5 Jenis Fobia terhadap Hewan Peliharaan, Apa Saja?

Sebutan bagi seseorang yang fobia terhadap anjing ialah cynophobia. Memang tak sedikit orang yang ketakutan akibat gigitan atau gonggongan anjing. Namun, ada juga seseorang yang takut karena hanya melihat sosok anjing sekalipun anjing tersebut lucu. 

Jika seseorang mengalami hal tersebut, dapat dikatakan orang itu mengalami gejala cynophobia. Biasanya, pengidap cynophobia disebabkan oleh pengalaman yang suram saat berhadapan atau bermain dengan anjing, misalnya digigit. Ada juga yang pada waktu kecil sering dinasehati oleh orang dewasa agar selalu menjauhi anjing akibat hewan tersebut gemar menggigit manusia. 

Dilansir WebMD, ada beberapa gejala yang sering dialami oleh pengidap cynophobia, mulai dari kepala musing, mual, hilang kendali, hingga susah bernafas. Biasanya orang yang fobia terhadap anjing dapat ditangani dengan berbagai terapi, termasuk terapi perilaku kognitif.

Harus diakui bahwa ikan merupakan salah satu makanan favorit bagi banyak orang. Tak hanya itu, banyak orang juga yang memelihara ikan sebagai sarana hiburan dan edukasi. Ikan juga menjadi sumber penghasilan utama bagi para nelayan dan orang yang melakukan budi daya ikan.

Menariknya, ada pula orang yang mengalami fobia terhadap ikan atau biasa disebut dengan ichthyophobia. Dalam sejarahnya, ada sebuah suku yang bernama Navajo di Amerika yang mana benar-benar takut terhadap ikan, dilansir FEAROF. Menurut kepercayaan suku tersebut, ikan merupakan makhluk hidup yang tabu dan tak boleh disentuh atau dimakan. 

Kalau dalam dunia modern, fobia terhadap ikan biasanya disebabkan oleh pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan saat bermain bersama ikan. Ada juga yang takut karena ikan merupakan hewan yang licin dan dapat meloncat. Perlu diingat, bahwa ichthyophobia berbeda dengan fobia terhadap ikan hiu karena istilah fobia ikan hiu ialah galeophobia.

Selain ikan, ada juga hewan yang sering dikonsumsi manusia, namun ternyata ada yang menakutinya, yaitu ayam. Istilah fobia terhadap ayam biasa disebut alektorophobia. Bagi pendidap alektorophobia, saat melihat atau memegang ayam, orang tersebut biasanya akan panik mendadak, denyut jantung menjadi cepat, pusing, hingga kesulitan bernapas, dilansir Healthline. 

Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak yang mengalami alektorophobia biasanya mengamuk, menangis, hingga menempel pada orang tuanya saat melihat ayam. Layaknya fobia pada hewan peliharaan lainnya, fobia terhadap ayam kemungkinan besar disebabkan oleh pengalaman yang tak mengenakkan saat berada di dekat ayam, misalnya dipatuk hingga dikejar ayam saat masih kecil.

Kucing merupakan hewan yang paling sering dijadikan hewan peliharaan bagi banyak orang. Selain lucu, kucing juga dikenal sebagai hewan yang memiliki sikap yang menggemaskan. Namun, ternyata ada juga seseorang yang memiliki rasa takut terhadap hewan ini, lho. 

Istilah bagi seseorang yang fobia terhadap kucing ialah ailurophobia. Pengidap ailurophobia biasanya memiliki gejala fisik gemetar, denyut jantung kencang, gangguan pernafasan, hingga sakit perut saat bertemu atau memegang kucing. Adapula gejala psikologi berupa mudah oanik, selalu cemas walau sedang berada di tempat yang aman dari kucing, hingga melamun. 

Biasanya, fobia terhadap kucing disebabkan oleh pengalaman masa kecil yang pernah dicakar ataupun diteriaki oleh kucing. Dilansir Healthline, faktor lingkungan dan genetik juga dapat berpengaruh terhadap adanya fobia terhadap kucing pada seseorang.

Anatidaephobia merupakan istilah seseorang yang mengalami fobia terhadap hewan bebek. Fobia ini bermula dari pengalaman yang tak menyenangkan saat berhadapan dengan bebek, seperti dikejar-kejar hingga diserang oleh kawanan bebek. Secara psikologis, pengidap anatidaephobia akan mengalami panik yang berlebihan atau cemas saat berhadapan dengan bebek. 

Pengidap fobia terhadap bebek dapat diatasi dengan beberapa terapi, seperti terapi perilaku kognitif atau terapi pemaparan. Adapula obat yang dapat dikonsumsi oleh pengidap anatidaephobia, yaitu obat antidepresan.

Nah, itu dia 5 jenis fobia terhadap hewan peliharaan. Bagi kamu yang sekiranya mengalami salah satu fobia di atas, tidak usah panik, kamu dapat berdiskusi dengan psikiater untuk menemukan jalan terbaik dalam menangani masalahmu. Jadi, tak usah khawatir ya tentang fobia kamu.