Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bumi
ilustrasi bumi (pexels.com/Zelch Csaba)

Intinya sih...

  • Gunung berapi juga ada di Mars, bernama Olympus Mons setinggi 22 km, tiga kali Gunung Everest. Aktivitas vulkanik di Mars mirip dengan proses pembentukan gunung berapi di Bumi.

  • Badai raksasa di Jupiter dan Saturnus jauh lebih dahsyat dari Bumi. Great Red Spot di Jupiter bertiup selama 300 tahun, sementara Saturnus memiliki badai besar unik.

  • Aurora menerangi langit planet lain seperti Jupiter, Saturnus, dan Uranus. Warna aurora bergantung pada jenis gas di atmosfernya. Hujan turun berupa asam sulfat di Venus dan metana cair di Titan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bumi merupakan salah satu planet yang paling unik dalam tata surya, namun banyak fenomena alam yang kita alami sebenarnya juga terjadi di planet lain. Penemuan-penemuan terbaru dalam ilmu astronomi dan planetologi mengungkapkan bahwa proses alam yang membentuk Bumi juga bekerja di planet lain. Walau tampak asing, banyak proses alam di luar Bumi memiliki kesamaan fisik dan kimia dengan yang terjadi di sini, hanya dalam skala yang jauh lebih ekstrem.

Eksplorasi antariksa selama beberapa dekade terakhir telah memberikan data menakjubkan tentang kemiripan antara Bumi dan planet-planet tetangga. Penemuan-penemuan tersebut membuka wawasan baru tentang bagaimana alam bekerja di seluruh jagat raya. Berikut adalah lima fenomena alam di Bumi yang juga ditemukan terjadi di planet lain dalam tata surya kita.

1. Gunung berapi juga ada di Mars

ilustrasi gunung berapi (unsplash.com/Paweł Wielądek)

Mars memiliki gunung berapi terbesar yang pernah ditemukan di tata surya, bernama Olympus Mons. Gunung ini menjulang setinggi sekitar 22 kilometer, hampir tiga kali lipat dari Gunung Everest di Bumi. Aktivitas vulkanik di Mars diperkirakan terjadi jutaan tahun lalu ketika planet itu masih memiliki panas internal yang tinggi, mirip dengan proses pembentukan gunung berapi di Bumi.

Perbedaannya, kerak Mars tidak memiliki lempeng tektonik yang bergerak seperti di Bumi. Akibatnya, aliran magma yang keluar dari titik yang sama terus menumpuk di satu tempat sehingga membentuk gunung berapi raksasa. Walaupun kini tampak tidak aktif, bekas aliran lava yang masih terlihat di permukaannya menjadi bukti nyata bahwa fenomena vulkanik adalah proses geologis universal di planet berbatu.

2. Badai raksasa di Jupiter dan Saturnus

ilustrasi planet Saturnus (unsplash.com/BoliviaInteligente)

Badai di Bumi mungkin terasa menakutkan, tetapi badai di Jupiter dan Saturnus jauh lebih dahsyat. Di Jupiter, terdapat pusaran raksasa bernama Great Red Spot yang telah bertiup selama lebih dari 300 tahun. Diameter badai ini bisa menelan tiga kali ukuran Bumi, dengan kecepatan angin mencapai ratusan kilometer per jam.

Saturnus juga memiliki badai besar di kutub utaranya berbentuk heksagonal yang unik. Bentuk ini diperkirakan terbentuk akibat aliran udara yang stabil dan perbedaan kecepatan angin di atmosfer planet tersebut. Badai di kedua planet ini memperlihatkan bahwa kekuatan angin dan dinamika atmosfer bisa berlangsung lama tanpa kehilangan energi, karena tidak ada daratan yang menghentikan pergerakannya seperti di Bumi.

3. Aurora yang menerangi langit planet lain

ilustrasi aurora (pexels.com/Visit Greenland)

Aurora di Bumi terjadi ketika partikel bermuatan dari Matahari bertabrakan dengan atmosfer, menciptakan cahaya berwarna hijau atau ungu di langit kutub. Fenomena serupa ternyata juga terjadi di Jupiter, Saturnus, dan bahkan di Uranus. Warna aurora di planet-planet tersebut berbeda tergantung pada jenis gas di atmosfernya.

Jupiter memiliki aurora yang jauh lebih kuat dibandingkan Bumi karena medan magnetnya sangat besar. Partikel bermuatan dari satelit Io juga ikut berkontribusi, menciptakan pancaran cahaya ultraviolet yang sangat terang. Aurora di planet lain menunjukkan bagaimana interaksi antara angin matahari dan medan magnet menjadi fenomena universal yang memunculkan keindahan kosmik.

4. Hujan turun di planet asing

ilustrasi hujan (freepik.com/tawatchai07)

Hujan tidak selalu berarti air yang turun dari langit. Di Venus, suhu dan tekanan ekstrem membuat hujan yang turun berupa asam sulfat. Di Titan, salah satu bulan Saturnus, hujan yang jatuh berasal dari metana cair yang mengalir ke danau dan sungai layaknya siklus air di Bumi. Proses penguapan dan kondensasi di atmosfernya bekerja dengan prinsip yang sama seperti hujan air.

Bahkan di eksoplanet tertentu seperti WASP-76b, para astronom menemukan bukti adanya hujan logam. Logam besi menguap di sisi planet yang panas lalu mengembun menjadi tetesan cair di sisi yang lebih dingin. Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun komposisinya berbeda, pola sirkulasi atmosfer di berbagai planet tetap mengikuti hukum fisika yang serupa.

5. Gurun dan bukit pasir di Mars dan Titan

ilustrasi gurun pasir (pexels.com/RDNE Stock project)

Bentang pasir tidak hanya ada di Bumi. Mars memiliki bukit pasir yang terbentuk akibat angin kuat yang bertiup di atmosfer tipisnya. Pola dan bentuknya menyerupai gurun di Sahara, meski butir pasir Mars sebagian besar terdiri dari debu vulkanik dan batuan oksida besi.

Sementara itu, Titan memiliki bukit pasir yang tersusun dari partikel organik kompleks. Proses pembentukannya mirip dengan di Bumi, di mana angin menggerakkan partikel kecil hingga membentuk pola bergelombang. Kesamaan bentuk gurun di berbagai dunia ini membuktikan bahwa gaya angin dan erosi adalah kekuatan alam yang mampu bekerja di berbagai kondisi lingkungan ekstrem.

Beberapa contoh di atas memperlihatkan bahwa Bumi bukanlah satu-satunya planet yang memiliki fenomena alam unik. Dari badai hingga gunung berapi, banyak proses alam di luar sana yang berjalan dengan pola serupa tetapi dalam skala yang jauh lebih ekstrem. Meskipun begitu, setiap planet mungkin masih menyimpan berbagai fenomena unik yang belum dipelajari oleh para ilmuwan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team