Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
hewan endemik (commons.wikimedia.org/Lucas Rosado Mendonça)

Intinya sih...

  • Hewan endemik menjaga rantai makanan tetap stabil, mengontrol populasi makhluk hidup, dan mempertahankan keseimbangan ekosistem lokal.

  • Kehadiran hewan endemik mempertahankan keanekaragaman hayati di suatu wilayah, menambah kekayaan alam, dan memberikan ciri khas bagi suatu wilayah.

  • Hewan endemik berperan sebagai indikator kesehatan ekosistem dan memiliki nilai ekonomi tinggi bagi manusia, namun perlu dijaga agar tidak terancam punah.

  • Menjaga rantai makanan tetap stabil

  • Hewan endemik seperti macan tutul menstabilkan populasi burung dan tikus agar tidak meledak

  • Tanaman, jamur, dan alga berperan sebagai produsen yang menyediakan makanan bagi herbivor dan mangsa

  • Menjaga keseimbangan ekosistem lokal

  • Hewan endemik sangat penting untuk menjaga kestabilan ekosistem

  • Jika ada hewan endemik yang punah atau populasinya menurun, maka ekosistem akan kacau

  • Mempertahankan keanekaragaman hayati

Tentunya, tiap daerah pasti memiliki hewan endemik, entah itu ikan, burung, mamalia, atau reptil. Singkatnya, hewan endemik merupakan hewan yang secara khusus hanya menghuni suatu daerah. Hewan endemik sudah beradaptasi dengan daerah tersebut dan tidak bisa ditemukan d daerah lain.

Sekilas, kehadiran hewan endemik mungkin tak ada bedanya dengan hewan lain. Padahal, peran hewan endemik ada banyak, lho. Contohnya, hewan endemik berperan sebagai penjaga ekosistem. Selain itu, hewan endemik juga berperan untuk mendeteksi polusi di suatu lingkungan. Lebih lanjut, mari kita bahas peran hewan endemik secara rinci dan mendalam di artikel ini!

1. Menjaga rantai makanan tetap stabil

hewan endemik (commons.wikimedia.org/Oregon Caves)

Dilansir Britannica, rantai makanan atau food chain merupakan sebuah siklus makan dan dimakan yang terjadi secara alami di alam. Terdapat banyak komponen penting di dalam rantai makanan, seperti predator, mangsa, dan produsen. Dalam hal ini, predator bertugas memakan mangsa. Kemudian, tanaman, jamur, dan alga berperan sebagai produsen yang menyediakan makanan bagi herbivor dan mangsa.

Kehadiran hewan endemik di rantai makanan sangat penting. Sebab, hewan endemik hadir untuk menstabilkan rantai makanan itu sendiri. Contohnya, hewan endemik seperti macan tutul akan menstabilkan populasi burung dan tikus agar tidak meledak. Kemudian, tikus-tikus endemik bertugas memakan serangga dan rumput agar populasinya terkendali. Jika tak ada hewan endemik, populasi makhluk hidup akan kacau dan tidak stabil.

2. Menjaga keseimbangan ekosistem lokal

hewan endemik (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Berbagai sumber menjelaskan kalau hewan endemik sangat penting untuk menjaga kestabilan ekosistem. Pasalnya, semua yang ada di alam saling memiliki keterkaitan. Jadi, jika ada hewan endemik yang punah atau populasinya menurun, maka ekosistem akan kacau. Pertama, hewan lain akan kehilangan mangsanya. Kemudian, kegiatan simbiosis seperti simbiosis mutualisme atau parasitisme juga akan terganggu. Gak cuma itu, bahkan tumbuhan akan sulit tumbuh karena penyerbuk alami mereka musnah. Jadi, populasi hewan endemik harus dijaga dengan ketat.

3. Mempertahankan keanekaragaman hayati

hewan endemik (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Hewan endemik merupakan bagian dari keanekaragaman hayati di suatu wilayah. Gak cuma itu, kehadiran hewan endemik juga memberikan ciri khas dan keunikan bagi suatu wilayah. Karenanya, kehadiran hewan endemik menambah kekayaan alam itu sendiri. Hal tersebut bisa terjadi karena tiap daerah memiliki spesies hewan endemik yang berbeda.

Dilansir Animalia, hewan-hewan seperti owa jawa, komodo, dan burung kasuari hanya ada di Indonesia. Kemudian, Thailand memiliki hewan endemik yang berbeda seperti ular viper kanburi, agamid pohon phuket, dan ular sungai sind. Tak mau kalah, India juga memiliki beberapa hewan endemik, seperti tupai raksasa india, langur nilgiri, dan kodok ungu. Nah, hewan-hewan endemik tersebut menambah keanekaragaman hayati di masing-masing negara.

4. Menjadi indikator kesehatan ekosistem

hewan endemik (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Kebanyakan spesies hewan endemik berperan sebagai spesies indikator yang penting bagi alam dan lingkungan. Melansir EBSCO spesies indikator merupakan spesies yang kehadirannya dapat menjadi tolok ukur dari kebersihan lingkungan, kesehatan ekosistem, dan keberlangsungan hidup makhluk lain. Artinya, jika hewan endemik masih bisa hidup dengan nyaman di suatu daerah, berarti daerah tersebut masih asri, alami, dan tidak tercemar.

Sebaliknya, jika populasi hewan endemik mulai menurun artinya suatu daerah sudah tidak ideal untuk kehidupan makhluk lain. Terdapat beberapa faktor yang menjadikan hewan endemik sebagai indikator lingkungan, seperti adaptasi yang mereka miliki, kebiasaan mereka, hingga fungsi mereka di ekosistem secara luas. Jadi, segera perhatikan hewan endemik di sekitar kamu untuk mengetahui kondisi lingkungan yang ada.

5. Hewan endemik punya potensi ekonomi

hewan endemik (commons.wikimedia.org/Andrew Mercer)

Berbagai sumber menerangkan kalau hewan endemik memiliki peran penting bagi manusia. Dalam hal ini, mereka memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pertama, manusia sering memburu dan memakan hewan endemik. Kemudian, hewan endemik bisa menjadi pusat pariwisata yang mampu mendatangkan pundi-pundi uang. Tentunya, pengkomersialan dan perburuan hewan endemik harus dijaga dan diawasi. Jika dibiarkan secara bebas, pemanfaatkan ekonomi tersebut juga bisa mengancam hewan endemik.

Sejatinya, hewan endemik harus dijaga karena memiliki peran yang besar bagi alam dan manusia. Eksistensi hewan endemik mampu menjaga bumi tetap hijau, alam tetap asri, dan membuat kehidupan manusia menjadi lebih nyaman. Jadi, jangan sekali-kali kamu memburu, membunuh, atau menangkap hewan endemik secara sembarangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team