ilustrasi penemuan prisma yang membiaskan warna (biography.com)
Dilansir Live Science, manusia sudah mengenal dan mengidentifikasi warna sejak 73 ribu tahun lalu. Lukisan yang terdapat dalam Gua Blombos, Afrika Selatan menjadi salah satu buktinya. Guratan-guratan purba tersebut dibuat dengan warna dasar merah. Bahan-bahan yang digunakan juga sepenuhnya dari alam, yakni arang, lemak hewan, tumbuhan, dan cangkang abalone.
Sementara, di zaman modern, warna juga berhubungan dengan spektrum cahaya yang ditangkap oleh mata manusia. Gagasan sains ini untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan yang juga berhasil menemukan Hukum Gravitasi. Pada abad ke-17, Newton membuat roda warna yang dapat merepresentasikan spektrum cahaya.
Ilmuwan kelahiran Inggris tersebut juga menemukan fakta bahwa cahaya dapat dibiaskan menjadi beberapa warna yang berbeda. Nah, dari sini, kita mengenal mejikuhibiniu alias merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu sebagai warna pembiasan cahaya.