Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Leucistic, salah satu kelainan kulit pada hewan (commons.wikimedia.org/Liam Quinn)
Leucistic, salah satu kelainan kulit pada hewan (commons.wikimedia.org/Liam Quinn)

Di saat warna tubuh manusia hanya itu-itu saja dan terkesan membosankan hewan justru punya warna tubuh yang jauh lebih bervariasi. Tak sampai di situ, terkadang hewan juga mengalami kelainan warna yang membuatnya lebih mencolok, menarik, dan unik. Kelainan warna tersebut juga diakibatkan beberapa hal, salah satunya adalah mutasi atau kelainan genetik. Terkadang, kelainan warna yang dimiliki hewan bisa berdampak negatif, namun di beberapa kesempatan justru berdampak positif.

Kelainan warna pada hewan juga ada banyak, yaitu melanistik, albino, leucistic, pied, dan dilution. Tak pandang bulu, tercatat hewan apapun bisa terkena kelainan-kelainan tersebut, mau itu reptil, serangga, unggas, ikan, invertebrata, mamalia, sampai amfibi. Selain itu, kelainan warna tak melulu terjadi secara menyeluruh di sekujur tubuh. Justru tak jarang kelainan warna tersebut hanya terjadi di sebagian tubuh atau di beberapa bagian tubuh tertentu. Tak hanya itu, nyatanya tiap kelainan warna juga menyimpan beberapa hal unik yang sangat menarik untuk dibahas.

1. Melanistik

Melanistik (commons.wikimedia.org/Jason L. Buberal)

Dilansir ScienceDirect, melanistik atau melanisme adalah keadaan di mana hewan punya banyak pigmentasi gelap di tubuhnya. Melanisme sendiri dapat terjadi karena beberapa hal seperti kelainan genetik dan mutasi. Hewan melanistik sangat unik karena membuat tubuh mereka diselimuti warna hitam entah di kaki, kepala, badan, ekor, punggung, atau tangan. Warna hitam pada hewan melanistik juga cukup bervariasi, terkadang warna hitamnya menyelimuti keseluruhan tubuh namun di beberapa kesempatan warna hitam tersebut hanya muncul di sebagian besar bagian tubuh dan tidak terlihat di beberapa bagian lain.

Panthera onca (jaguar) dan Panthera pardus (macan tutul) jadi dua jenis hewan yang sangat terkenal akan kelainan ini. Saking terkenalnya, mereka sampai-sampai disebut sebagai macan kumbang atau black panther. Namun tak cuma macan tutul dan jaguar, hewan lain seperti harimau, burung, buaya, dan ular juga kerap mengalami kelainan ini. Dengan warna hitamnya hewan-hewan tersebut terlihat sangat mencolok, bahkan tak jarang hewan melanistik dijual dengan harga yang sangat mahal karena keunikannya.

2. Albino

Albino (commons.wikimedia.org/Tom Ruen)

Laman Mayo Clinic menjelaskan kalau kelainan ini terjadi saat tubuh hanya memproduksi sedikit atau sama sekali tidak memproduksi melanin. Melanin sendiri merupakan pigmen yang memproduksi warna pada tubuh. Alhasil karena kandungan melanin yang sedikit atau tidak ada tubuh tidak bisa memproduksi warna dan menyebabkan tubuh hewan diselimuti warna putih secara menyeluruh. Mata mereka juga punya warna yang unik, yaitu merah muda. Tak cuma pada hewan, kelainan ini juga bisa terjadi pada manusia.

Individu yang mengidap kelainan ini disebut albino sementara kelainannya sendiri disebut albinisme. Kelainan ini juga jarang terjadi, namun albinisme dapat diturunkan dari orang tua ke anak selama kedua orang tua membawa gen albino. Hewan albino juga sangat unik,  menarik, dan albino. Saking terkenalnya mereka kerap dijual dengan harga yang fantastis. Sayangnya hewan albino butuh perawatan khusus sehingga tak sembarang orang bisa memelihara dan merawatnya.

