Salah satu laba-laba dari genus Acanthoscurria, yakni Acanthoscurria geniculata, dengan ciri fisik mirip Acanthoscurria rondoniae. (commons.wikimedia.org/PavelSI)
Acanthoscurria rondoniae merupakan jenis tarantula yang masuk dalam famili Theraphosidae. Tarantula ini awalnya ditemukan di wilayah Rondônia, Brazil, tetapi ternyata juga tersebar di wilayah hutan hujan Amazon lainnya, termasuk Peru. Dari spesies yang satu ini, peneliti menemukan fakta menarik dari racun yang dimiliki Acanthoscurria rondoniae.
Dilansir Agência FAPESP, racun yang dimiliki Acanthoscurria rondoniae sangat unik karena memiliki kesamaan kandungan dengan 84 jenis racun yang berbeda. Menariknya, racun tarantula ini memiliki sifat bakterisida, antijamur, antiviral, dan antikanker. Ditambah lagi, ada pula tujuh kandungan peptida yang kaya sistein (CRP) dan memiliki efek untuk melawan bakteri, jamur, hingga tumor.
Temuan kandungan pada racun tarantula ini jelas menarik perhatian peneliti untuk menelusurinya lebih lanjut. Sebab, pada dasarnya, kandungan racun pada tubuh Acanthoscurria rondoniae berfungsi untuk meningkatkan sistem imun pada tubuhnya dan untuk menangkal penyakit-penyakit yang hendak menjangkiti mereka. Hal ini membuat peneliti makin terbantu untuk mendeteksi kemungkinan bioaktivitas dan penemuan racun jenis baru. Muaranya, peneliti berharap supaya nantinya temuan "pelindung diri" pada racun tarantula ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan medis manusia pada masa mendatang.
Dalam film Madame Web pun, sang tokoh utama berhasil menyembuhkan penyakit berbahaya, myasthenia gravis, berkat gigitan laba-laba. Kondisi tersebut bisa saja terjadi karena laba-laba yang menggigit Madame Web memiliki racun yang mirip dengan Acanthoscurria rondoniae. Meski masih belum bisa diaplikasikan pada manusia, penemuan manfaat dari racun laba-laba mungkin saja dapat membuat kejadian dalam Madame Web itu jadi kenyataan. Tentunya, masih perlu penelitian dan observasi lebih lanjut untuk membuktikan apakah racun laba-laba, khususnya pada Acanthoscurria rondoniae, memang benar-benar bisa bermanfaat untuk medis.