Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mulut unta (commons.wikimedia.org/Frank Vincentz)

Biasanya manusia hanya menggunakan mulut untuk makan atau berbicara, namun hal tersebut tidak berlaku bagi hewan. Sangat berbeda dengan manusia, hewan memiliki mulut yang sangat unik dengan bentuk, ukuran, fungsi, kegunaan, dan warna yang beragam. Mulut yang dimiliki hewan juga memiliki berbagai kelebihan yang mana tidak dimiliki oleh mulut manusia. Hal tersebut dapat terjadi karena tiap hewan punya adaptasi, evolusi, lingkungan, makanan, dan kebiasaan yang berbeda dan spesifik. Oleh karena itu mulut jadi salah satu bagian tubuh yang sangat krusial bagi kehidupan hewan.

Sayangnya tak banyak orang yang tertarik untuk mengulik dan membahas tentang mulut hewan. Hal ini cukup disayangkan mengingat mulut hewan menyimpan berbagai fakta unik yang bisa membuat banyak orang tercengang. Nah, oleh karena itu kali ini kita membahas beberapa fakta unik tentang mulut hewan supaya pengetahuanmu bertambah dan agar kamu tidak meremehkan mulut hewan. 

1. Mulut hewan tak cuma digunakan untuk makan

Beberapa jenis ikan mampu menyimpan anak-anaknya di dalam mulut (commons.wikimedia.org/q phia)

Mulut pada hewan memiliki fungsi yang sangat beragam dan tak hanya digunakan untuk makan. Tentunya, hewan tidak bisa berbicara dengan mulutnya seperti manusia, namun di sisi lain hewan bisa menggunakan mulutnya untuk hal lain, seperti membawa benda, menjaga anak-anaknya, sampai menarik perhatian lawan jenis. Pertama dan paling umum adalah menggunakan mulut layaknya tangan. Hal ini dapat terlihat pada burung dan kucing besar yang menggunakan tangannya untuk menggenggam kayu dan membawa anak, jelas All About Birds dan World Animal Protection.

Selain hewan darat, hewan air seperti ikan juga tak mau kalah. Hal ini tercermin dari ikan mouthbreeder, yaitu penyebutan bagi ikan yang menjaga dan menetaskan anak-anaknya di dalam mulut. Ikan lele, ikan cichlid, dan ikan kardinal jadi beberapa ikan yang mampu melakukan hal tersebut. Tak hanya itu, beberapa spesies burung juga punya paruh dengan warna mencolok yang mana digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis saat musim kawin.

2. Mulut hewan jauh lebih fleksibel daripada manusia

Ular punya mulut yang sangat fleksibel (commons.wikimedia.org/Mannes Fotos)

Jika dibandingkan manusia, ada banyak hewan yang punya mulut sangat lentur dan fleksibel. Tak tanggung-tanggung, dengan mulutnya yang fleksibel mereka bisa memasukan benda-benda berukuran besar ke dalam mulutnya. Salah satu contoh paling terkenal adalah ular. Mulut ular bisa sangat fleksibel karena tiga hal, yaitu rahang bawah mereka yang terpisah, otot mereka yang sangat kuat, dan kulitnya yang lentur. Perpaduan ketiga hal itulah yang membuat ular mampu menelan mangsa yang lebih besar dari tubuhnya, jelas LiveScience dan Scientific American.

Selain ular, hewan lain juga punya mulut yang tak kalah lentur. Pertama, chipmunk memiliki kulit di bagian mulut yang sangat elastis. Hal tersebut membuatnya bisa memasukan banyak makanan dan menyimpannya di mulut. Di lain sisi, hewan air seperti belut gulper yang hidup di dasar laut punya tulang rahang yang panjang, fleksibel, dan kulit yang mampu melebar yang mana membuatnya bisa membuka mulut dengan sangat lebar. Terakhir, mulut paus juga sangat fleksibel dan membuatnya bisa menyerok air dalam jumlah besar.

3. Tiap hewan memiliki bentuk mulut yang berbeda

Kadal membuka mulut (commons.wikimedia.org/Lucas Rosado Mendonça)

Berbagai sumber menjelaskan kalau perbedaan bentuk mulut hewan dipengaruhi oleh perbedaan spesies, makanan, lingkungan, dan kebiasaan. Dalam hal ini, tentunya herbivor punya bentuk mulut dan susunan gigi yang berbeda dari karnivor. Ikan dan serangga juga punya bentuk mulut yang berbeda. Tak hanya itu, hewan yang suka mengoyak daging juga memiliki bentuk mulut yang berbeda dengan hewan yang langsung menelan makanannya bulat-bulat.

