5 Fenomena Sosial Unik yang Masih Terjadi di Negara-negara Afrika

Pengangguran merupakan salah satu musuh terbesar yang dihadapi oleh banyak negara-negara di dunia. Hampir semua negara berusaha keras untuk dapat mengamankan warganya dari risiko pengangguran melalui kiat peluasan lapangan pekerjaan secara merata.

Melansir Statista, Afrika Selatan bahkan pernah tercatat sebagai negara dengan rentang pengangguran tertinggi di benua tersebut dengan 29 persen di antaranya memperoleh kenal pengangguran. Jelas saja hal ini menjadi fenomena sosial yang mungkin cukup umum di Benua Afrika, namun, seolah masih sering dianggap biasa sehingga perlu adanya gebrakan agar dapat memperoleh solusi yang terbaik bagi masyarakat di sana.

Layaknya masyarakat daerah yang berbondong-bondong untuk pindah ke kawasan kota, sama halnya dengan apa yang terjadi di Afrika. Para penduduk di sana, khususnya pemuda juga banyak yang melakukan migrasi. Mulai dari migrasi lokal dari provinsi ke provinsi sampai mencapai level internasional. Tak sedikit pula yang migrasi hingga keluar benua.

Mengutip Africa Center, bahkan pada tahun 2022 tercatat sekitar 11 juta warga Afrika tinggal di Eropa, 5 juta lainnya menempati Timur Tengah, dan lebih dari 3 juta penduduk lainnya tinggal di Amerika Utara. Migrasi yang dilakukan tentunya sebagai bentuk upaya untuk dapat memperoleh taraf dan standar hidup yang lebih tinggi serta terjamin.

Masyarakat lokal yang ada Afrika biasanya memiliki kebiasaan tersendiri dalam urusan menjaga tradisi. Tak jarang, tradisi dan gaya hidup yang dimiliki justru menyebabkan risiko terhadap kesehatan masyarakatnya. Hal inilah yang kemudian memicu risiko kesehatan, seperti HIV, malaria, tuberculosis, dan masih banyak lagi.

Melansir IFPRI, beberapa masyarakat Afrika juga berisiko mengalami penyakit yang disebabkan karena penularan dari hewan liar. Hal inilah yang kemudian membuat kualitas kesehatan masyarakat semakin menurun. Dengan demikian, pemerintah setempat memiliki tugas berat untuk dapat mencegah penularan dari penyakit epidemik dengan cara meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.

Hidup dengan damai tentunya menjadi salah satu hak penting yang harus dimiliki oleh setiap warga negara. Sayangnya impian seperti itu mungkin hanya menjadi utopia bagi beberapa negera yang tak mampu menjamin hal tersebut. Sederet negara di Afrika dihadapkan dengan potensi konflik internal masyarakatnya sendiri.

Bahkan, konflik-konflik di Afrika dikatakan sebagai tantangan terbesar yang belum bisa diselesaikan dengan baik di era modern ini. Fenomena sosial itulah yang kemudian akan terus tertanam dalam benak setiap generasi di Afrika sehingga perlu cara terbaik untuk mengatasi hal tersebut agar tak semakin larut.

Jika beberapa negara maju, seperti Jepang, yang justru menghadapi krisis penurunan populasi, maka berbeda halnya dengan beberapa negara di Afrika. Justru, mayoritas negara-negara di Afrika memiliki populasi penduduk yang berlimpah. Sayangnya kelebihan populasi ini tidak diimbangi dengan kesiapan dalam membesarkan dan menjamin hak hidup dari generasi penerus.

Mengutip Statista, pada tahun 2022 saja sudah terjadi kenaikan populasi di Afrika sebesar 2.37 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Jelas hal ini memicu banyak dampak, khususnya pada aspek kesejahteraan masyarakat.

Beragam fenomena sosial yang cukup unik tersebut masih banyak ditemukan di Benua Afrika. Mampukah negara-negara di Afrika menghadapi problematika sosial yang sepertinya sudah cukup mengakar itu?