5 Fakta Unik Ortolan Bunting, Spesies Burung yang Hidup di Tiga Benua!

Populasi dari ortolan bunting dapat ditemukan di tiga benua yaitu Eropa, Asia dan Afrika. Dilansir laman Animalia, mereka mendiami berbagai macam daerah mulai dari semak belukar, hutan, padang rumput hingga lahan-lahan pertanian. Memasuki musim dingin, ortolan bunting yang hidup di Eropa akan melakukan perjalanan migrasi ke wilayah Afrika untuk mencari suhu lebih hangat.

Ortolan bunting termasuk hewan omnivora yang mengonsumsi berbagai jenis biji-bijian dan hewan berukuran kecil seperti cacing, larva dan lain-lain. Namun, makanan utama spesies burung ini adalah serangga.

Ortolan bunting memiliki sifat soliter di mana mereka lebih suka hidup menyendiri. Namun, sebagian kecil populasi hewan ini ada yang membentuk kelompok walaupun dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Keseharian ortolan bunting dihabiskan untuk mencari makanan mulai dari pagi hingga sore hari.

Yang menariknya dari spesies burung ini adalah mereka dapat berlari dengan cepat di atas tanah saat mengejar serangga. Ketika berkomunikasi dengan sesamanya, ortolan bunting akan mengeluarkan suara yang terdengar sangat merdu.

Ortolan bunting termasuk burung berukuran kecil yang hanya mempunyai rata-rata panjang tubuh 15 sentimer dan berat 20 gram. Sedangkan rentang sayap burung ini mencapai 25 sentimeter. Dilansir laman A-z-animals, daya tarik utama dari ortolan bunting terletak pada penampilannya yang indah karena ditutupi bulu dengan aneka warna di antaranya kepala abu-abu kehijauan, leher kuning, dan perut coklat.

Untuk membedakan jenis kelamin, ortolan bunting jantan memiliki penampilan lebih menarik ketimbang betina. Mereka dikenal akan kecepatan terbangnya yang cepat hingga 44 mph.

Musim kawin ortolan bunting berlangsung mulai dari pertengahan bulan April hingga awal Juni. Yang menariknya, pasangan burung ini tinggal terpisah di sarangnya masing-masing walaupun ada sebagian kecil yang hidup bersama dalam satu sarang. Sedangkan sarang ortolan bunting terbuat dari berbagai macam material seperti akar, daun, rumput dan bulu hewan.

Sang betina mampu mengeluarkan hingga lima telur kemudian dierami selama 12 hari. Anak burung yang baru menetas sangat lemah dan matanya belum dapat terbuka. Di usianya yang telah menginjak dua minggu, mereka akan belajar terbang kepada sang induk.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Konservasi Alam Dunia (IUCN) jumlah populasi ortolan bunting di habitat aslinya saat ini berkisar antara kurang lebih 18 juta ekor di mana populasi terbesarnya terdapat di wilayah benua Eropa. Dengan begitu ortolan bunting belum dimasukan ke dalam daftar hewan yang dilindungi.

Ancaman terbesar dari spesies burung ini adalah mereka sering menjadi target buruan dari para penembak. Selain itu, perluasan pembangunan yang sering terjadi akhir-akhir ini membuat ortolan bunting kehilangan habitatnya. Di alam liar, ortolan bunting dapat bertahan hidup hingga usia 6 tahun.

Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar spesies burung ortolan bunting yang dikenal akan suaranya yang merdu. Walaupun populasinya tersebar di benua Asia namun tidak menjangkau wilayah Indonesia