Steller's sea cow (commons.wikimedia.org/Biodiversity Heritage Library)
Steller's sea cow adalah mamalia laut raksasa yang ditemukan pada abad ke-18 di sekitar Pulau Bering dan lenyap sangat cepat setelah kontak manusia. Laporan sejarah dan liputan sains menjelaskan bahwa spesies ini diburu secara intens oleh pelaut dan pemburu untuk daging dan lemaknya, sehingga populasinya runtuh hanya dalam puluhan tahun sejak pertama kali ditemukan. National Geographic dan museum sejarah alam mencatat bahwa pembunuhan terorganisir serta perubahan ekosistem lokal mempercepat kehancuran hewan ini.
Fakta yang mengejutkan yaitu kecepatan kepunahan Steller's sea cow yang memperlihatkan bahwa spesies laut besar juga sangat rentan bila manusia memperlakukan mereka sebagai sumber daya tak terbatas. Selain itu ada bukti bahwa perubahan rantai makanan dan gangguan pada predator serta mangsa lokal memperparah kehilangan, sehingga satu tindakan memburu bisa memicu rangkaian efek ekologi.
Kelima contoh ini yaitu dodo, quagga, thylacine, baiji, dan Steller's sea cow mempertegas pola bahwa kepunahan zaman modern hampir selalu berhubungan dengan tindakan manusia seperti perburuan, pengenalan spesies asing, perusakan habitat, industrialisasi dan penangkapan sampingan. Banyak kasus menunjukkan bahwa bukan satu penyebab tunggal yang bekerja melainkan akumulasi tekanan yang saling memperkuat.