5 Induk Hewan Ini Punya Keunikan dalam Memberi Makan Anaknya 

Burung anhinga atau yang kadang dikenal juga dengan sebutan burung pecuk ular tergolong sebagai burung air. Burung ini dapat menyelam dengan waktu yang lama, bahkan hingga kedalaman 200 meter. Dibalik kehebatannya tersebut, ternyata burung anhinga punya keunikan dalam memberi makan anak-anaknya, lho. Induk burung anhinga, baik jantan maupun betina akan memuntahkan makanan dari perut mereka untuk anak-anaknya. Dilansir Animal Diversity, selama beberapa minggu pertama, anakan burung anhinga diberi makan makanan yang dimuntahkan sebanyak 6 hingga 9 kali per hari oleh induknya yang langsung masuk ke kerongkongan mereka. 

Kelelawar berlidah panjang pallas atau yang memiliki nama latin Glossophaga soricina, termasuk dalam kelas mamalia. Akan tetapi, kelelawar ini punya cara yang berbeda dalam memberi makan anak-anaknya. Induk kelelawar berlidah panjang pallas akan mengunjungi bunga untuk memakan nektar, seperti halnya burung kolibri. Dilansir National Geographic, dalam sebuah studi oleh para peneliti mengungkapkan bahwa selain susu, induk burung ini akan memberi makan anak-anak mereka dengan nektar yang dimuntahkan. Bayi kelelawar menjilat mulut induknya dan induknya menuruti dengan memuntahkan makanan manis tersebut untuk mereka.

Ikan discus adalah genus ikan siklid (famili Cichlidae) yang berasal dari lembah sungai Amazon di Amerika Selatan. Ikan discus termasuk jenis ikan hias yang digemari karena bentuk, warna, dan coraknya yang cantik. Ternyata tak hanya tampilannya yang cantik, ikan discus juga punya sisi keibuan yang luar biasa, lho. Jika kebanyakan induk ikan tidak merawat anak-anak mereka setelah menetas bahkan ada yang memakannya, lain halnya dengan induk ikan discus yang tetap memberi makan anak-anaknya dengan lendir yang dikeluarkan di sekujur tubuh mereka. Perilaku ini dapat berlangsung satu bulan, sampai ikan discus muda sudah cukup dewasa untuk mencari makan sendiri. 

Caecilian termasuk dalam kelompok amfibi tak berkaki, bentuknya mirip dengan cacing. Sebagian besar dari mereka hidup di bawah tanah atau di perairan sungai yang dangkal. Caecilian dengan nama spesies Boulengerula taitanus, punya cara unik dalam memberi makan anak-anaknya. Dilansir Nature, caecilian betina akan membuat kulit lapisan luar mereka berlemak dan kaya nutrisi setelah bertelur. Ketika anaknya menetas, maka bayi-bayi caecilian akan mengikis dan memakan lapisan kulit sang induk dengan gigi khusus. Lapisan kulit tersebut dapat tumbuh kembali setiap tiga hari.

Induk laba-laba dari spesies laba-laba pelompat (Toxeus magnus) memberi makan anak-anaknya dengan zat cair yang mirip dengan “susu” selama berminggu-minggu setelah menetas. Cairan itu mengandung hampir empat kali lipat protein dari yang ada pada susu sapi, lho. Cairan tersebut berasal dari permukaan sarang dan juga langsung dari tubuh induknya. Induk laba-laba pelompat akan terus merawat dan memberi makan anak-anaknya sampai mereka hampir dewasa, atau setidaknya selama lebih dari sebulan.

Wah, ternyata ada berbagai cara unik induk hewan dalam memberi makan anak-anaknya, ya. Memberi makan dan merawat adalah bentuk bukti kasih sayang para induk kepada anak-anaknya, lho. Dengan memberikan nutrisi makanan yang dibutuhkan untuk anak-anak mereka, para induk ini memastikan bahwa sang anak nantinya akan tumbuh menjadi hewan dewasa yang sehat dan kuat.