5 Jenis Material yang Keluar dari Aktivitas Gunung Meletus, Apa Saja?

Aktivitas gunung meletus merupakan fenomena alam yang seringkali menimbulkan dampak besar bagi lingkungan dan sekitarnya. Ketika gunung berapi meletus, berbagai material dikeluarkan dari dalam bumi dengan kekuatan yang bervariasi. Material-material ini tidak hanya dapat menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga memiliki pengaruh besar terhadap ekosistem dan kehidupan manusia di sekitarnya.
Mulai dari lava hingga lahar, setiap jenis material yang dikeluarkan dari aktivitas gunung meletus ini memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda-beda. Ingin mengetahui informasi lebih lanjut terkait jenis-jenis material yang dikeluarkan dari aktivitas gunung meletus? Yuk, simak artikel berikut!
1.Lava
Dilansir laman Britannica, lava adalah material cair yang berasal dari lelehan batuan di bawah permukaan bumi. Ketika gunung meletus, lava keluar dan mengalir menuruni lereng gunung. Suhu lava ini sangat tinggi, yakni antara 700 hingga 1.200 derajat celcius dengan jenis yang bervariasi, mulai dari yang mengalir halus atau lava pahoehoe hingga yang lebih kasar atau disebut dengan lava aa.
Lava memiliki alirannya yang relatif lambat, namun tetap mampu menghancurkan segala sesuatu yang dilewatinya seperti rumah, pepohonan, dan benda-benda yang ada di sekitarnya. Setelah mendingin, lava akan membentuk batuan keras yang biasa disebut dengan batuan beku, lalu memperluas daratan di sekitarnya. Dengan demikian, walaupun terkesan lamban, lava tetap dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang bagi wilayah terdampak.
2.Gas Vulkanik
Material selanjutnya yaitu gas vulkanik. Gas vulkanik merupakan salah satu material yang sering dilepaskan saat gunung meletus. Dilansir laman American Museum of Natural History, beberapa gas yang dikeluarkan antara lain yaitu sulfur oksida (SO2), karbon dioksida (CO2), dan uap air. Gas-gas vulkanik ini tidak selalu terlihat kasat mata, akan tetapi mereka bisa sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Sulfur oksida misalnya, dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan hujan asam. Karbon dioksida dapat terkumpul di lembah-lembah gunung dan dapat mengakibatkan kondisi berbahaya karena gas ini lebih berat daripada udara.
Tidak hanya berdampak pada udara di sekitar gunung, gas vulkanik juga dapat berdampak pada cuaca global. Gas vulkanik dapat mempengaruhi kondisi cuaca global seperti dapat menurunkan suhu bumi untuk sementara waktu setelah terjadinya letusan besar.
3.Bom Vulkanik
Dilansir laman Oxford Reference, bom vulkanik adalah fragmen batu besar yang terlontar ke udara saat gunung berapi meletus. Ukurannya bervariasi mulai dari beberapa sentimenter hingga beberapa meter, tergantung pada kekuatan letusannya. Fragmen ini berasal dari lava yang membeku di udara lalu jatuh ke tanah dalam kondisi padat.
Karena ukurannya yang besar, bom vulkanik mampu merusak bangunan dan infrastruktur, serta dapat membahayakan nyawa manusia serta hewan yang tinggal di sekitar area letusan gunung. Selain itu, bom vulkanik juga bisa terlontar hingga beberapa kilometer dari pusat letusan sehingga menjadikannya ancaman yang serius bahkan bagi area yang jauh dari kawah.
4.Aliran Piroklastik
Aliran piroklastik adalah salah satu material berbahaya dari letusan gunung berapi. Dilansir laman National Geographic Society, aliran piroklastik merupakan campuran gas panas, abu, dan bebatuan yang bergerak dengan kecepatan tinggi menuruni lereng gunung.
Aliran ini memiliki kecepatan hingga lebih dari 100 km/jam, sehingga sulit dihindari jika berada di jalur mengalirnya piroklastik. Selain kecepatan yang tinggi, suhu aliran piroklastik bisa mencapai hingga 1.000 derajat celcius. Suhu ini cukup panas untuk membakar dan menghancurkan apapun yang dilaluinya saat menuruni gunung.
5.Lahar
Dilansir laman FEMA.gov, lahar adalah aliran campuran material vulkanik seperti abu, batu, dan air yang bergerak seperti banjir lumpur. Lahar seringkali terjadi setelah letusan, terutama jika ada hujan deras atau salju yang mencair di sekitar gunung.
Aliran lahar bisa sangat cepat dan kuat sehingga mampu menghancurkan apapun yang ada di jalurnya seperti rumah, jembatan, hingga benda-benda lainnya. Karena lahar membawa material yang berat, kerusakan yang diakibatkan bisa jauh lebih parah dibandingkan dengan banjir biasa.
Selain itu, lahar bisa terjadi selama berbulan-bulan, bahkan setelah letusan utama, hal ini membuatnya menjadi ancaman yang sulit diprediksi. Sungai-sungai di sekitar gunung seringkali menjadi jalur aliran lahar, sehingga daerah hilir pun bisa terkena dampaknya meskipun berada jauh dari gunung.
Gunung meletus adalah fenomena alam yang berbahaya. Letusan gunung seringkali mengeluarkan berbagai material yang dapat mempengaruhi kehidupan di sekitarnya. Lava, gas vulkanik, bom vulkanik, piroklastik, dan lahar adalah material-material yang dikeluarkan oleh gunung selama berlangsungnya peristiwa gunung meletus. Masing-masing material ini memiliki karakteristik dan risiko tersendiri. Mulai dari aliran lava yang lambat namun merusak, hingga aliran piroklastik yang cepat dan mematikan.