Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kota Whittier
Whittier, Alaska (commons.wikimedia.org/Enrico Blasutto)

Intinya sih...

  • Whittier, kota di Alaska, memiliki sejarah militer dan awalnya dibangun sebagai pangkalan militer pada era Perang Dunia II.

  • Semua kebutuhan warga ada di satu gedung, termasuk apartemen, toko swalayan, kantor pos, kantor polisi, gereja, dan terowongan bawah tanah untuk anak sekolah.

  • Satu-satunya akses darat ke Whittier adalah melalui Anton Anderson Memorial Tunnel yang digunakan oleh kendaraan bermotor dan kereta api secara bergantian.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di dunia ini ada banyak kota unik, tetapi Whittier di Alaska menonjol karena hampir seluruh warganya tinggal di satu gedung raksasa. Kota kecil ini hanya dihuni sekitar 300 orang, namun semua kebutuhan hidup mereka—rumah, sekolah, gereja, bahkan kantor polisi—berada di bawah satu atap yang sama. Keunikan ini membuat Whittier dijuluki sebagai "kota di dalam satu gedung"

Kehidupan di Whittier terbentuk karena kondisi alam Alaska yang keras, dengan suhu dingin dan angin kencang sepanjang tahun. Menyatukan seluruh penduduk dalam satu bangunan menjadi cara praktis untuk menghemat energi dan melindungi diri dari cuaca ekstrem. Penasaran seperti apa kehidupan di sana? Berikut 5 fakta unik Whittier yang mungkin bikin tercengang.

1. Awal mula dan sejarah militer

Begich Towers Condominium soon after construction (greatbigstory.com/National Archives Alaska Collection)

Whittier dibangun pada era Perang Dunia II sebagai pangkalan militer oleh Angkatan Darat AS karena lokasinya yang tersembunyi dan strategis di Teluk Prince William Sound. Dilansir snopes, gedung yang sekarang disebut Begich Towers awalnya dikenal sebagai Hodge Building, digunakan untuk menampung personel militer beserta peralatan logistik. Setelah perang usai, fungsi militer berkurang dan bangunan ini mulai dialihfungsi untuk keperluan sipil.

Dilansir Lonely Planet, Begich Towers resmi menjadi kondominium warga sipil sejak tahun 1972. Gedung setinggi 14 lantai ini kini memuat sebagian besar fasilitas kota untuk melindungi penduduk dari cuaca ekstrem Alaska. Model kota satu gedung ini menjadi ciri khas unik yang membuat Whittier terkenal.

2. Semua kebutuhan warga ada di satu tempat

Begich Towers (commons.wikimedia.org/sf-dvs)

Di dalam Begich Towers terdapat apartemen untuk tempat tinggal, toko swalayan, kantor pos, kantor polisi, dan gereja—semua di bawah satu atap. Anak sekolah bahkan menggunakan terowongan bawah tanah yang menghubungkan gedung dengan sekolah agar tidak perlu keluar saat cuaca buruk. Dengan cara ini, warga dapat menjalani kehidupan sehari-hari tanpa terus-menerus menghadapi angin dingin dan salju tebal.

Fasilitas umum yang terpusat di satu gedung memudahkan akses dan meningkatkan keamanan di musim dingin. Pendekatan ini juga memperkuat ikatan komunitas karena warga kerap bertemu di satu ruang yang sama. Gaya hidup ini jelas berbeda dari kota-kota biasa yang memiliki gedung-gedung terpisah.

3. Terowongan Anton Anderson, gerbang kota yang unik

Anton Anderson Tunnel (commons.wikimedia.org/Gabor Eszes (UED77))

Dilansir alaska.org, satu-satunya jalur darat ke Whittier adalah melalui Anton Anderson Memorial Tunnel, terowongan sepanjang 2,5 mil (4 km) yang digunakan oleh kendaraan bermotor dan kereta api secara bergantian. Terowongan ini dirancang untuk menghadapi suhu ekstrem hingga −40°F dan dilengkapi sistem ventilasi turbine jet agar udara di dalam tetap aman. Keunikannya terletak pada penggunaannya yang berbagi jalur antara mobil dan kereta api.

Penggunaan terowongan sebagai satu-satunya akses darat menjadikannya gerbang vital yang memengaruhi logistik dan mobilitas warga kota. Kondisi ini membuat masyarakat Whittier harus merencanakan perjalanan sesuai jadwal buka-tutup terowongan. Para wisatawan yang datang pun harus menyesuaikan jadwal dengan kondisi cuaca dan operasional terowongan.

4. Adaptasi terhadap cuaca ekstrem

Whittier, Alaska (commons.wikimedia.org/Jessica Spengler)

Whittier berada di wilayah dengan cuaca sangat keras, salju tebal, hujan lebat, dan musim dingin panjang, sehingga warga lebih banyak beraktivitas di dalam gedung. Kehidupan sehari-hari, seperti sekolah dan belanja, bisa dilakukan tanpa harus keluar gedung. Desain interior Begich Towers yang dilengkapi pemanas dan penerangan menjadi penopang utama gaya hidup ini.

Pendekatan ini memungkinkan warga untuk tetap aman dan nyaman meski cuaca di luar memburuk. Sistem fasilitas internal juga mengurangi ketergantungan pada transportasi luar. Whittier menjadi contoh adaptasi unik manusia terhadap lingkungan ekstrem.

5. Ketertarikan wisata dan perkembangan infrastruktur

Whittier Apartments (commons.wikimedia.org/Gillfoto)

Keunikan Whittier menarik wisatawan yang penasaran dengan konsep "town under one roof" dan keindahan alamnya seperti Prince William Sound. Wisatawan biasanya datang pada musim panas saat cuaca lebih ramah dan akses ke terowongan lebih lancar. Pemandangan pegunungan dan dermaga kota menjadi daya tarik tambahan.

Dilansir Alaska Public, seiring meningkatnya jumlah wisatawan, pemerintah kota mengupayakan modernisasi transportasi dan dermaga. Volume kendaraan melalui terowongan meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sehingga pemerintah sedang mempertimbangkan perluasan sistem. Hal ini penting agar kota tetap tangguh menghadapi cuaca dan lonjakan wisata.

Whittier membuktikan bahwa manusia dapat beradaptasi dengan cara yang tidak biasa demi bertahan hidup di alam ekstrem. Kehidupan dalam satu gedung mungkin terlihat aneh bagi banyak orang, tetapi justru menciptakan komunitas yang erat dan efisien. Kota kecil ini menjadi contoh unik bahwa keterbatasan dapat melahirkan solusi kreatif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team