Pertama dan paling unik adalah mulut serangga karena biasanya mereka memiliki dua taring yang digunakan untuk mencengkeram mangsa. Tak hanya itu, terkadang hewan ini juga memiliki mulut tipe penyedot untuk menghisap cairan. Tak mau kalah, mamalia herbivor justru punya gigi mengotak dan rahang yang bisa bergerak ke kanan kiri yang mana memudahkannya untuk mengunyah tanaman. Di sisi lain, mulut mamalia predator juga tak kalah unik karena punya rahang yang tebal, tengkorak yang pendek, otot yang kuat, dan berbagai bentuk gigi yang punya fungsi masing-masing.

4. Hewan menyimpan banyak bakteri dan virus berbahaya di mulutnya

Hewan predator biasanya punya banyak bakteri di mulut (commons.wikimedia.org/Brian Gratwicke)

Seperti yang kita tahu, terkadang hewan bisa memakan apapun mau itu makanan yang bersih atau kotor. Beberapa hewan juga memiliki kebiasaan yang menjijikan dan akhirnya membuat mulutnya dipenuhi bakteri. Tak melulu hewan liar, bahkan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing juga menyimpan berbagai bakteri di mulutnya, jelas CDC. Salah satu bakteri paling umum di mulut kucing dan anjing adalah Capnocytophaga. Bakteri tersebut cukup berbahaya karena bisa menyebabkan infeksi, kerusakan organ, sampai penyakit berbahaya jika anjing atau kucing yang terinfeksi menggigit manusia.

Selain bakteri, beberapa hewan seperti nyamuk juga membawa virus berbahaya. Virus inilah yang menyebabkan penyakit seperti demam berdarah dan cikungunya. Namun tak hanya berbahaya bagi manusia, tak jarang bakteri tersebut juga berbahaya bagi hewan itu sendiri. Di banyak kesempatan bakteri atau virus yang ada di mulut hewan bisa menyebabkan komplikasi, seperti pembusukan atau kerusakan mulut. Nah, jika hewan peliharaanmu mengalami hal tersebut maka kamu harus membawanya ke dokter hewan.

5. Hewan memiliki mulut yang sangat kuat

Buaya punya mulut yang sangat kuat (commons.wikimedia.org/Md shahanshah bappy)

Manusia bukan makhluk dengan gigitan yang kuat, bayangkan saja kekuatan gigitan manusia hanya sekitar 162 psi. Hal ini jauh berbeda dari kekuatan hewan lain yang bisa mencapai ribuan psi. Sebagai contoh, hewan dengan kekuatan gigitan terkuat adalah buaya nil yang kekuatannya mencapai 5,000 psi. Kudal nil yang bukan predator juga punya mulut yang kuat dengan kekuatan gigitan mencapai 1,800 psi. Tak hanya hewan raksasa, hewan berukuran sedang seperti hyena juga tak bisa diremahkan karena kekuatan gigitannya mencapai 1,100 psi, jelas BBC Science Focus.

Mulut yang kuat dan kekuatan gigitan yang mereka miliki juga bukan tanpa sebab. Tercatat, otot mulut yang kuat, gigi yang besar dan tajam, rahang yang tebal, mulut yang fleksibel, dan tengkorak yang kuat jadi faktor penentu kekuatan mulut dan gigitan pada hewan. Mulut yang kuat juga sangat berguna untuk berbagai hal, seperti mencengkeram mangsa, merobek daging, menyayat daging, mengunyah makanan, menghancurkan biji-bijian, menghancurkan tulang, sampai melukai predator.

Jika dibandingkan dengan manusia, hewan memiliki mulut yang lebih bervariasi, berguna, dan unik. Jika dilihat dari berbagai aspek, bahkan mulut manusia kalah dari mulut hewan. Pertama, hewan bisa menggunakan mulutnya untuk mengasuh anak dan membawa benda. Mulut hewan juga sangat fleksibel sampai-sampai bisa digunakan untuk menelan mangsa berukuran raksasa. Tak hanya itu, tiap hewan juga punya bentuk, ukuran, dan kekuatan mulut yang bervariasi. Tapi kamu harus hati-hati karena beberapa hewan juga menyimpan virus dan bakteri di mulutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team