Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Linsang, Hewan Langka yang Mirip Kucing dan Musang

potret linsang
potret linsang (commons.wikimedia.org/Ian Dugdale)
Intinya sih...
  • Linsang memiliki penampilan mirip kucing dan musang, dengan tubuh kecil, lentur, bulu belang yang mirip macan tutul mini, serta matanya besar dan bersinar di malam hari.
  • Sebagai hewan nokturnal, linsang ahli berburu di malam hari dengan insting tajam, mampu mendeteksi gerakan sekecil apapun di sekitar dan bergerak dengan kecepatan yang mengagumkan.
  • Linsang hidup soliter, menjaga wilayahnya dengan sifat teritorial yang kuat. Habitatnya terancam karena deforestasi dan perburuan, sehingga populasi linsang semakin sulit ditemukan oleh manusia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Linsang mungkin belum sepopuler kucing hutan atau musang pandan, padahal hewan satu ini punya daya tarik yang gak kalah unik. Tubuhnya ramping, wajahnya menggemaskan, dan gerakannya lincah seperti perpaduan antara kucing dan musang. Sayangnya, linsang termasuk satwa yang jarang dijumpai di alam liar karena populasinya terus menurun akibat hilangnya habitat dan perburuan liar.

Di balik sifatnya yang pemalu, linsang menyimpan banyak keunikan yang menarik untuk dikulik. Dari perilaku berburu hingga kebiasaan hidupnya di hutan tropis, hewan ini membuktikan bahwa keindahan alam selalu punya rahasia tersendiri. Yuk, kenali lebih dekat si linsang yang misterius ini lewat lima fakta menarik berikut!

1. Linsang punya penampilan mirip kucing dan musang

potret linsang
potret linsang (commons.wikimedia.org/Daderot)

Sekilas melihat linsang, banyak orang langsung mengira hewan ini masih satu keluarga dengan kucing atau musang. Padahal, linsang justru punya garis keturunan yang cukup unik di dunia mamalia. Tubuhnya kecil, lentur, dan ditutupi bulu lembut dengan motif belang yang mirip macan tutul versi mini. Matanya besar dan bersinar di malam hari, menandakan bahwa ia termasuk hewan nokturnal sejati.

Linsang juga dikenal sangat gesit dan anggun ketika bergerak di pepohonan. Ekornya panjang membantu menjaga keseimbangan, sementara cakarnya tajam untuk memanjat dan menangkap mangsa. Kombinasi ciri fisik ini membuatnya terlihat seperti versi campuran antara kucing dan musang, tetapi sejatinya, linsang termasuk keluarga Prionodontidae, yang posisinya justru lebih dekat ke kucing besar daripada musang.

2. Ahli berburu di malam hari dengan insting tajam

potret linsang
potret linsang (commons.wikimedia.org/Ian Dugdale)

Sebagai hewan nokturnal, linsang lebih aktif saat malam tiba. Di waktu inilah ia berkelana di antara pepohonan, memburu mangsa kecil seperti tikus, kadal, burung, dan serangga besar. Penglihatan malamnya yang tajam dan pendengaran sensitif membuatnya mampu mendeteksi gerakan sekecil apapun di sekitar. Ia akan bergerak dengan keheningan total, lalu menerkam mangsa dengan kecepatan yang mengagumkan.

Selain berburu di tanah, linsang juga sering beraksi di atas pohon. Keseimbangan tubuh dan cakar yang kuat memungkinkan hewan ini berpindah dari cabang ke cabang tanpa kehilangan kestabilan. Insting berburu yang kuat itu menunjukkan bahwa meskipun tubuhnya mungil, linsang punya karakter predator yang tangguh. Ia membuktikan bahwa ukuran bukanlah penentu kehebatan dalam bertahan hidup di alam liar.

3. Hidup soliter dan sangat menjaga wilayahnya

potret linsang
potret linsang (commons.wikimedia.org/Daderot)

Berbeda dari musang yang kadang bisa hidup berpasangan atau berkelompok kecil, linsang adalah hewan soliter sejati. Ia lebih senang hidup sendirian dan jarang terlihat bersama individu lain, kecuali saat musim kawin. Linsang betina akan menjaga anak-anaknya dengan penuh perhatian, tetapi setelah tumbuh dewasa, mereka akan mencari wilayah sendiri untuk ditinggali.

Setiap individu linsang punya wilayah kekuasaan yang cukup luas, dan mereka menandainya menggunakan bau khas dari kelenjar di tubuhnya. Jika ada linsang lain yang melanggar batas, bisa terjadi perkelahian sengit. Sifat teritorial ini membantu menjaga populasi mereka tetap tersebar merata, meskipun membuat keberadaan mereka semakin sulit ditemukan oleh manusia.

4. Habitatnya terancam karena deforestasi dan perburuan

potret peta penyebaran linsang
potret peta penyebaran linsang (commons.wikimedia.org/Ubs6u!d-pongsakorn)

Linsang hidup di hutan tropis yang lebat, terutama di wilayah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Mereka memerlukan area hutan yang masih alami dengan pepohonan tinggi untuk memanjat dan berburu. Sayangnya, aktivitas manusia seperti penebangan hutan dan ekspansi lahan pertanian telah menggerus banyak habitat alami mereka.

Selain kehilangan tempat tinggal, linsang juga diburu karena bulunya yang eksotis dan indah. Beberapa orang bahkan menjadikannya hewan peliharaan eksotis, padahal tindakan itu bisa merusak keseimbangan ekosistem. Jika kondisi ini terus berlanjut, populasi linsang bisa turun drastis hingga sulit ditemukan di alam liar. Upaya konservasi jelas dibutuhkan agar satwa menawan ini gak hilang dari bumi.

5. Salah satu satwa yang jarang terlihat manusia

potret linsang
potret linsang (commons.wikimedia.org/Internet Archive Book Images)

Meskipun hidup di beberapa wilayah Asia Tenggara, pertemuan manusia dengan linsang bisa dibilang sangat langka. Hewan ini sangat pemalu dan aktif di malam hari, sehingga jarang tertangkap kamera. Bahkan, banyak ahli satwa yang menghabiskan waktu berbulan-bulan di hutan tanpa pernah melihat linsang secara langsung.

Keberadaannya yang misterius membuat linsang dijuluki sebagai “hantu hutan”. Mereka seakan muncul dan menghilang tanpa jejak, meninggalkan rasa penasaran bagi siapa pun yang meneliti alam liar. Justru karena kelangkaan dan keanggunan itulah, linsang menjadi simbol betapa kaya dan berharganya keanekaragaman hayati di bumi tropis Asia.

Linsang bukan sekadar hewan cantik yang mirip kucing atau musang. Ia adalah representasi dari keindahan alam yang sering tersembunyi di balik rimbunnya hutan tropis. Dengan mengenalnya lebih dekat, kita jadi tahu betapa pentingnya menjaga kelestarian satwa liar yang jarang tersorot publik. Semoga kehadiran linsang terus menjadi pengingat bahwa setiap makhluk, sekecil apapun, punya peran penting dalam keseimbangan alam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

[QUIZ] Kami Tahu Karakter Sifat Asli Kamu Sebenarnya dari Hewan Mitos Ini, Cek Disini

29 Okt 2025, 18:20 WIBScience