6 Fakta Unik Merak Putih, si Cantik yang Sebenarnya Bukan Albino!

- Merak putih bukan spesies merak yang berbeda, melainkan hasil mutasi genetik yang menyebabkan bulunya berwarna putih.
- Penyebaran merak di India oleh Kerajaan Inggris memunculkan spekulasi bahwa merak putih mungkin sudah ada sebelum ditemukan.
- Merak putih terlahir berwarna kuning dan baru berubah menjadi putih saat dewasa, kondisinya disebut sebagai leucistic bukan albino.
Burung merak menjadi salah satu burung paling indah di dunia karena perpaduan warnanya menarik. Tapi, pernahkah kamu melihat burung merak yang warnanya putih? Kamu memiliki banyak pertanyaan tentang asal usul dan bagaimana kondisi itu bisa terjadi. Sebenarnya tidak ada yang spesial tentangnya, mereka tidak berbeda dari burung merak pada umumnya dan bukanlah salah satu spesies merak.
Kondisi mereka disebabkan oleh mutasi genetik, menyebabkannya mendapatkan bulu putih indah menawan. Berikut beberapa fakta dan penjelasan mengenai merak putih yang mungkin bisa menjawab rasa penasaran mu tentangnya.
1. Wilayah penyebaran merak putih

Penyebaran merak berada di India, saat Kerajaan Inggris menaklukkan India, mereka mulai menyebarkan burung merak ke seluruh Eropa dan Amerika. Pada saat itulah merak putih mulai terlihat. Ada spekulasi bahwa beberapa merak putih dibiarkan secara alami di India dan tidak diketahui apakah mereka sudah muncul sebelum Inggris menemukannya.
Owlcation menginformasikan bahwa merak putih pertama kali diketahui muncul pada tahun 1830. Sekarang ini, mereka dikembangbiakkan di penangkaran agar mendapatkan merak putih. Tertarik melihatnya secara langsung?
2. Sebenarnya terlahir berwarna kuning

Mungkin kamu mengira bahwa mereka lahir dengan warna putih, faktanya tidak begitu. Merak putih terlahir berwarna kuning dan berubah menjadi putih saat dewasa. Jika tidak leucistic (kondisi genetik yang menyebabkan hilangnya sebagian pigmen pada hewan), warnanya cokelat muda mirip dengan burung buruan. Anak dari merak bahkan sering disalahkenali sebagai burung pegar muda. Mereka akan mulai memutih setelah satu hingga tiga tahun.
3. Ingat, mereka bukan albino!

Merak ini sering disebut sebagai albino karena warna putihnya, tapi sebenarnya bukan. Albinisme merupakan kondisi khusus yang menyebabkan mata dan kulitnya sangat pucat. Albinisme pada burung merak sangat langka dan sebagian besar belum dipelajari. Makalah di tahun 1965 tentang albinisme pada burung menunjukkan bahwa hanya 99 individu dari delapan spesies burung puyuh, pegar dan merak yang pernah tercatat.
Melansir Treehugger, kebanyakan merak putih punya warna mata yang normal dan kulitnya berpigmen. Bulunya disebabkan oleh mutasi genetik yang disebut leucism, menghambat pengendapan melanin di bulunya. Kondisi tersebut bisa terjadi juga pada kerbau, kuda, jerapah, rusa dan burung lainnya.
4. Bisa tidak sepenuhnya putih

Jika hewan mengalami albino, maka seluruh pigmen pada tubuhnya menghilang. Tapi leucistic bisa berwarna putih hanya pada sebagian tubuhnya, sementara yang lainnya terlihat normal. Misalnya, ada merak putih yang memadukan warna putih dan biru seperti merak india biasa.
Ada pula yang bahunya hitam, biru dan hijau tapi bagian bawah, sayap serta di bawah dagunya berwarna putih. Kasus lainnya seperti bahunya hitam dan sebagian besar tubuhnya warna putih tapi punya bintik warna-warni.
5. Merak putih sangat langka

Leucisme adalah kondisi resesif yang berarti dapat dibawa tetap tersembunyi di bawah gen dominan sehingga mengakibatkan pigmentasi dan pola. Merak putih harus menerima gen resesif dari kedua induknya. Jika kondisi induknya normal, kemungkinan anaknya menderita leucistic adalah satu berbanding empat. Berbeda jika kondisi kedua induknya leucistic, maka itu bisa diturunkan pada anaknya.
6. Dianggap suci

Sumber yang sama menjelaskan bahwa merak putih sering kali melambangkan Yesus Kristus dalam agama Kristen. Sementara di Buddha, mereka adalah simbol nirwana dan di Hindu diyakini sebagai pembawa keberuntungan dan kemakmuran. Tapi, secara sekuler warna putih banyak dikatakan dengan kebersihan dan kesucian sehingga merak putih dianggap menimbulkan kesucian pikiran dan jiwa.
Merak putih ternyata bukanlah albino, tapi kondisinya disebut sebagai leucistic. Keberadaannya di alam liar jarang terjadi atau mungkin tidak ada karena terlihat sangat kontras dengan lingkungan sekitar. Tapi, mereka banyak dikembang biakan di penangkaran.