tungau kudis (commons.wikimedia.org/Michael Wunderli)
Memiliki nama ilmiah Sarcoptes scabie, tungau kudis adalah kerabatnya kutu, namun parasit ini kerap bersembunyi di dalam kulit daripada menggigit dari luar. Kotoran dari tungau ini dapat menyebabkan iritasi kulit, menghasilkan benjolan merah dan rasa gatal yang luar biasa, yang disebut kudis. Dilansir Siloam Hospitals, kudis adalah penyakit kulit yang menular, baik dari manusia ke manusia atau pun hewan ke manusia. Penularan kudis pun sangat mudah terjadi, mulai dari kontak langsung dengan kulit penderita hingga menggunakan barang-barang pribadi secara bersamaan, seperti sprei, bantal, dan sisir.
Kudis sering kali dikaitkan dengan kurap. Memang, keduanya ini sama-sama penyakit kulit yang menyebabkan rasa gatal yang hebat. Akan tetapi memiliki perbedaan, gejala kudis disebabkan oleh tungau, sedangkan kurap disebabkan karena infeksi jamur. Gejala kudis juga akan semakin parah jika penderitanya tergoda untuk menggaruk bagian kulit yang terinfeksi.
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah dapat mengembangkan kondisi kudis yang disebut kudis berkerak. Ini yang membuat kulit penderita menjadi kaku dan berkerak akibat infeksi jutaan tungau. Bahkan meskipun infeksinya sembuh, bekas lukanya akan tetap ada. Jadi, rajin-rajinlah membersihkan barang-barang pribadi yang sudah disebutkan sebelumnya.