3. Leucistic

Leucistic (commons.wikimedia.org/Monika Korzeniec)

Sama seperti hewan albino hewan leucistic juga memiliki tubuh berwarna putih, namun hal yang menyebabkan leucistic berbeda dari hal yang menyebabkan albino. Dilansir Treehugger, albino hanya disebabkan oleh berkurangnya atau menghilangnya pigmen melanin. Di sisi lain, leucistic disebabkan oleh menghilangnya semua pigmen dan tidak hanya melanin. Karena hal tersebut terkadang hewan leucistic punya warna putih, warna yang memudar, atau corak-corak putih di sekujur tubuh.

Secara spesifik perbedaannya memang banyak, namun secara umum hewan albino dan leucistic hampir tidak bisa dibedakan. Jika hanya melihat sekilas keduanya hampir sama dengan warna putih di sekujur tubuh. Tapi jika ingin membedakan keduanya kamu bisa mengindetifikasinya dari warna mata. Hewan albino punya mata bermata merah atau merah mudah. Sebaliknya hewan leucistic punya warna mata yang normal seperti cokelat atau hitam. Leucistic sendiri cukup umum terjadi dan biasanya menyerang reptil, mamalia, dan burung.

4. Pied

Pied (commons.wikimedia.org/Andreas Trepte)

Pied atau piebald merupakan kelainan yang unik karena kelainan ini tidak mengubah warna tubuh secara keseluruhan. Sebaliknya hewan yang terkena kelainan ini akan akan memiliki corak bercak abnormal di tubuhnya, jelas National Deer Association. Pied sendiri terjadi akibat mutasi genetik dan biasanya sudah muncul sejak lahir. Sebenarnya semua hewan bisa terjangkit kelainan ini, entah kucing, burung, atau kuda. Namun jika diulik hewan yang paling sering mengalami kelainan ini adalah rusa, khususnya rusa yang tinggal di wilayah benua Amerika.

Selain rusa, ular juga jadi hewan yang kerap terkena kelainan ini. Uniknya, kelainan pied pada ular justru membuatnya menjadi sangat unik dan digemari oleh pecinta reptil. Menurut mereka, ular yang mengalami pied menjadi sangat eksotis, menarik, dan menakjubkan. Alhasil ular pied punya harga yang jauh lebih tinggi dari ular biasa atau ular normal. Tak hanya itu, beberapa peternak juga bisa membuat ular pied secara mandiri lewat proses perwakinan selektif.

5. Dilution

Dilution (commons.wikimedia.org/Костюшко)

Laman Sparrow's Garden menjelaskan kalau dilute atau dilution merupakan keadaan di mana hewan memiliki warna yang lebih cerah. Dilution sendiri dapat terjadi karena hal yang berhubungan dengan genetik dan pigmentasi. Jika diulik sebenarnya dilution juga bukan termasuk kelainan, namun lebih mengarah kepada kondisi atau variasi warna. Dilution sendiri sangat umum terjadi dan tidak punya ciri khusus seperti kelainan lain. Mau itu ikan, unggas, kucing, sampai anjing dapat terkena dilution. Nah, karena membuat warna lebih cerah dilution ini juga terbilang unik dan hewan-hewan dengan kondisi ini cukup digemari oleh banyak orang.

Kelainan warna yang dialami hewan sangat bervariasi dan tiap kelainan meimbulkan efek yang berbeda. Sebagai conoth, hewan albino dan leucistic punya tubuh berwarna putih yang sangat mencolok. Di sisi lain, hewan melanistik justru punya warna hitam di seluruh tubuh. Berbeda dari ketiganya, pied justru membuat hewan memiliki bercak-bercak dan dilution membuat warna hewan lebih cerah dan terang. Semua hewan juga bisa terjangkit kelainan warna, mau itu reptil, amfibi, mamalia, sampai unggas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team