografer, dan penikmat budaya. Sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO, Danau Karakul mengajak kita untuk merenungi keajaiban Bumi yang sering tersembunyi di tempat paling tak terduga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team