5 Fakta Unik Kelelawar Sayap Kuning, Mirip dengan Kelelawar Vampir!

Hewan ini punya dua warna yang mendominasi, yaitu putih di badan dan kuning di sayap, hidung, dan telinga. Perawakannya kecil dengan badan membulat dan kaki kuat yang sanggup menopang tubuh saat bergelantungan di pohon. Kepalanya kecil, telingannya panjang dan lebar, serta hidungnya panjang dan hampir menutupi keseluruhan wajah.

Uniknya, tiap individu warna kuning yang bervariasi. Terkadang, ada yang warna kuningnya terlalu gelap sehingga terlihat seperti jingga. Kemudian, ada juga individu yang warna kuningnya seakan-akan tercampur dengan warna lain sehingga terlihat seperti cokelat atau kemerahan.

Kelelawar sayap kuning masuk ke famili Megadermatidae atau kelelawar vampir palsu. Nama tersebut diberikan karena famili Megadermatidae mirip dengan subfamili Desmodontinae atau kelelawar vampir. Persamaannya dapat dilihat dari ukuran, bentuk badan, dan bentuk kepala. Walau begitu, ada satu perbedaan mencolok dari keduanya, yaitu makanan yang mereka konsumsi.

Tentunya, kelelawar vampir adalah penghisap darah yang bisa menghisap darah ayam, burung, sapi, sampai sesama kelelawar. Di lain sisi, famili Megadermatidae seperti adalah karnivora yang memakan hewan kecil. Dilansir Wildlife Journal Junior, makanannya mencakup ikan, serangga, katak, burung, tikus, dan kelelawar lain.

Dilansir iNaturalistUK, kelelawar sayap kuning merupakan kelelawar berukuran sedang dengan bentang sayap sekitar 36 cm dan bobot maksimal di angka 36 gram. Panjangnya tak seberapa, yaitu sekitar 5,8 hingga 8 centimeter. Karena kecil, kelewar ini sering jadi target buruan para predator. Uniknya, ukuran kecilnya juga membuat hewan ini bisa terbang dengan cepat dan lincah. Alhasil, ia bisa menangkap mangsa dengan mudah dan mampu kabur dengan cepat.

Dilansir GBIF, kelelawar sayap kuning merupakan satwa endemik Afrika yang menghuni beberapa negara seperiti Gambia, Ethiopia, Zambia, dan Rhodesia. Biasanya, ia dapat ditemukan di daerah terbuka seperti savana dan padang rumput. Selain itu, di beberapa kesempatan ia juga terlihat di hutan dan area pemukian. Kemudian, daerah berair jadi tempat favoritnya karena  menyediakan makanan yang berlimpah. Terakhir, kelelawar ini tidak terlalu suka hidup di dataran tinggi dan hanya bisa hidup di ketinggian kurang dari 2,000 mdpl.

DIlansir Animal Diversity Web, kelelawar sayap kuning merupakan hewan monogami yang hanya kawin dengan satu pasangan dalam satu waktu. Hewan ini juga punya ritual kawin yang unik dan terdiri atasbdua kegiatan. Pertama, sepasang kelelawar akan terbang bersama di langit, setelah itu mereka akan saling mengitari satu sama lain. Nah, hal tersebut menjadi bukti keromantisan di dunia satwa.

Kelelawar betina akan mulai hamil pada bulan Januari dan melahirkan dalam kurun waktu tiga bulan. Artinya, anak kelelawar akan lahir di bulan April. Saat masih menerima ASi, anak kelelawar ini akan terusmenempel pada induknya. Dalam rentang waktu tersebut, anak kelelawar akan memperhatikan cara induknya berburu dan akan berlatih terbang dengan tetap diawasi oleh induknya.

Setelah diulik, maka dapat disimpulkan kalau kelelawar sayap kuning merupakan hewan yang sangat eksotis. Ia juga berbeda dari spesies kelelawar lain dan hal tersebut membuatnya sangat menarik. Oleh sebab itu, maka eksistensi hewan ini harus dijaga. Seperti makhluk hidup lain, kelelawar sayap kuning juga memiliki hak untuk hidup bebas.

Referensi:

Ciri fisik kelelawar sayap kuning: /www.inaturalist.org/taxa/41328-Lavia-frons/browse_photos

Dijuluki kelelawar vampir palsu: www.fws.gov/species/vampire-bats-desmodontinae, www.inaturalist.org/taxa/41319-Megadermatidae, nhpbs.org/wild/megadermatidae.asp, www.zooamerica.com/animals/common-vampire-bat/#:~:text=Each%20night%2C%20a%20vampire%20bat,as%20cows%2C%20pigs%20and%20horses., dan www.inaturalist.org/taxa/366347-Desmodontinae/browse_photos

Ukuran kelelawar sayap kuning: uk.inaturalist.org/taxa/41328-Lavia-frons

Penyebaran dan habitat kelelawar sayap kuning: www.gbif.org/species/2433354 dan animalia.bio/yellow-winged-bat

Reproduksi kelelawar sayap kuning: animaldiversity.org/accounts/Lavia_frons/