5 Kemapuan Unik Makaka Jepang, Kuat pada Suhu -20°C!

Makaka Jepang memiliki bulu yang tebal dan dapat menyesuaikan diri dengan suhu serendah -20°C (-4°F). Bulu mereka menjadi lebih tebal ketika suhu turun, membantu mereka bertahan dalam kondisi yang sangat dingin. Selain itu, mereka juga memiliki perilaku sosial yang unik di mana mereka berhimpun untuk saling menghangatkan, terutama saat berendam di onsen (pemandian air panas alami) yang terkenal itu.

Kemampuan adaptasi ini tidak hanya menunjukkan kecerdasan mereka dalam menghadapi perubahan lingkungan, tetapi juga pentingnya perilaku sosial dalam kelangsungan hidup spesies. Dengan berbagi kehangatan, Makaka Jepang dapat mengurangi pengeluaran energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan panas tubuh sendiri.

Makaka Jepang adalah perenang yang sangat baik dan telah dilaporkan mampu berenang lebih dari setengah kilometer. Kemampuan ini membantu mereka mencari makanan dan melarikan diri dari predator. Berenang juga memungkinkan mereka untuk mengakses sumber makanan yang tidak dapat dijangkau oleh monyet lain yang tidak memiliki kemampuan berenang.

Selain itu, kemampuan berenang ini juga berperan dalam penyebaran spesies ke berbagai pulau di Jepang. Dengan berenang, mereka dapat mengeksplorasi dan menduduki habitat baru, yang memungkinkan mereka untuk menghindari persaingan dan meningkatkan peluang kelangsungan hidup mereka.

Makaka Jepang menggunakan suara ‘coo’ sebagai bentuk komunikasi saat mencari makan atau berpindah tempat. Suara ini memungkinkan mereka untuk tetap berhubungan satu sama lain dalam kelompok yang besar. Komunikasi ini penting untuk koordinasi dan pemeliharaan struktur sosial dalam kelompok.

Komunikasi suara juga memainkan peran penting dalam memperingatkan anggota kelompok lain tentang bahaya atau untuk menarik pasangan. Variasi dalam panggilan ‘coo’ dapat menyampaikan informasi yang berbeda, menunjukkan tingkat kecanggihan dalam komunikasi mereka.

Makaka Jepang telah menunjukkan penggunaan alat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka menggunakan batu untuk memecahkan kacang dan kerang, serta ranting untuk menggali serangga dari dalam kayu. Penggunaan alat ini menunjukkan tingkat kecerdasan dan kemampuan pemecahan masalah.

Penggunaan alat tidak hanya memudahkan mereka dalam mendapatkan makanan tetapi juga menunjukkan kemampuan belajar dan inovasi. Makaka Jepang belajar dari pengalaman dan dapat menyesuaikan penggunaan alat mereka sesuai dengan situasi yang dihadapi.

Makaka Jepang memiliki kemampuan untuk belajar dari satu sama lain dan mengajarkan perilaku baru kepada generasi berikutnya. Contoh yang paling terkenal adalah perilaku berendam di onsen untuk menghangatkan diri, yang telah menjadi bagian dari budaya mereka. Perilaku ini tidak hanya menunjukkan kemampuan adaptasi tetapi juga transmisi budaya.

Transmisi budaya ini penting karena memungkinkan pengetahuan dan kebiasaan untuk diturunkan dari individu ke individu dan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini memastikan bahwa perilaku yang menguntungkan dapat dipertahankan dan diperkuat sepanjang waktu, membantu spesies ini bertahan dalam lingkungan yang berubah.

Kemampuan-kemampuan unik Makaka Jepang ini menunjukkan bahwa mereka bukan hanya monyet biasa. Kecerdasan dan adaptasi mereka yang luar biasa memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem dan berkembang dengan baik.