potret bintang laut (commons.wikimedia.org/Frédéric Ducarme)
Bintang laut termasuk hewan laut dari kelompok Echinodermata, kerabat dekat dengan bulu babi dan teripang. Mereka bergerak menggunakan sistem pembuluh air yang menggerakkan ratusan kaki tabung kecil di bagian bawah tubuhnya. Setiap kaki berfungsi seperti alat hisap, membantu mereka “merangkak” perlahan di dasar laut dengan kecepatan hanya sekitar 15 sentimeter per menit. Gerakannya tampak seperti meluncur lembut di dasar laut, padahal setiap langkah kecilnya adalah hasil kerja terkoordinasi dari sistem air di dalam tubuhnya.
Meski lambat, bintang laut ahli bertahan hidup. Kulit berdurinya melindungi dari serangan, sementara tonjolan halus di punggung membantu bernapas. Hebatnya lagi, mereka mampu menumbuhkan kembali lengan yang hilang, bahkan dari satu potongan tubuh bisa tumbuh individu baru. Bintang laut membuktikan bahwa ketahanan dan kemampuan beradaptasi bisa jauh lebih berharga daripada kecepatan.
Dari pepohonan Amerika Tengah dan Selatan hingga dasar samudra yang tenang, hewan-hewan ini membuktikan bahwa kelambatan bisa menjadi bentuk kebijaksanaan alam. Mereka tidak terburu-buru, namun tetap mampu bertahan berkat strategi unik dan kemampuan beradaptasi yang menakjubkan. Dalam dunia yang serba cepat, keberadaan mereka seolah mengingatkan kita bahwa ketenangan dan kecermatan juga bisa menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang.